"HEH! Ngapain kalian di sini?!"
Seulgi dan Irene serempak menoleh ke asal suara dan melihat Hyeri dan Sojin sedang berteriak kepada tiga gadis yang ternyata seangkatan dengan Irene dan Seulgi.
"Apa sih, kak?"
Hyeri terlihat marah, sangat marah. Ia langsung berteriak kuat dan berkata, "Ini tuh bukan tempat angkatan lo! Ini tempat angkatan gue!"
"Emang ada tulisannya?" tanyanya, "ga ada tulisannya, kok."
Hyeri menjambak rambut salah satu gadis dan berteriak marah, "GA ADA SOPAN SANTUNNYA LO SAMA KAKAK TINGKAT! BERDIRI DAN ENYAH DARI TEMPAT INI, SIALAN!!"
Irene dan Seulgi melihat kejadian tersebut, tetapi Hyeri dan Sojin menangkap basah mereka yang terlihat menyaksikan kejadian tadi.
"Ngapain lo ngeliat-ngeliat?!" sahut Sojin.
Seulgi memalingkan wajahnya, ia takut. Irene? Ia masih menatap kedua gadis cantik yang sudah bersiap-siap mendekatinya.
"Ngapain lo ngeliat gue kayak gitu?" tanya Hyeri.
Irene menatap Hyeri dan berkata, "Aku 'kan punya mata, kak. Kenapa emangnya?"
Hyeri membenarkan juga perkataan Irene dan menganggukan kepalanya, "Bener juga, sih. Ya udahlah, karena lo cantik dan penggemar lo banyak juga, gue ga mau di begal sama penggemar lo."
Hyeri dan Sojin pergi meninggalkan mereka. Irene mengerutkan dahinya dan mengigit bibir bawahnya. Ia menolehkan kepalanya kepada Wendy dan Wendy tersenyum.
"Aku salah ngomong ya, Wen?"
Wendy menggelengkan kepalanya, "Bener kok. Kita punya mata, ya wajar sih."
Irene sangat polos.
*****
"Kak Sehun~!"
Sehun sudah hapal dengan sapaan riang ini. Siapa lagi kalau bukan Bae Irene yang sangat mengganggu kehidupannya. Padahal ia sedang berkumpul dengan teman-teman akrabnya seperti Chanyeol, Kai, Baekhyun, Suho, Lay.
"Hai Irene~"
Irene tersenyum ramah, "Hai juga kakak-kakak."
Chanyeol menyikut Sehun dan berkata, "Sapa dia, bodoh."
Sehun mendengus dan tak berniat untuk mendekati Irene. Tapi, ada seseorang yang mendekati mereka dengan menggunakan pakaian biasa. Suasana mulai mencekam, apalagi di saat Sehun mendongakan kepalanya dan melihat siapa yang datang.
"Bisa kita berbicara, Sehun?"
Sehun menahan amarahnya. Hayoung datang dengan wajah yang sangat memelas. Sehun tak bisa mungkin membalas ucapan Hayoung seperti biasa yang ia lakukan. Dan hanya Irene yang bingung siapa gadis yang baru saja datang.
"Gue duluan, Hun."
Satu-persatu teman akrab Sehun meninggalkannya dan lagi-lagi hanya Irene yang tak meninggalkan Sehun serta masih menatap heran dengan suasana yang terjadi.
"Bisakah tinggalkan kami berdua? Aku ingin berbicara dengannya," kata Hayoung lembut.
Irene menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan menganggukan kepalanya pelan, "Ah~ baiklah, kalau begitu aku duluan, kak Sehun."
Irene sebenarnya tak ingin meninggalkan Sehun, tapi ia merasakan bahwa gadis yang baru saja datang tadi adalah gadis yang di bilang oleh Taehyung. Ya, Sehun dan Hayoung harus menyelesaikan masalah mereka berdua.
Setelah meninggalkan Sehun bersama Hayoung, Irene tak tahu harus kemana. Ia hanya berkeliling sekitar kampus dan menundukan kepalanya.
Bisa jadi dia ketemu duit, 'kan?
Irene ingin melanjutkan jalannya, tetapi ada seseorang yang menghalanginya. Ia mendongakan kepalanya dan hampir saja berteriak karena kesal telah di ganggu.
"Lha? Taehyung?"
Taehyung tertawa melihat raut wajah Irene yang mulanya ingin marah, tetapi membatalkan niatnya itu. Taehyung mengelus rambut Irene dan tersenyum.
"Dia datang, ya?" tanya Taehyung.
Irene menganggukan kepalanya, "Iya."
"Dan..?" tanya Taehyung lagi.
"Dia bersama dengan kak Sehun," jawab Irene.
Taehyung mengerutkan dahinya, "Dan kamu meninggalkan mereka berdua?"
Irene menganggukan kepalanya, "Ya...?"
Taehyung menggelengkan kepalanya, ia tak habis pikir dengan apa yang Irene lakukan. Irene terlalu polos atau dia benar-benar bodoh?
"Aku salah?" tanya Irene bingung.
Taehyung menggelengkan kepalanya, "Engga, tapi kamu bener-bener ga apa-apa kalau ninggalin Sehun sama Hayoung?"
Irene bingung dengan ucapan Taehyung. Apa yang salah sebenarnya?
"Ya, Taehyung. Apa itu salah?"
"Kalau mereka bersama lagi, kamu sanggup?" tanya Taehyung.
Irene terdiam.
"Seandainya mereka kembali bersama, kamu sanggup melepaskan Sehun? Kamu sudah berusaha sekuat tenaga, Irene. Dan kamu meninggalkan Sehun bersama dengan Hayoung?" tanya Taehyung bertubi-tubi.
Irene tersenyum, "Ga apa-apa, Taehyung. Aku meninggalkan mereka berdua untuk kebaikan mereka juga. Mereka harus menyelesaikan masalah mereka berdua, tanpa campur tangan orang lain. Dan kalaupun kak Sehun dan kak Hayoung kembali bersama, ya sudah. Mereka di takdirkan bersama dan aku tak berhak lagi untuk berusaha mendapatkan kak Sehun."
Taehyung menghela napas, "Dan kalau mereka ga bareng lagi?"
"Ya sudah, aku lanjut usaha lagi, dong," ucap Irene santai, "aku akan berhenti, kalau kak Sehun sudah menemukan orang yang berhasil mendapatkan hatinya. Dan yang terpenting, aku akan berhenti, kalau aku ingin. Tapi, untuk kali ini aku belum ingin."
Taehyung tertawa dan mengusap kepala Irene lagi, "Kamu gadis yang sangat baik, Irene."
Irene ikut tertawa dan berkata, "Aku tahu itu."
Tanpa mereka sadar, Sehun sedaritadi memperhatikan mereka berdua dari kejauhan. Raut wajahnya tak bisa di tebak. Dan di samping Sehun ada Hayoung yang hanya diam serta ikut menatap apa yang Sehun lihat.
Ya, Hayoung tahu.
Hati Sehun bukan miliknya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
tsundere ❝✔❞ - Irene Sehun
Historia CortaDia dingin, acuh, tapi aku mencintainya. © chanchan_cdp 21 Januari 2019 - start 27 Juni 2019 - end #44 in hunrene #31 in hunrene #3 in hunrene