confused

1.8K 452 24
                                    

"Lee Jinhyuk?"

Jinhyuk pun menoleh, "Iya pak?"

"Ke ruangan saya sekarang," ucap dosen yang baru saja mengajar di kelas Jinhyuk.

"Ada apa?" tanya Junho dan Jinhyuk hanya menaikkan bahunya lalu pergi menuju ruangan dosennya.

Jinhyuk mengetuk pintunya terlebih dahulu. Setelah mendapatkan izin untuk masuk, baru Jinhyuk membuka pintunya dan masuk ke ruangannya.

"Maaf, Pak. Ada apa ya?" tanya Jinhyuk.

Si Dosen, sebut saja Pak Dongho, berdeham, "Begini, kamu kan anak yang paling berbakat di bidang fisika dan yang paling pintar diantara teman sejurusanmu. Jadi, bapak merekomendasikan kamu untuk mengikuti proyek fisika yang ada di Jepang," ucap dosen itu panjang lebar.

Jinhyuk sedikit terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.

"Proyek itu tidak lama kok. Hanya kurang lebih satu bulan. Dan selama satu bulan kamu akan tetap mendapatkan nilai untuk semua ketertinggalanmu dalam mata kuliah," jelas Pak Dongho lagi.

Jinhyuk menganggukkan kepalanya, "Bisakah bapak memberi saya waktu?"

"Tentu saja, kamu bisa memikirkannya terlebih dahulu lalu besok datang lagi kemari untuk mengkonfirmasi," jawab Pak Dongho.

Jinhyuk mengangguk lalu tersenyum.

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu," ucapnya lalu membungkukkan badannya dan pergi keluar ruangan.

limerence

Jinhyuk duduk di kantin sendirian sambil mengaduk-aduk jus melon yang dia pesan. Duduk termenung memikirkan tentang perkataan Pak Dongho.

Hingga Wooseok datang menghampirinya dan duduk di hadapannya pun dia tak sadar.

Wooseok mengerucutkan bibirnya lucu lalu mendengus kesal. Tangannya mengarah ke pipi Jinhyuk lalu menepuknya lumayan keras hingga Jinhyuk mengaduh kesakitan.

"Sejak kapan kamu disini hm?" tanya Jinhyuk sambil mengelus surai Wooseok.

Wooseok diam dengan wajah cemberutnya dan kedua tangan yang dilipat di depan dada, tak berminat untuk menjawab.

"Sayangnya aku ngambek hm?" tanya Jinhyuk lalu tangannya beralih ke pipi Wooseok dan dia mencubitnya gemas.

Wooseok berusaha melepas tangan Jinhyuk tapi tidak bisa. Jinhyuk pun menangkup kedua pipi Wooseok dengan tangannya. Lalu di tekannya hingga bibir Wooseok benar-benar manyun.

Jinhyuk terkekeh, "Aih, lucunya kekasihku~"

Wajah Wooseok pun memerah.

"Hey sayang, lihat aku," ucap Jinhyuk karena sedari tadi Wooseok mengalihkan pandangannya.

Wooseok menurut. Saat dirinya baru saja menatap Jinhyuk, saat itu juga Jinhyuk dengan cepat mencium bibirnya.

"Kamu lucu, aku tidak kuat, sepertinya aku harus mengurangi gula di setiap minumanku sekarang."

note:
aku mau ngucapin terimakasih ke kalian semua yang sudah membaca ff ini especially buat kalian yang sudah meluangkan waktu untuk berkomentar TT jujur aku gak expect bakal banyak yang baca huhuuu awal aku bikinnya juga mikirnya gini "gapeduli berapapun yang baca" tapi pada akhirnya yang baca terlalu banyak dari ekspektasi akuuuu TT

Soooooo thank you guyssss

Love you soooooowww muuuchhh

limerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang