Sehun berusaha menetralkan detak jantung dan nafasnya. Ia ingin bertemu dengan Papa Irene yang amat sangat jarang ia temui. Sehun juga sadar tentang kesalahannya yang berhasil membuat Irene berkali-kali menangis karena sikap tsundere-nya.
Sehun melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah Irene dan berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Irenenya lagi 'kan lagi nginep di rumah Seulgi, Hun. Kamu mau ketemu siapa?" tanya Mama Irene lembut.
"Sehun bisa ketemu sama Papanya Irene, Ma? Ada yang mau Sehun bicarain," jawab Sehun pelan.
Mama Irene tersenyum dan menganggukan kepalanya mengerti, "Ya udah, kamu tunggu di sini dulu, ya? Mama panggilin dulu Papa."
Sehun menganggukan kepalanya dan menunggu kehadiran Papa Irene yang mungkin saja akan memarahinya.
Tak lama menunggu, Papa Irene datang sambil membawa sebuah buku, entahlah buku apa itu.
"Ada apa?"
Saat Sehun mendengar suara tegas dari Papa Irene, ia seperti berhenti bernafas. Terlalu menakutkan situasinya tapi harus ia harus menjalankannya dengan baik-baik saja.
"Kamu yang namanya Oh Sehun?" tanya Papa Irene.
Sehun menganggukan kepalanya canggung, "Iya, itu saya."
"Oh Sehun, saya tahu apa saja yang telah kamu lakukan kepada anak saya." Papa Irene tersenyum tipis, "dan saya juga tahu kalau anak saya selalu mengganggu kehidupanmu."
Sehun terdiam.
"Saya sering kali melihatnya sedih dan menangis. Apa itu karenamu?" tanya Papa Irene.
Sehun menganggukan kepalanya, "Sepertinya itu memang salah saya, Tuan Bae."
"Kenapa kamu sangat yakin dengan jawabanmu itu? Bisa saja ada yang mengganggunya, 'kan?" tanya Papa Irene lagi.
Sehun menghela napas perlahan, "Di saat saya baru pertama kali bertemu dengannya, saya pikir dia gadis yang hanya sedang bercanda. Beberapa kali saya menolak ajakannya entah kemanapun, tapi beberapa kali juga saya menjaganya, bersikap seperti seseorang yang jatuh cinta. Teman-teman saya mengatakan bahwa sikap saya sangat tsundere."
Papa Irene mendengarkan penjelasan dari Sehun. Ia justru menatap mata Sehun.
"Saya punya kisah cinta lama yang sangat menyakitkan sampai-sampai saya mengira bahwa cinta itu tidaklah nyata. Tapi, anak Anda sangat keras kepala. Ia berusaha untuk mendapatkan perhatian saya, walaupun saya mendorongnya sejauh mungkin dari hidup saya. Ada banyak ucapan yang sangat jahat terlontar dari bibir saya, tapi saya terlalu gengsi untuk meminta maaf dan mengakui bahwa saya juga mencintainya." Sehun tersenyum, "tapi, lagi-lagi saya berhasil jatuh ke dalam pesonanya. Dan seperti yang saya katakan tadi, saya mencintainya."
Papa Irene menghela napasnya, "Kalau kamu memang mencintainya, kenapa kamu membuatnya menangis? Bahkan saya yang seorang Ayahnya tidak pernah membuatnya menangis atau merasakan sakit hati. Tapi, kenapa kamu berhasil membuatnya merasakan kedua hal itu?"
Sehun terdiam.
"Dari dia berada di kandungan istri saya, saya pastikan bahwa mereka berdua akan baik-baik saja dan tidak akan ada yang berani untuk membuatnya menangis. Tapi saya salah. Kamu berhasil membuatnya menangis dan dia juga berhasil menyembunyikan siapa orang yang membuatnya menangis di hari itu." Papa Irene kembali menatap Sehun, "seperti yang kamu bilang tadi, kamu mempunyai kisah cinta lama yang menyakitkan... apa kamu mau membalas kisah cinta lamamu yang menyakitkan itu kepada Irene walaupun bukan dia yang menjadi kisah lamamu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/170648686-288-k907108.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
tsundere ❝✔❞ - Irene Sehun
Короткий рассказDia dingin, acuh, tapi aku mencintainya. © chanchan_cdp 21 Januari 2019 - start 27 Juni 2019 - end #44 in hunrene #31 in hunrene #3 in hunrene