Finally

2.2K 532 86
                                    

Jinhyuk baru saja ingin pulang, namun hujan turun dengan derasnya. Padahal ramalan cuaca tadi pagi yang ia lihat mengatakan sore ini tidak turun hujan, makanya dia meninggalkan payungnya di rumah. 

Jinhyuk pun memutuskan untuk menunggu hujan reda. Dia berjalan tak menentu untuk menghilangkan rasa bosannya. Sesekali ia mengambil ponselnya lalu memasukkannya kembali ke dalam saku. 

Omong-omong soal id kakaonya Wooseok, Jinhyuk memang sudah mendapatkannya, tapi dia belum seberani itu untuk mengirimkan pesan padanya. 

Saat itu tak sadar kakinya melangkah ke arah dimana ruang seni berada. Jinhyuk menghela napas, "Kenapa kakiku selalu membawaku kesini sih," herannya.

Akhirnya dia memutuskan untuk menunggu hujan reda dengan duduk di depan ruang seni. Tapi siapa sangka lima menit kemudian, saat dia sedang asyik dengan ponselnya, seseorang menepuk pundaknya. Otomatis dia mendongak untuk mengetahui orang yang menepuk pundaknya.

Orang itu, Kim Wooseok.

"Wooseok?" Jinhyuk sedikit terkejut dan tidak percaya.

Wooseok tersenyum lalu menunjuk ke arah dalam ruang seni. 

"Bolehkah?" tanya Jinhyuk dan Wooseok lagi-lagi hanya tersenyum sambil mengangguk lalu berjalan ke dalam ruang seni.

Jinhyuk membuntutinya di belakang merasa bingung, Wooseok ini murah senyum tapi kenapa irit sekali berbicara?

Wooseok pun meletakkan tasnya lalu duduk di bangku piano lalu menekan tutsnya asal. Jinhyuk menggelengkan kepalanya lalu terkekeh. 

Sebenarnya Jinhyuk masih tidak bisa percaya bahwa dia sedang berdua bersama pujaan hatinya sekarang.

"Wooseok?" panggil Jinhyuk.

Yang merasa namanya terpanggil pun menoleh.

"Kenapa belum pulang?" tanya Jinhyuk.

Wooseok tidak menjawab pertanyaan Jinhyuk. Wooseok beranjak dari bangkunya lalu mengambil tas miliknya. Membukanya dan mencari sesuatu di sana.

Setelah mendapatkannya, Wooseok mengeluarkannya. Wooseok terlihat menuliskan sesuatu. Lalu memperlihatkan tulisan itu kepada Jinhyuk lalu tersenyum manis.

'Aku sibuk mempersiapkan pameran untuk besok hingga tidak sadar hari sudah hujan dengan derasnya'

limerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang