Menjadi anak populer bukan hal yang mudah bagi Irene. Tentu saja banyak orang akan menjatuhkannya dan membenci apa yang ia lakukan.
Jangan salahkan Irene juga mengenai sifatnya yang ramah dan mudah bergaul. Ia menjadi seperti itu, karena didikan orang tuanya yang mengajarkannya ramah dan suka menolonglah yang berhasil menjadikannya gadis yang di idam-idamkan banyak orang.
Walaupun ketiga teman akrabnya juga sama seperti dirinya, Irenelah yang menerima banyak kebencian dan haters yang bertebaran.
"Irene, lo ga apa-apa, 'kan?"
Irene tersadar dari lamunannya dan tersenyum, "Aku ga apa-apa, kenapa?"
Krystal terlihat geram dengan perlakuan penggemar Sehun. Dan Joy tak berhenti menatap marah terhadap sepatu kesayangan Irene yang sudah di rusak oleh para penggemar fanatik Sehun.
"Mereka ngapain lo lagi, Ren?"
Irene terdiam dan tak berniat untuk menjelaskan apa yang terjadi kepada ketiga teman dekatnya itu.
"Rene, jawab.. apa perlu gue ngomong dengan kak Sehun?"
Irene menggelengkan kepalanya, "Engga, ga perlu, Krys.."
"Jelasin, Rene.."
Irene menganggukan kepalanya dan berkata, "Penggemarnya kak Sehun tadi mau ngomong sama aku.. terus, mereka ga sengaja ngerusaki sepatu aku tadi pas ngomong kalau mereka juga suka sama kak Sehun."
"Ga sengaja ngerusaki?" tanya Joy.
"Iya, Joy. Mereka terlalu kesal dengan kak Sehun, jadinya mereka tadi niatnya mau ngelemparin kak Sehun tepung, tapi akunya ga setuju... jadinya mereka nginjek sepatuku dan..." Irene menatap mereka bertiga, "aku di siram."
"LO DI SIRAM PAKAI APAAN?"
"MASYA ALLAH, BAE JOOHYUN!!"
"KENAPA GA BILANG DARI TADI?!"
Irene menggelengkan kepalanya, "Jangan kayak gitu.. mereka tadi emosi, karena aku ga setuju dengan rencana mereka yang mau mempermalukan kak Sehun."
Seulgi, Krystal, dan Joy tak habis pikir dengan tingkah laku Irene. Irene terlalu polos dan baik hati untuk seorang Sehun yang brengsek.
"Udah tu?" tanya Krystal.
Irene melanjutkan ceritanya, "Mereka kesal karena aku ga setuju, jadinya aku di siram pakai air. Untung aja aku bawa pakaian ganti, tapi lupa bawa sepatu ganti."
Seulgi menghela napas dan berkata, "Untung aja gue bawa sepatu lo, Ren. Kalau engga, pasti lo masih pakai sepatu itu dan bikin heboh seuniversitas."
"Kok bikin heboh?" tanya Irene bingung.
"Ya... karena lo terkenal di sini ataupun di luar, makanya mereka pasti kepo," ujar Krystal.
Irene tersenyum dan berkata, "Makasih, ya."
"Itulah gunanya sahabat, Rene."
Irene tersenyum lebar dan memeluk ketiga sahabatnya dengan erat.
"Eh! Ada kak Sehun! Aku ke sana dulu!" pekik Irene.
Setelah mengatakan itu, Irene pergi mengejar Sehun yang tak sengaja mereka lihat.
"Dasar bucin," ejek Joy.
Dan....
"Gue cabut duluan, kak Chanyeol udah nungguin di parkiran."
"Gue juga, kak Kai udah keluar dari kelasnya."
Seulgi dan Krystal bergantian meninggalkan Joy seorang diri yang masih terkejut dengan ketiga temannya yang meninggalkannya.
"MASYA ALLAH! JAUHKAN HAMBA DARI KEBUCINAN INI!!!"
Setelah teriak seperti itu, tiba-tiba ada yang mendekati Joy dan menepuk pundaknya pelan.
"Hai, Joy~ mau pulang bareng?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mata Joy sukses melotot terkejut. Ia tak menyangka bahwa Baekhyun akan mengajaknya pulang bersama.
"SIAP, KAK! AYO PULANG BARENG!!!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dasar Joy. Bilangnya jauhkan dari kebucinan, tapi dia sendiri juga ikut bucin.