Musim panas tiba dan itu berarti waktu yang tepat untuk makan mi dingin, tapi sayangnya maknae bodoh ini malah memilih jjampong di hari yang sepanas neraka ini. Tidakkah dia tahu bahwa cairan di tubuhku sudah hampir terkuras habis karena suhu yang begitu panas hingga aku percaya jika aku menaruh telur di jalan itu akan menjadi telur goreng.
"Dasar bodoh, bukankah kubilang mi dingin kenapa jadi jjampong?" Tentu saja bukan hanya aku yang kesal, Namjoon bahkan sudah mengetuk kepala maknae ini.
"Hyung kau harus melawan panas dengan panas." Rasanya tenagaku terlalu berharga hanya untuk mengomeli anak baru ini dia benar-benar menyebalkan, bagaimana bisa memesan makan saja salah?
"Kenapa tak memesan jjampong untukmu dan mi dingin untuk kami? Dasar bodoh!"
"Aish, baiklah aku akan memesankan lagi untuk kalian." Akhirnya dia mengalah, tapi itu artinya kami akan mengeluarkan uang lagi dan makanan ini akan menjadi sia-sia.
"Lalu siapa yang makan ini semua?" tanyaku.
Aku bukan orang yang suka membuang-buang makanan.
"Ah sudahlah, aku akan memakannya," ujarku karena aku yakin bocah itu akan membuang makanan ini, tapi baru saja aku ingin membuka plastik pada mangkok tiba-tiba dia merebutnya dariku.
"Ya! Jeon Jungkook ada apa denganmu?"
"Aku akan memberikannya pada tetanggamu, Hyung." Tetangga? Sejak kapan unit di depanku ada penghuninya? Dan bagaimana anak ini tahu?
"Bagaimana kau tahu? Aku bahkan tak tahu apartemen di depanku sudah ada yang menyewa," tanyaku dan lihat wajah maknae ini yang tiba-tiba memerah.
Apa dia sedang tersipu sekarang? Hanya karena aku menanyakan tetangga baruku? Jangan-jangan tetangga baruku adalah perempuan.
"Ada apa dengan wajahmu? Kau membuatku jijik." Jimin sudah bergidik hanya dengan melihat wajah Jungkook yang tampak malu-malu.
"Apa tetangga baru Seokjin Hyung seorang yeoja?" tanya Namjoon.
Aku tak kaget dia menebak seperti itu, wajah Jungkook menunjukkan itu semua.
"Bagaimana kau tahu Hyung?"
"Wajahmu menunjukkan semuanya, apa dia secantik itu hingga wajahmu memerah seperti babi?" Yoongi dan ucapan pedasnya bukanlah sesuatu yang baru.
"Apa dia yang membuatmu salah memesan?" tanyaku sedikit curiga dengan maknae ini. Kecurigaanku tambah besar ketika dia menyengir dan menggaruk tengkuknya. Aku yakin, kali ini aku pasti benar.
"Kau benar-benar menyebalkan. Apa kau tau itu?" lanjutku sambil memicingkan mata kuharap itu cukup mewakili perasaan kesalku padanya.
"Hei! Kau akan seperti itu jika melihat bidadari." Aku memutar bola mataku kesal. Dia masih saja membahas bidadari.
"Bidadari apanya?"
"Ya! Aku akan menjadi orang pertama yang tertawa jika kau jatuh padanya."
Aku jatuh untuk seorang gadis? Apa Jeon Jungkook sedang bermimpi sekarang? Kim Seokjin tak pernah jatuh untuk gadis hanya karena dia cantik.
Tak lama dari ucapan Jungkook ada seseorang yang membunyikan bel menyebabkan acara tak terduga berupa perdebatan siapa yang membuka pintu terjadi. Sebuah masalah sepele sebenarnya, hanya saja kami terlalu malas menggerakkan seluruh tubuh saat kami dalam posisi nyaman.
Oleh karena itu kami menggunakan cara klasik berupa gunting batu kertas untuk menentukan siapa yang paling "beruntung" di antara kami dan akhirnya Namjoon yang mendapat kesempatan emas itu, walaupun diiringi dengan umpatan dari mulutnya yang aku yakin dia juga malas untuk berdiri dari posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Smeraldo
FanfictionKim Seokjin menyukai bunga smeraldo terlepas dari makna dibalik bunga itu menurutnya terlalu disayangkan bila harus membenci bunga itu hanya karena pesan dari sang bunga. Hingga ia bertemu dengan seorang gadis yang juga menyukai bunga smeraldo karen...