Semalam Minhee tidur begitu pulas hingga pagi ini ia terlihat begitu segar. Tidak seperti Hyungjun dan Dongyun yang hampir saja tidur sambil berjalan atau Junho yang berjalan malas-malasan, Minhee terlihat semangat.
Oh, jangan tanyakan Minseo dimana! Lelaki itu sudah berangkat sangat pagi karena harus piket.
Kembali ke Minhee yang super antusias dan teman-temannya yang seperti zombie, mereka berempat berjalan menelusuri koridor yang menghubungkan asrama laki-laki dan gedung sekolah.
Drrtt... drrttt...
Minhee mengambil ponselnya yang ada di saku seragamnya. Ada satu pesan masuk.
-
<DANCE CLUB '19>
Kak Chaewon
Selamat pagi adek-adek semua. Saya ada pengumuman penting bagi semua calon anggota ekskul dance. Hari ini akan diadakan pertemuan mengenai seleksi anggota ekskul dance yang akan dilaksanakan pukul 15:00 di ruang latihan ekskul dance. Diharapkan siswa-siswi yang ingin bergabung dengan ekskul dance untuk dapat mengikuti acara nanti sore. Bagi yang berhalangan untuk hadir, bisa pc saya atau Kak Chaeyeon. Terima kasih :)-
Minhee menutup ponselnya begitu ia selesai membaca pesan yang ternyata dari kakak kelasnya yang merupakan anggota ekskul dance.
Bicara tentang ekskul yang ingin diikutinya itu, Minhee masih tidak menyangka ia akhirnya memilih ekskul dance dibanding Bahasa Inggris. Padahal kalau dipikir-pikir, Minhee itu tidak bisa menari sama sekali.
Eh, bukan tidak bisa sih. Hanya saja Minhee belum pernah mencoba menari dengan serius.
Mau tak mau ia cukup deg-degan juga memikirkan seleksi anggota ekskul dance nanti. Bagaimana kalau ia kagok saat disuruh menari? Bagaimana kalau ia melakukan gerakan yang memalukan? Bagaimana kalau ia ditertawakan nanti?
"Tertarik masuk dance ya?"
"Hah? Kenapa kak?"
"Kamu. Saya lihat daritadi kamu fokus banget lihat penampilan dance."
"Eh, itu... penampilannya bagus kak."
"Kalau kamu berminat, kamu bisa gabung ke ekskul dance."
"Eung, itu..."
"Ini, saya kasih formulir. Siapa tahu kamu beneran berminat. Hehe."
Padahal waktu itu Minhee tidak berniat ikut. Tapi ia memang terlihat tertarik dengan penampilan mereka.
Minhee menatap formulir dance di tangannya. Ia tidak bisa menari. Tapi tidak bisa ia pungkiri kalau penampilan anggota dance tadi benar-benar menyita perhatiannya. Ia terpesona.
Lelaki jangkung itu membalikkan badannya. Ia melangkahkan kakinya menjauhi kerumunan untuk mencari temannya yang entah menghilang kemana.
Senyum Minhee mengembang melihat Hyungjun yang terlihat tengah mengobrol dengan orang lain—entah siapa.
Minhee pun bergegas menghampiri lelaki berambut kriwil tersebut.
Brak!
"Aw...."
Tubuh Minhee oleng saat tanpa sengaja ia bertabrakan dengan seseorang. Ia meringis pelan sambil mengusap lengan kirinya.
"Maaf," ucap Minhee sambil membungkukkan sedikit tubuhnya.
Pandangan Minhee terarah pada kertas formulir dance miliknya yang tak sengaja terlepas dari tangannya. Baru saja Minhee mau meraihnya, seseorang lebih dulu mengambilnya.
Minhee mendongakkan kepalanya, mendapati lelaki yang mengambil formulirnya adalah lelaki yang sama dengan yang baru saja bertabrakan dengannya.
"Ini. Milikmu kan?" ucap lelaki itu.
"Eh itu, iya," jawab Minhee seraya mengambil alih kertas formulirnya.
"Mau daftar ekskul dance ya?"
"Emm... belum tahu, Kak."
"Kalau kamu daftar ekskul dance, nanti ketemu saya, Dek."
"Eh?"
Minhee mengamati lelaki di hadapannya. Kedua matanya membulat begitu menyadari laki-laki ini merupakan salah satu anggota ekskul dance yang tadi ikut tampil saat demo ekskul. Dan lebih mengejutkan lagi karena ternyata laki-laki ini yang tadi menarik perhatiannya saat tampil.
"YUNSEONG!"
Dua lelaki itu menoleh saat mereka mendengar sebuah suara diteriakkan ke arah mereka. Lebih tepatnya lelaki di hadapan Minhee.
Minhee melirik lelaki di hadapannya—dan ternyata lelaki itu juga baru saja menghadap ke arahnya lagi.
"Saya duluan ya, Dek. Maaf tadi nabrak kamu," ucap Yunseong sambil mengulas senyum tipis.
Minhee menganggukkan kepalanya pelan. "Iya, Kak. Nggak apa-apa. Saya juga minta maaf udah nabrak Kakak tadi," balas Minhee.
"Iya, dek," sahut Yunseong. "Oh ya, saya tunggu di ekskul dance ya, Dek. Saya duluan."
Minhee menarik napas panjang. Mengingat alasannya masuk ekskul dance, membuat Minhee kembali ragu. Haruskah ia melanjutkan langkahnya untuk mengikuti dance? Atau mundur saja?
"Minhee, tadi semangat sekolah, sekarang malah bengong. Ayo buruan nanti kita telat!"
Minhee menoleh ke arah Hyungjun yang sudah berjalan beberapa langkah di hadapannya. Segera saja ia berlari kecil menyusul teman-temannya.
Biarlah masalah ekskul dance ia pikirkan nanti. Sekarang ia harus sekolah dulu.
•● s t a r l i m h i g h s c h o o l ●•
Maaf bgt ini absurd gaje ceritanya T.T
Btw aku mau curhat dikit. Sejujurnya aku nggak mood ngelanjutin cerita ini. Kemarin2 aku mood bgt meskipun aku blm sempet ngelanjutin. Tapi setelah update part kemarin, jujur aja aku sedikit gak mood buat ngelanjutin.
Aku bukan tipe yg mementingkan vote dan komen. Tp beberapa part ini, vote cerita ini makin turun. Aku takut kalau cerita ini makin sedikit yg nungguin. Atau dg kata lain pd bosen :(
Puncaknya part kemarin. Biasanya meskipun aku gak bales komen, aku selalu baca komen2 yg masuk. Cuman kemarin aku nungguin gak ada komen yg masuk. Cuman satu aja dan makasih banget buat yg udh ninggalin komen. Kalau boleh jujur, komen tuh kayak energizerku, yg bikin aku semangat ngelanjutin, yg bikin aku berpikir kalau cerita ini masih diminati.
Kalau memang makin lama makin bosen sama cerita ini, mungkin nanti aku gak lanjutin lagi.
Ini aku gak ngancem atau apa ya guys. Aku cuman butuh penyemangat buat lanjutin ff ini. Aku tau ff yg aku buat masih banyak kekurangan. Karena itu... kalau memang udh gak ada yg suka, menurutku mending aku stop.
Aku ngelanjutin ff ini krn berpikir "ah ada yg nungguin ceritaku" jd meskipun aku sibuk kerja, aku coba nyempetin bikin. Tp sekali lagi, isnt it better for me to do something else than writing a fanfiction which no one seem to wait?
Sorry for my inconvenient rant :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlim High School | PRODUCE X 101
FanficKalian tahu SMA Starlim? Belum tahu? SMA Starlim adalah salah satu SMA yang cukup terkenal di kota Seoul. Tak heran banyak orang ingin bersekolah di sana. Tapi bagaimana jadinya kalau murid-murid yang bersekolah di SMA Starlim adalah makhluk sejenis...