"Ne, terimakasih. Neeee" Aku menutup panggilan telepon. Baru saja memesan beberapa makanan karena aku malas memasak. Chan datang hari ini, apel kekasihnya katanya. Dan dia juga sedang tidak ada jadwal setelah semalam mendapat undangan melakukan konser di SBS alias Dream Concert.
Jeonghan sedang mengikuti shooting mafia game prison, jadi kami juga jarang bertemu akhir-akhir ini, padahal aku merindukanya ㅠㅠ.
Kubiarkan Haera dan Chan yang sedang berlovey dovey ditaman belakang, tapi terkadang aku mengecek keadaan mereka, berteriak 'Ingat jangan sampai keblabasan'. Hahaha mereka bahkan sudah berusia 21 tahun. Tapi aku punya tanggung jawab menjaga Haera, aku tidak ingin terjadi apa-apa pada mereka berdua. Ya walaupun aku yakin mereka juga dapat menahan untuk tidak bertindak lebih jauh lagi, tapi siapa tau?.
Aku menata 3 piring diatas meja, menyiapkan 3 gelas, sumpit, dan lain-lain untuk makan malam kami. Aku mengintip sekali lagi kearah taman belakang. "Chan! Geser sedikit jangan terlalu menempel" Chan memberengut dan bergeser untuk sedikit menjauh dari kekasihnya. Haha lucu mereka.
Tepat saat aku meneriaki Chan, bel pintu rumahku berbunyi. Pesananku datang.
"Halo, pesanan atas nama Kang Hyena?"
"Jeo-Jeonghan?" Kenapa dia yang mengantarkan makanan ini? Jantungku berdegub kencang, bukan karena apa. Tapi karena ada Chan disini yang sedang berpacaran dengan Haera.
"Wae? Kenapa terkejut?" Jeonghan melepaskan sepatunya, berjalan terlebih dahulu, meninggalkanku dengan perasaan tak tenang. "Dimana Haera?" Aku langsung berlari menujunya, menggandeng lenganya untuk kuajak duduk di sofa.
"Eung dia ada. Ini aku siapkan dulu. Kau kenapa bisa membawa pesananku?" Aku mengambil plastik yang dibawanya, berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makanan. Aku takut kalau Jeonghan tahu, dia akan marah pada kami bertiga. Jeonghan itu kalau marah dia menyeramkan.
Aku terkejut saat sepasang lengan memeluku dari belakang. "Melamun?" Jeonghan mengecup belakang telingaku. Aku sungguh was-was kalau dia melihat Chan dan Haera dibelakang rumah.
"Kau mengagetkanku. Aku tidak tahu kalau kau bergerak. Bukankah sudah kubilang untuk duduk disana?"
"Kau menyembunyikan sesuatu?" Jeonghan terlalu pintar untuk dibodohi dan dibohongi. Dan dia juga sangat peka seperti saat ini. "Aku melihat sepatu laki-laki didepan tadi. Siapa, Hyena?" Tanya Jeonghan, wajahnya ia tenggelamkan pada leherku.
"I-itu"
"Eonni, apakah makanan sudah datang?" Astaga! Jeonghan langsung mendongak menatap ke sumber suara. Beberapa meter didepan kami, Haera dan Chan mematung. Aku tidak tahu bagaimana ekspresi Jeonghan sekarang karena dia masih belum melepaskan pelukanya. "O-Oppa"
"H-Hyung"
"Haera? Chan?" Jeonghan melepaskan pelukanya, berjalan kearah kedua adiknya. Aku menghela napas.
Aku menyusul mereka, Jeonghan sudah berkacak pinggang sedangkan Haera dan Chan hanya diam menunduk. "Ayo duduk dulu, kita bisa bicarakan ini dengan duduk" Aku menarik Jeonghan. Haera dan Chan mengikuti kami.
Aku duduk disebelah Jeonghan, Haera duduk bersama Chan dangan jarak 1 meter diseberang kami. Aku dan Jeonghan sudah seperti orang tua yang sedang memarahi anaknya. Ini lucu, tapi waktu untuk bercanda tidak tepat.
"Maaf, Hyung aku memacari adikmu" Aku tersenyum pada Chan, ia sungguh gantle.
"Kenapa bisa? Sejak kapan?" Tanya Jeonghan sinis. Haera menatapku dengan takut. Aku mengangguk dan tersenyum memberi sinyal semua akan baik-baik saja.
"Su-sudah 6 bulan ini, Oppa"
"Mwo?" Aku tak sengaja menatap tangan Jeonghan yang terkepal. Aku meraihnya, mengelusnya pelan agar dia tetap dapat mengontrol emosinya. "Kenapa tidak bilang, Chan? Kenapa Tidak ijin padaku lebih awal?" Chan dan Haera menunduk. "Kau juga kenapa tak jujur padaku?" Jeonghan menatapku kali ini, dia melepaskan tanganya dari tanganku dengan kasar.
"Mereka yang memintanya. Mereka tidak mau kau tahu karena pasti kau tidak mengijinkan Haera berpacaran"
"Kau berbohong padaku, Hyena. Kau tidak becus menjaga adiku selama ini?"
Dia...... Menyalahkanku? "Mwo? Aku menjaganya dengan baik. Aku yang meminta mereka untuk berkencan hanya dirumahku. Aku membatasi mereka untuk tidak melakukan sesuatu yang berlebihan. Aku bahkan melarang mereka untuk berciuman, Jeonghan. Haera dan Chan sudah dewasa, mereka juga berhak untuk--"
"Oppa! Eonni tidak bersalah. Aku yang dari awal tidak jujur. Oppa sangat protektif padaku, bahkan pada Eonni. Aku, tidak mau kalau Oppa melarangku. Aku sudah dewasa, aku" Harea menangis. Dadaku juga sesak karena sudah disalahkan.
Jeonghan menghela napas. "Aku memintamu untuk mengawasinya, Hyena-ya. Tapi sudah 6 bulan ini kau menyembunyikan semuanya, kau melindungi mereka" Lagi-lagi dia menyalahkanku.
"I-ini salahku, Hyung. Ma-maafkan aku. Aku tau kau sangat membenciku"
"Hei, tidak begitu. Oppa! Eomma dan Appa bahkan sudah tahu. Tak bisakah kau membiarkanku? Eonni benar-benar mengawasi kami disini. Kami hanya bisa bertemu di rumah Eonni" Haera masih menangis, Chan berusaha untuk menghapus air mata Haera.
"Menjauh dari Haera, Lee Chan. Dan pulanglah" Ucap Jeonghan dingin. Jeonghan berlalu dan pergi menuju kamarku.
Aku memijit pelipisku, ikutan pusing karena disini aku juga bersalah. Aku mendekati Haera, memeluknya.
"Chan pulanglah, Haera istirahat hmm? Aku akan bicarakan ini dengan Jeonghan"
"Eonni, maafkan aku. Kau jadi disalahkan dengan Oppa" Aku mengelus punggungnya.
"Tidak. Aku juga salah karena menyembunyikan ini semua. Sudah ya, Haera segera kembali kekamar, dan Chan pulanglah. Hati-hati" Aku melepaskan pelukanku pada Haera. Berjalan menuju kamarku, untuk berbicara dengan Jeonghan.
****
Jeonghan berdiri di dekat jendela kamarku, menatap arah jalanan. Kamarku terletak dilantai 2 omong-omong.
Aku memeluk Jeonghan dan ku rasa dia terkejut.
"Aku, merasa tidak becus sebagai kakak" Katanya. "Haera lebih memilih jujur padamu daripada jujur padaku"
"Kau sudah menjadi Oppa yang baik. Haera sering membanggakanmu, walaupun kalian jarang bertemu"
"Maafkan aku memarahimu. Aku merindukan kalian, tapi datang-datang kesini malah disuguhi dengan sesuatu yang tidak terduga" Jeonghan melepaskan tanganku dari perutnya, berbalik menghadapku untuk memeluku.
"Aku juga salah disini. Aku juga minta maaf karena merasa tidak becus menjaga adikmu" Jeonghan menggeleng.
"Maafkan aku. Aku hanya terkejut. Aku tidak tahu bagaimana perasaan Chan dapat menyembunyukan ini selama berbulan-bulan"
"Sudah lebih dari satu tahun omong-omong. Atau mungkin hampir? Entahlah aku lupa. Mereka dekat sejak kalian mengadakan opening world tour di Seoul" Kataku.
"Sudah selama itu? Haaah, aku tidak berguna ya jadi kakak?" Jeonghan merengek. Aku tertawa, mengelus lembut rambutnya.
"Bicaralah dengan Haera sekarang. Kalian hanya perlu komunikasi lebih. Hmm?" Kataku. Jeonghan melepaskan pelukanya, menatapku dalam setelah itu menciumku lembut.
Aku, merindukanya.
"Aku akan berbicara dengan Haera. Mari setelah ini aku meminta jatah ini" Katanya sambil mencium lagi bibirku.
Setelah itu Jeonghan berlalu dari kamarku, menuju kamar bawah untuk berbicara empat mata dengan Haera.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
DATING WITH SEVENTEEN (95L)
FanficChoi Seungcheol x Kang Hanbyeol Yoon Jeonghan x Kang Hyena Hong Jisoo x Park Minwoo Cast: Seventeen 95L x OC Bahasa semi baku atau baku. Tergantung mood. Happy reading :) Complete ✔️ Start = 7 Juli 2019 End = 17 April 2020