Joshua

560 43 0
                                    




****

"Dimana? Kenapa belum pulang jam segini" Minwoo baru saja mengambil keranjang belanjaan. Dapat telpon dari kekasihnya. Minwoo mengangkat tanganya untuk melihat jam, 19.30 KST. Biasanya jam 17.30 dia sudah selesai dengan pekerjaanya dan sudah ada dirumah maksimal pukul 18.00 KST.


"Aku baru saja selesai karena lembur, Josh. Dan ini aku sedang belanja"


"Bogoshipeo" Minwoo tersenyum. "Cepatlah pulang. Aku rindu, kita sudah berbulan-bulan tidak bertemu". Benar mereka jarang bertemu karena awal-awal tahun begini Seventeen sibuk dengan comeback, fanmeeting dan lain-lain.


"Kita hanya tidak bertemu 2 bulan, Josh" Minwoo berjalan menuju arah sayuran, menenteng keranjang belanjaanya. Rencana ia hanya akan memasak yang sederhana. Tapi tiba-tiba Joshua menelponya, mungkin akan memasak lebih banyak.


"Tapi tetap saja" Minwoo terkekeh mendengar rengekan Joshua. "Cepatlah pulang, aku tunggu. Aku sudah diapartemenmu"


"Ne, Hong Jisoo-ssi" Minwoo memutuskan panggilanya. Melanjutkan berbelanja.


Sedangkan di apartemen Minwoo, Joshua memandang ponselnya, berjalan duduk ke kasur Minwoo. Bermain ponselnya sedikit. Saat Joshua akan merebahkan tubuhnya, ada sesuatu yang menarik perhatianya. Sebuah benda diatas nakas samiping tempat tidur Minwoo.


Sebuah benda pipih, berbentuk persegi panjang. Orang-orang biasanya menyebutnya tespack. Joshua mengambil benda tersebut. Dan benda tersebut menunjukan 2 buah garis merah.






Positif.



****


Minwoo's


Aku keluar dari lift sambil membawa belanjaanku. Dua plastik besar yang isinya belanjaanku tadi. Aku sampai didepan apartemenku. Pintunya tidak terkunci, berarti Joshua memang ada didalam. Aku membuka lebar pintu apartemenku dengan kaki, tepat saat itu Joshua keluar dari apartemenku dengan wajah menahan amarah.


Joshua hanya memandangku sejenak saat aku tersenyum padanya. Ia berlalu meninggalkanku. Menuju tangga darurat, mungkin menuju dorm, karena dorm Seventeen terletak 3 lantai dibawah lantai apartemnku.


Joshua sudah menghilang dipintu tangga darurat, aku tidak tau apa salahku. Aku berlari kedapur meletakan belanjaanku, berlari menuju kamar untuk mengganti pakaianku menjadi yang lebih nyaman. Saat aku akan meletakan ponsel diatas nakas, aku melihat benda yang kutaruh hilang. Pasti Joshua sudah melihatnya dan dia akan salah paham.


Aku segera mengambil kertas yang pasti belum ia baca, dan segera berlari mengikuti Joshua, walaupun aku tidak yakin dia masih berjalan melalui tangga darurat.

DATING WITH SEVENTEEN (95L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang