Air langit mulai turun satu persatu, mengusir gersang yang muncul berkat musim kemarau yang panjang. Bersamanya ada sang angin yang bertiup memberi rangsangan pada hidung lewat bau petichor.
Roseanne Park, gadis Aussie-Korea berdiam diri di toko bunga di kota London, terlihat mencoba memilih bunga yang akan ia gunakan untuk menggantikan bunga lily di rumahnya yang mulai layu.
"Aku tak tahu kau punya bunga smeraldo," kata gadis itu pada pemilik toko yang sudah ia kenal sejak dua tahun yang lalu.
"Ya, seseorang memesannya secara khusus."
"Jadi, ini sudah dipesan?" tanya Anne pada Jenny.
"Iya, sayang sekali."
Terdengar bunyi lonceng pertanda pintu terbuka dan di sana ada seorang lelaki tinggi dengan pakaian casual masuk.
"Ah itu dia."
"Permisi, apa bunga pesananku sudah jadi?"
"Tunggu sebentar," katanya lalu beralih pada Anne. "Anne, cari bunga lain besok aku bisa memberimu smeraldo."
Lelaki itu menoleh pada Anne yang tampak mengerucutkan bibirnya.
Lucu, begitu pikirnya.
"Baiklah, kuharap kau tak berbohong!" Anne memilih beberapa bunga dan begitu selesai dia langsung mendekat pada Jenny yang baru selesai merangkai bunga.
"Lima bucks," kata Jennie pada lelaki pembeli smeraldo itu.
"Ini. Terima kasih!" katanya lalu pergi setelah membayar rangkaian bunganya.
"Jenny, apa dia sering kemari?"
"Tidak, kau ingat miss Kim yang sering bicara denganmu? Itu anaknya. Bunga itu mungkin untuk peringatan kematian ibunya."
"Aku tak tahu Miss Kim punya anak."
"Kenapa? Kau suka?"
"Tentu saja tidak! Sudahlah ini berapa?"
"Empat bucks," kata Jennie.
"Okay. Here we go."
"Thanks Anne. Have nice day." Anne keluar dari toko Jennie menuju ke mobilnya, tapi matanya melihat ke arah lelaki yang ditemuinya di toko Jennie tengah menelpon dengan raut panik.
"Bukankah sudah kubilang aku off duty? Hari ini peringatan kematian ibuku! Apa tak ada dokter lain?"
Anne masih memperhatikan, dia tak bergerak dia begitu menikmati bagaimana lelaki itu marah, sangat tampan.
"Come on! Aku akan memandumu dari ponsel! Aku masih harus menunggu taksi atau apa—"
"Aku bisa mengantarmu, rumah sakit kan?"
"Yes please."
"Kalau begitu ayo!"
Anne tak mengerti kenapa dia dengan mudah memasukkan orang ke dalam mobilnya. Tapi, sudahlah anggap saja ini adalah sebuah amal kebaikan.
"Rumah sakit mana?"
"Elisabeth."
"Okay, hold on cause i will be going fast and furious." Pesan gadis itu dan tak lama kemudian mobil miliknya itu melaju dengan sangat cepat membelah jalan London dan hanya butuh beberapa menit mereka sampai.
"Here we go."
"Thank you a lot miss—"
"Anne, and it's okay Doctor."
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Smeraldo
FanfictionKim Seokjin menyukai bunga smeraldo terlepas dari makna dibalik bunga itu menurutnya terlalu disayangkan bila harus membenci bunga itu hanya karena pesan dari sang bunga. Hingga ia bertemu dengan seorang gadis yang juga menyukai bunga smeraldo karen...