Hari ini bukan akhir pekan. Tapi Wonjin merasa suntuk berada di asrama. Padahal kalau dipikir-pikir, baru saja masuk sekolah, tapi Wonjin sudah malas saja.
Karena itu sore ini Wonjin mengajak adik sepupunya jalan-jalan di pusat perbelanjaan yang letaknya hanya dua puluh menit dari sekolah hanya dengan berjalan kaki.
"Bang Wonjin, aku tuh males aslinya. Pengen nonton Twice seharian tapi malah diajak muter-muter nggak jelas gini," gerutu adik sepupu Wonjin yang kini berjalan di samping lelaki itu.
"Kan kamu udah setuju nemenin Abang," balas Wonjin tanpa melepas gandengannya pada adiknya itu.
Bicara tentang adik sepupu Wonjin, lelaki berambut keriting itu bernama lengkap Song Hyungjun. Dia adalah siswa kelas satu yang baru masuk SMA Starlim tahun ini. Tidak seperti Wonjin yang asli Seoul, Hyungjun ini berasal dari Tongyeong. Saat SMP dia dan orang tuanya pindah ke Seoul. Hanya saja saat lulus SMP, orang tuanya harus pindah kembali ke Tongyeong. Hyungjun yang sudah masuk SMA Starlim memilih untuk tetap tinggal di Seoul.
"Bang Wonjin kenapa nggak pergi sama temen Abang yang waktu itu aja sih?"
Hyungjun masih melanjutkan rajukannya. Ia benar-benar menyesal mengiyakan ajakan sepupunya ini karena ternyata mereka hanya berputar-putar tidak jelas tanpa tujuan yang pasti.
"Temen yang mana?" balas Wonjin.
Hyungjun menghentikan langkahnya, membuat si 'Abang' ikut berhenti. "Yang dulu itu, yang aku titipin oleh-oleh dari Bunda buat Bang Wonjin," jawab Hyungjun.
Saat baru ke Seoul kemarin memang orang tua Hyungjun tidak sempat mampir ke rumah Wonjin karena ada urusan mendesak jadi Bundanya Hyungjun yang memang sudah janji mau membuatkan kue bolu kesukaan Wonjin akhirnya menitipkan kue tersebut ke Hyungjun.
"Oleh-oleh bolu itu?" tanya Wonjin memastikan.
"Iyaaa. Waktu itu kan aku titipin ke kakaknya yang tinggi itu yang sekamar sama Bang Wonjin."
Wonjin mengerutkan keningnya, mencoba mengingat-ingat siapa temannya yang dimaksud Hyungjun.
"Heh Wonjin!"
"Apasih, ganggu gue aja!"
"Dih, sensi amat! Padahal gue cuma mau ngasih barang buat lo titipan dari anak kelas satu. Tapi kalau lo nggak mau yaudah. Gue juga mau istirahat. Bye!"
Kerutan di dahi Wonjin seketika menghilang begitu mengingat siapa yang dimaksud Hyungjun. Wajahnya yang tadinya bingung berubah menjadi datar.
"Nggak sudi ngajak dia jalan-jalan," celetuk Wonjin.
Giliran Hyungjun yang bingung begitu mendengar balasan sepupunya itu. "Emangnya kenapa kok nggak sudi?" tanya Hyungjun yang memang tidak tahu siapa 'kakak' itu.
"Dia musuhnya Bang Wonjin," jawab Wonjin.
"Hah? Musuh? Kok bis-ah.. jangan bilang si Kacang?" tebak Hyungjun.
Wonjin menganggukkan kepalanya yang ditanggapi Hyungjun dengan membulatkan mulutnya mengerti.
Bisa menebak siapa si Kacang?"
Yap. Joo Changwook.
Bukan hal asing lagi mendengar panggilan 'si kacang' dari mulut Wonjin. Lelaki itu memang sering bercerita tentang 'si kacang' yang katanya selalu membuat mood-nya jelek. Jadi Hyungjun tahu dengan jelas bagaimana Wonjin sangat anti dengan lelaki satu itu. Apa yang menyebabkan Wonjin begitu tidak menyukai Joo Changwook.
Termasuk Hyungjun juga tahu... awal mula permusuhan dua lelaki sebaya yang dulunya adalah teman baik itu.
"Bang Wonjin kenapa nggak baikan aja sih sama Kak Kacang? Lagian kenapa sih musuh-musuhan terus? Nggak capek apa?" tanya Hyungjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlim High School | PRODUCE X 101
FanficKalian tahu SMA Starlim? Belum tahu? SMA Starlim adalah salah satu SMA yang cukup terkenal di kota Seoul. Tak heran banyak orang ingin bersekolah di sana. Tapi bagaimana jadinya kalau murid-murid yang bersekolah di SMA Starlim adalah makhluk sejenis...