Elf

1.2K 107 40
                                    

🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

"Oma mau kemana?" Alessa mengerjap kan mata nya saat melihat Oma Putri dengan srbuah tas tenteng kecil di tangan dengan pakaian necis nampak terburu buru berjalan.

"Temen Oma sakit, Oma sama Eyang harus jenguk Sa, kamu di rumah sama Biru dulu, Oma ga akan lama, besok sore sudah pulang ko," Oma Putri nampak terburu buru.

Ha? sama Biru? apakah telinga Alessa keslepet? atau purikan? heh yang benar saja dengan Biru.

Ogah ew! Alessa terus membatin.

"Mesti sama Biru?" Alessa nengernyit kan kening nya.

"Iya, Biru itu kan cowo jadi bisa jagain kamu!"

Tapi kalo Biru khilaf entar gimana? eh Biru kan tidak minat dengan hal hal begituan.

Oke siapa yang meracuni otak Alessa seperti ini? siapa? tolong katakan!

"Lessa sama Tasya aja deh Oma," Alessa menego.

"Yaudah, kalo Tasya nya bisa, kalo ga bisa ya kamu sama Biru, tenang aja dia ga bakal macem macem udah janji dia," Oma Putri tersenyum kecil.

Ha? apanya sih? Alessa lola, jadi gangerti.

"Yaudah Oma berangkat," Alessa pun segera menyalimi perempuan dengan usia lanjut di depan nya ini dengan sopan.

"Jangan kelayapan!"

"Iya Oma," Alessa memilin kan tangan nya.

Yang mau kelayapan siapa juga, yang ngajak jalan saja tidak ada. Lagi pula sebagus bagus nya pemandangan di luar, novel, laptop, dan handphone nya lebih menawan.

Senista itu kah Alessa? saya prihatin.

Di halaman depan Oma Putri dan Eyang Rita sudah memasukkan beberapa barang mereka ke bagasi mobil xpander milik laluna.

Dan ya tentu saja itu supir pribadi terbaru dan terkocak yang pernah Alessa lihat.

Alessa mengulum bibir nya, tepat di sebelah rumah nya, laki laki berperawakan jangkung kulit putih, mata sipit dan tampan nampak mendengus malas menyaksikan kepergian Eyang nya.

Biru segera menoleh kan kepala nya, benar saja Alessa sudah berada di depan halaman rumah nya dengan cengiran lebar dan melambai lambaikan tangan nya.

Apa apaan kelakuan perempuan itu? sangat alay dan lebay! Biru mendengus malas.

Ia mendekati pagar setinggi dada yang menjadi pembatas rumah nya dengan perempuan tersebut.

RASA (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang