Seungcheol ft Seokmin {2}

541 39 0
                                    


****

Hanbyeol

Tengah malam aku terbatuk-batuk, ngerasa tenggorokanku kering. Gelas diatas nakas disamping kasur tidak ada airnya. Astaga, aku malas untuk bangkit tapi kalau tidak minum ini rasanya mencekik. Akhirnya aku beranjak dari kasur untuk menuju kedapur.

Aku terkejut saat melewati ruang tamu, tv menyala. Dan—

"Seungcheol?" Dia ngapain disini? Bukankah tadi dia sudah kutidurkan dan masih dengan keadaan mabuk?.

Seungcheol tak mengindahkan panggilanku. Bodo amat deh, aku harus minum.

Setelah puas minum air putih aku langsung nyamperin Seungcheol. Matanya sangat fokus memandang televisi didepanya.

"Seungcheol?" Aku memanggilnya lagi. Dia hanya berdehm menyahut panggilanku.

"Kau," Ia diam masih belum ingin melanjutkan perkataanya. "Dan Dokyeom ada hubungan apa?" Yeoksi, benar dugaanku.

Aku diam, menunggunya berbicara lagi. "Dokyeom-ie neun, menyukaimu"

"Oh ya?"

"Nggak ada yang mau kau jelaskan? Tentang hubungan kalian—"

"Seokmin, itu mantan kekasihku"

"Sudah kuduga"

"Bagaimana bisa kau menduga seperti itu?"

"Seokmin yang cerita" Aku hanya manggut-manggut. "Tapi udah setahun yang lalu"

WHAT?

"Kenapa kaget? Kamu nggak jujur" Seungcheol kali ini menghadapku, menatapku dengan wajah marahnya. Dia bisa marah dengan siapa saja bahkan ketika sedang live ia sering marah-marah pada staff walaupun itu hanya bercanda.

"Itu hanya masa lalu, jadi menurutku nggak harus diungkit-ungkit lagi masalalu itu"

"Tapi kamu nggak jujur tentang Seokmin, Hanbyeol-ah."

"Iya udah. Aku minta maaf. Tapi sekarang aku cuman sayang sama kamu, Choi" Nggak tau kenapa mataku berkaca.

"Hanya aku? Ch. Nggak usah bohong. Aku inget banget beberpa bulan yang lalu kamu nangis di depan Seokmin. Dia memelukmu, kamu cuman diam aja pas dia bilang 'maaf telah memutuskanmu, sekarang aku berjanji nggak akan ninggalin kamu'. Jadi selama ini kau berselingkuh?"

"TIDAK!"

"Belakangan aku jadi curiga dengan kalian. aku sering memergoki kalian curi-curi pandang, bahkan didepanku Kang Habyeol, kau—" Seungcheol meraup udara kasar "Kau sudah tidak mencintaiku"

"A-Aku mencintaimu" Aku menunduk dan menangis.

"Tidak. Kau hanya pernah mencintaiku. Kau selingkuh, Kang!"

"AKU TIDAK— Seungcheol-ah, aku tidak berselingkuh, dan kau hanya mendengarkan apa yang Seokmin bicarakan. Kau pasti tidak menguping sampe selesai" Aku menangis.

Jadi, Seokmin itu memang mantan kekasihku. Kita berpacaran 1 tahun sebelum ia debut, pastinya secara diam-diam dong, bahkan member nggak ada yang tahu. Hanya berpacaran selama 2 tahun. Putus karena aku tidak ingin menganggu karir Seokmin yang masih dipuncak-puncaknya. 1 tahun kemudian aku berpacaran dengan Seungcheol, dan member tahu. Seokmin mendatangiku saat itu ia marah besar saat tau aku berpacan dengan rekan segrupnya. Trus deh dia kejar-kejar aku, secara diam-diam pastinya.

Aku, bahkan sempat meragukan perasaanku, apakah hatiku untuk Seungcheol atau Seokmin.

"Geuman"

"Ani, tidak, Choi!" Aku menangis tersedu-sedu. Aku sungguh sayang sama Seungcheol, bukan sama Seokmin. Tidak lagi karena aku udah mantebin hati aku buat Seungcheol.

Kita diam, aku menangis Seungcheol memijat pelipisnya. Dia pasti kecapean apalagi sekarang masih dalam masa promosi comebacknya.

"Aku sudah membiarkanmu belakangan ini dan kamu nggak pernah jujur seenggaknya cerita. Apa aku harus mergokin semalam dulu? Aku kalau bisa udah mergokin kalian dari dulu. Tapi nunggu kamu jujur tanpa aku pancing. Tapi ternyata?" 

"Kang Hanbyeol kenapa diam saja?" Ia membentaku, aku kaget tentu saja, Seungcheol nggak pernah semarah ini.

"Kamu nggak mau ngomong sesuatu. Kamu maunya apa?"

"A-aku mencintaimu, Choi Seungcheol. Sangat. Dan akan terus seperti itu. Seokmin hanya masa laluku. Aku memang sempat meragukan perasaanku sendiri--"

"Oke, baiklah kita berhenti sampai sini" Seungcheol beranjak meninggalkanku. Aku mengejarya, aku nggak mau putus sama Seungcheol, aku sayang banget sama dia 😭😭.

"SCOUP-SSI" Harusnya aku nggak manggil nama panggungnya, dia akan marah kalau aku manggil pake nama panggungnya. Dan benar. Dia berhenti dan kembali menghadapku. "Aku hanya mencintaimu! Aku sudah bilang sama Seokmin buat ngejauh. Dia nggak mau, tapi aku mau. Mau untuk menjauh dari dia! Kamu harus ngerti"

Seungcheol diam, menatap mataku dalam. Aku memang berkata jujur. Sebelum-sebelumnya aku nggak jujur karena Seokmin masa laluku dan aku nggak butuh masa lalu diantara aku sama Seungcheol.

"Mungkin kamu butuh waktu buat ngeyakinin perasaanmu sendiri"

Apa? Tapi,

"Aku nggak mau!"

"Kita butuh waktu untuk meyakinkan perasaanmu itu, Hanbyeol-ah. Apakah hatimu untuku atau untuk Seokmin?" Seungcheol mendecih, aku nggak suka.

Aku terdiam.

"Baiklah kalau kamu maunya gitu. Aku akan pergi dari rumah ini. Kamu bisa nempatain sendiri, atau mungkin bakal kamu tempatin sama orang baru--. Aku tau kamu udah ngebeli apartemen ini disaat aku baru menyewanya. Ini sekarang milikmu, hakmu. Kalau misal kamu masih nggak mau nerima aku lagi. Aku pergi" Aku balik badan ke kamarku buat beres-beres.

Aku nempatin apartemen ini udah lebih dari 4 tahun, bahkan sebelum Seventeen pindah kemari. Dulu aku menyewa rumah ini karena jarak rumah dengan kampusku jauh, aku dari Daegu omong-omong. Aku dan Seungcheol memang satu provinsi tapi beda kota.

Saat aku mengeluarkan koper, Seungcheol memeluku erat dari belakang. Biasanya ia hanya akan peluk perutku, tapi sekarang dia benar-benar memeluk seluruh tubuhku, bahkan tanganku juga.

"Nggak gini maksudku. Kamu kalau pergi kaya gini malah buatku tambah yakin kalau kamu udah nggak cinta sama aku" Dia nangis dong, lucu. Biasanya aku bakal ngejek dia habis-habisan kalau dia nangis, tapi sekarang bukan waktu yang tepat buat ngejek dia.

"Kamu sendiri ragu. Aku padahal udah yakin sama perasaanku sendiri. Lalu buat apa aku masih disini? Kita bahkan satu unit apartemen. Ya mending aku pergi kan kamu yang minta"

"Enggak sayang, nggak. Maafin aku" kita nangis bareng.

"Aku juga minta maaf karena nggak cerita dari awal. Dan aku minta maaf juga kalau sempet mempertimbangkan perasaanku. Tapi aku bener-bener sayang sama kamu, Seungcheol-ah. Bukan Seokmin" Aku memainkan jari-jarinya.

"Iya. Tapi setelah ini kalau mau deket-deket sama Seokmin ijin dulu sama aku"


Aih, lucunya kekasihku satu ini

DATING WITH SEVENTEEN (95L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang