Takdir adalah sesuatu yang sudah digariskan oleh Tuhan, seberapa makhluknya menolak kehendak Tuhan akan selalu terlaksana. Namun, untuk kali ini bolehkan Chaeyoung berharap untuk bisa hidup lebih lama? Dia baru saja menemukan alasan untuk hidup. Ia ingin mengalami apa yang ia lihat di foto-foto yang dikirim lisa pagi ini.
"Sudah dikirim?" tanya Seokjin pada Chaeyoung yang tengah melihat-lihat fotonya.
"Iya, baru saja sampai. Haruskah kita menggantungnya?" tanya Chaeyoung pada Seokjin yang sudah siap dengan pakaian kerjanya, tapi dasinya masih belum terpasang.
"Tentu saja." Seokjin tengah melihat hasil foto Lisa untuk memilih mana yang digantung di ruang tamu dan mana yang akan di taruh di tempat lain.
"Ini di ruang tamu," serunya sambil menunjuk ke foto prewedding mereka.
"Dan ini di kamar kita." Seokjin menunjuk foto dia dan Chaeyoung dimana Chaeyoung dalam keadaan hamil.
"Kamarmu," sahut Chaeyoung mengoreksi.
"Sebentar lagi akan jadi kamar kita."
"Eum kau benar." Dia terkekeh.
"Lalu ini?" Chaeyoung menunjuk ke sebuah foto mereka berdua yang yang tengah menggendong anak.
"Di ruang tamu? Semua orang yang datang kemari harus tahu foto ini." Chaeyoung tertawa lagi, Seokjin benar-benar ingin pamer rupanya.
"Dan ini lihatlah Chaeng, anak laki-laki kita mirip sekali denganmu." Seokjin menunjuk foto masa tua mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Smeraldo
FanfictionKim Seokjin menyukai bunga smeraldo terlepas dari makna dibalik bunga itu menurutnya terlalu disayangkan bila harus membenci bunga itu hanya karena pesan dari sang bunga. Hingga ia bertemu dengan seorang gadis yang juga menyukai bunga smeraldo karen...