siebzehn

1.2K 87 47
                                    

Bahagia ku sederhana
melihat kamu misal nya
🍁🍁🍁

"

Lo tadi kenapa ga read pesan gue?" Alessa menghampiri Biru yang baru saja masuk kelas.

"Ga gue read? berarti lo bukan prioritas," Biru menjengit kan badan nya.

Jawaban Biru sukses mengundang tawa satu kelas.

"Ngapa ketawa? ga ada yang lucu!" Biru memutar bola mata nya malas, dan melangkah gontai ke arah tempat duduk nya.

"Idihhh kampret ah, bodo amat biarin entar juga di marahin ama ka Danial," Alessa melengos pelan.

Ia melangkah ke arah tempat duduk nya, kaki nya serasa mau patah, berkeliling sekolah selama dua jam nonstop hanya untuk mencari ketua ekskull.

Padahal ada ruang pengumuman, tapi tetap saja ada beberapa oknum yang tidak hadir.

Alessa melap keringat nya dan mengeluarkan buku catatan nya.

Satu persatu anak kelas mulai pulang.

Alessa masih harus tinggal di kelas, karena ia harus mencatat.

Nanti malam kan ia harus ke rumah Raka, jadi mana mungkin ia membatal kan janji.

Sama gebetan lagi.

Eh.

"Alessa," Tasya yang duduk di samping nya memanggil.

"Iya?" Alessa menjawab tapi mata nya masih fokus ke arah catatan dan papan tulis secara bergantian.

"Gue balik duluan gapapa? mamah udah di depan soal nya," Tasya menatap tak enak hati.

"Hmm balik aja sya, titip salam buat mamah lo ya," Alessa tersenyum membentuk eysmile.

"Oke gue balik hati hati lo," Tasya melenggang pergi.

Sedangkan Alessa masih berusaha keras menyelesai kan tulisan.

Mata nya mengantuk, dan rasa lelah menyerang nya, tapi Alessa berkata keras di dalam hati nya jika ia bisa.

Di sudut kelas sana seorang lelaki dengan rambut acak acakan memperhatikan nya.

Tanpa ia sadari bibir tipis yang selalu datar dan jarang melengkung itu kini terukir sedikit senyuman.

Ia laki laki itu Biru, si cowo Pms dengan seribu satu keketesuan nya.

"Pulang ayo," Biru menghampiri Alessa yang masih fokus menatap papan dan buku tulis secara bergantian.

"Masih banyak ini," Alessa tak menghirau kan Biru.

"Ck, mau disini ampe malem lo? lagian kan entar entar bisa," Biru memutar bola mata nya malas.

"Banyak tugas," Alessa mengacuh Biru.

Ia tetap ngebut dengan model tulisan tak berupa seperti jejak serigala.

Biru menghela nafas kasar.

"Pulang sekarang! lagian itu catatan ga di kumpul,"

"Buat belajar,"

"Nanti kan bisa, heran gue di bilangin tuh kea di suruh," Biru melotot, heh! si Biru sudah seperti ibu ibu hamil saja.

"Dikit lagiiiii," Alessa masih bodo amat dan menerus kan kegiatan tulis menulis nya.

"Heh lama amat lo," Biru memutar bola mata nya malas.

Lima belas menit menunggu, akhir nya Alessa sudah selesai dengan catatan nya.

Alessa meregangkan otot nya kemudian memutar badan nya menghadap ke arah Biru yang duduk tepat di samping nya.

RASA (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang