tsundere ❝✔❞ - Irene Sehun

tiga puluh tujuh

Irene mulai membiasakan dirinya dengan sikap Sehun yang mulai menyadari bahwa mengejar seseorang yang di cinta itu sangat sulit. Seperti hari ini dimana ia akhirnya masuk kuliah lagi seperti biasa.

"WOI BOCHEN! SINI LO!" teriak Chanyeol emosi.

Sehun menghela napas dan menatap Irene, "Aku ke sana dulu, ya? Si Chanyeol pasti mau nanya tentang kemana aja aku akhir-akhir ini."

Irene menganggukan kepalanya, "Iya, paling dia nanya ngapain ngikutin aku ke Paris."

"Well, selesai jam kuliah aku samperin, ya?" Sehun tersenyum dan mengecup puncak kepala Irene, "see you, Bae."

Irene tersenyum menganggukan kepalanya dan melambaikan tangannya ketika Sehun mulai berjalan menuju Chanyeol, Kai dan Baekhyun yang habis dari kantin.

Irene melangkahkan kakinya menuju ruangan kelas yang nantinya akan ia masuki. Ia melihat Seulgi sedang malas-malasan di tempat duduknya, Joy yang asyik memainkan ponselnya dan Krystal yang sedang memakan burgernya.

"Hai, guys," kata Irene.

Ketiga temannya menolehkan pandangan mereka dan berteriak heboh, tentu saja membuat kegaduhan di dalam kelas.

"OH MY GOD! BAE JOOHYUN!"

"FINALLY, YOU BACK, BABE!!"

"MY BABY!!!"

Irene tertawa melihat ketiga temannya berlomba-lomba untuk memeluknya. Mereka mulai mendramatisirkan keadaan dengan cara berpura-pura menangis tersedu-sedu.

"Huhuhu... Bae Joohyun, lo sangat sangat sangat menyebalkan." Seulgi menatap Irene kesal, "ngapa ga bilang sih kalau cuman ngungsi ke Paris bentaran doang bukan pindah dari awal?"

"Kamu ga nanya," kata Irene sambil tertawa.

"Gimana mau nanya kalau lo ga nongol-nongol di kampus akhir-akhir itu!" protes Krystal, "tapi, akhirnya lo balik deh."

Irene tertawa, "Oh iya, nanti malam mau nginep di rumah? Ada oleh-oleh untuk kalian, btw."

"OKE!" kata Joy semangata, "gue lagi seneng tas Prada, Rene. Lo ngolehin gue itu, 'kan?"

Irene tertawa, "Iya, tenang aja. Joy Prada, Krystal Hermes, dan Seulgi Givenchy."

"Emang Irene doang yang ngebelihin oleh-olehnya berdasarkan apa yang di inginkan oleh orang-orang," puji Joy.

"Tapi, sorry kalau gue terlalu kepo, Rin. Jadi hubungan lo dengan Kak Sehun?" tanya Seulgi, "kasihan Kak Chanyeol ga bisa ngejek Kak Sehun lagi."

Irene tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Seulgi. Benar juga kata Seulgi, Chanyeol tidak bisa mengejek Sehun lagi sekarang.

"Udah resmi?" tanya Krystal.

Irene menggelengkan kepalanya, "Nope."

"Pasti Kak Sehun belum nyatain cinta," kata Joy, "astaga, lama bat deh cerita kalian."

"Sabar, Joy. Khusus lapak ini sampe 40an kok. Jadi, ya ga apa-apa," kata Irene santai.

"Kak Sehun yang belum nyatain cinta atau lo yang belum jawab pernyataan cintanya?" tebak Seulgi, "pasti lo belum ngejawab, 'kan?"

Irene menghela napas, "Iya, aku belum jawab."

"Astaga, ngapa lo belum jawab? Dia juga sama Taehyung udah baik-baik aja, belum lagi dengan Kak Hayoung yang udah balikan dengan Taehyung dan udah baik-baik aja kok. Astaga.." kata Seulgi.

Irene tersenyum tipis, "Bukan masalah Taehyung lagi, kok."

"Jadi, masalah apa?" tanya Krystal bingung.

"Aku masih belum sembuh 100% dengan ucapannya yang terakhir kali ia bilang sama teman-temannya. Untuk baikan sama dia aku ga masalah lagi, tapi untuk ngelanjutin ke hubungan selanjutnya.. aku masih ragu," kata Irene, "sebenarnya, aku maafin dia udah lama kok. Tapi, aku maafin diri sendiri untuk ga ngungkit-ngungkit itu yang belum bisa 100%."

"Rene..." lirih ketiga temannya.

Irene tersenyum, "Untuk ngelanjutin hubungan siapa sih yang ga mau? Kak Sehun salah satu orang yang di inginkan untuk jadi pasangan. Tapi, aku juga takut. Bukan takut kek Kak Sehun yang dulu, tapi aku cuman takut tiba-tiba aku keinget dengan kejadian dia yang bilang cuman mainin aku, yaaa walaupun dia bilangnya asal aja, tapi tetep keinget."

"Jangan di paksain kalau ga bisa, Rene," kata Seulgi.

Irene menganggukan kepalanya, "Perlahan-lahan. Aku bakalan ngikhlasinnya perlahan-lahan."