Terlalu banyak rahasia dan kebohongan
yang ada di dunia
sehingga aku tak mengerti yang benar yang mana.
🍁🍁🍁Alessa duduk tenang di ruang keluarga rumah Biru sambil menonton tv dan memakan cemilan.
Iya disini banyak makanan, Alessa jadi senang.
Tapi satu pertanyaan yang sedari tadi bersarang di hati Alessa, dimana kah ayah dan ibu Biru?
Apa jangan jangan Biru sama seperti diri nya, orang tua bercerai lalu yang satu sibuk yang satu lupa dan yang anak nya pun tertinggal sendirian kekurangan kasih sayang.
Ah Alessa jadi ingat papa nya, semenjak sidang berakhir Zein tidak pernah menghubungi nya lagi.
Ia tidak menyangka Papa nya setega itu, sampai tidak menghubungi anak sendiri.
Sudah lah, mengingat papa nya membuat Alessa badmood saja.
Alessa kembali memfokus kan mata nya pada layar televisi, hingga kemudian handphone nya bergetar.
Alessa mengernyit kan kening nya. Ia segera meraih benda pipih rose gold itu dan mencek nya.
Raka:
Ke taman tgh komplek kuyAlessa berfikir sejenak, dan berusaha mengingat taman komplek perumahan nya.
Oh iya tidak jauh hanya satu blok dari rumah nya, Alessa pun segera mengetikkan balasan nya.
Lessa:
Ok otwRaka:
Iya gw tungguinLessa:
YaRead!
Cih, apakah semua lelaki di dunia hobi nya meread saja? tidak asik! kasih apaan ke emot ke, apa ke, apakah mereka tidak tau jika cewe itu selalu unmood jika di perlakukan seperti itu?
Alessa mendengus pelan, dan meniup niup poni nya kemudian membetulkan nya.
Alessa pergi meninggalkan rumah Biru dan berjalan menuju taman yang jarak nya hanya tiga puluh meter dari blok perumahan nya.
Dengan wajah setengah masam setengah senang, Alessa bersenandung pelan di jalan.
Ia teringat ketika Biru menyanyikan lagu ber genre korea yang ia putar.
Ya meskipun hanya reff nya Alessa di buat terkejut, sampai sekarang pun ia masih tak percaya jika Biru bisa menyanyi, lagu korea lagi.
Ternyata benar kata orang, kita tak bisa menilai orang dari luar nya saja.
Eh kenapa Alessa jadi memikirkan Biru? Alessa berdecak pelan.
Berselang beberapa menit berjalan kaki Alessa sudah tiba di taman. Raka juga sudah ada di sana, ia melambaikan tangan nya pada Alessa.
Alessa mengulum senyum nya dan menghampiri Raka dengan langkah setengah berlari.
"Maap lo lama ya nunggu nya?" Alessa menggaruk tengkuk nya.
"Gapapa gue juga numpang wifi di sini," Raka terkekeh.
"Rumah lo ga ada wifi?" Alessa menaikkan alis nya, kini mereka sudah duduk di salah satu kursi panjang di bawah pohon rindang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA (Ending)
Teen FictionIni bukan cerita prenjon yang cinlok terus bertepuk sebelah tangan. Bukan juga cerita cewe bawel yang ngejar ngejar cowo dingin. Apalagi cerita badboy yang jatuh cinta sama nerd girl. Ini hanya kisah sederhana, antara Raka, Biru, dan Alessa. Jika ka...