"Jadilah kekasihku."
Aku tak tahu apa yang merasuki ku hingga aku mengatakan itu tanpa berpikir mungkin Chaeyoung akan menolaknya.
Namun, semuanya sudah terjadi dan aku setidaknya harus siap dengan segala jawaban yang akan ia berikan entah itu bisa memuaskanku atau mungkin akan membuatku lebih gila dari semalam.
"Oppa aku bilang aku tadi bercanda. Apa kau sedang membalasku sekarang?" Sepertinya dia tak menganggap apa yang kukatakan itu serius.
"Ani, aku serius bahkan aku tak pernah seserius ini sebelumnya. Mungkin itu tadi terdengar aneh untuk sebuah pengakuan cinta karena jujur aku belum memiliki pengalaman untuk itu. Tapi, sungguh aku sangat serius saat mengatakan bahwa aku ingin menjadikanmu kekasihku."
Dia diam dengan tatapan mata seolah mencari apa aku sedang berbohong, tapi sayangnya dia tak akan menemukannya karena sekarang aku benar-benar mengatakan apa yang ada di hatiku.
"Aku, entahlah Oppa." Apa dia sedang menolakku?
"Apa kau tak menyukaiku?" Sepertinya aku harus membuatnya lebih jelas.
"Tidak, ah maksudku aku menyukaimu sangat menyukaimu." Aku tersenyum itu artinya bukan hanya aku yang memiliki perasaan ini. Tapi, kenapa dia terlihat bingung.
"Lalu apa masalahnya? Kita saling menyukai bukankah itu sudah cukup untuk menjadikan kita sepasang kekasih?"
"Kita baru mengenal beberapa minggu. Bagaimana jika aku tak sesuai dengan ekspektasimu? Kau tak tahu apa pun tentangku."
"Apa hanya itu?"
"Kau tak mengenalku, Oppa."
"Aku akan menghabiskan seluruh waktuku untuk mengenalmu, aku bisa mengenalmu."
"Tapi, aku tak punya banyak waktu," gumamnya cukup lirih, tetapi masih cukup kencang untuk bisa kudengar.
"Bagaimana jika aku meninggalkanmu?" tanya Chaeyoung tiba-tiba dan kupikir itu pertanyaan sulit karena aku tak pernah membayangkan dia akan meninggalkanku.
"Entahlah aku tak bisa membayangkannya, kepergianmu kemarin dan tak bisa dihubungi sudah membuatku kehilangan akal." Chaeyoung melihatku dengan tatapan sendu. Entah dia merasa bersalah atau mungkin karena hal lain aku tak tau.
"Apa itu menyakitkan untukmu?" tanyanya lagi.
"Iya, karena itu aku tak akan membiarkanmu pergi."
"Tapi, aku takut aku akan melukaimu Oppa." Aku tersenyum memegang tangannya.
"Aku tak peduli jika aku harus terluka asalkan aku bisa bersamamu itu lebih dari cukup untukku. Aku mencintaimu Park Chaeyoung tak bisakah kau melihatnya dari mataku." Dia menatapku dalam, tapi ia masih saja diam.
"Aku mencintaimu. Jadilah kekasihku." Aku kembali memohon padanya, berharap dia akan menerimaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Smeraldo
FanfictionKim Seokjin menyukai bunga smeraldo terlepas dari makna dibalik bunga itu menurutnya terlalu disayangkan bila harus membenci bunga itu hanya karena pesan dari sang bunga. Hingga ia bertemu dengan seorang gadis yang juga menyukai bunga smeraldo karen...