Hari ini berjalan seperti biasanya. Jinhyuk yang tak henti-hentinya memikirkan Kim Wooseok.
Jinhyuk beserta kedua temannya, sebut saja Yohan dan Junho, berjalan menuju kantin yang berada cukup jauh dari kelas mereka.
Saat melewati kelas sang pujaan hati, Jinhyuk berhenti.
"Kalian berdua duluan saja," ucap Jinhyuk kala itu.
Kedua temannya pun hanya mengiyakan dan pergi mendahuluinya.
Jinhyuk berjalan mendekati kelas Wooseok dan mengintip sedikit. Apakah Wooseok ada di dalam kelas atau tidak.
Omong-omong, sedari tadi Jinhyuk jadi pusat perhatian orang-orang. Yah, siapa yang tidak kagum melihat wajah tampan Lee Jinhyuk?
Jinhyuk berjinjit sedikit, lalu dia melihat Wooseok melepaskan kacamatanya lalu merapikan buku-bukunya.
Wooseok duduk di pojok belakang sebelah kanan.
Jinhyuk tersenyum melihat aktivitas Wooseok. Apakah setelah ini dia akan pergi ke kantin? Ucap Jinhyuk dalam hati.
Tapi yang diharapkan Jinhyuk berbeda dengan apa yang terjadi. Jinhyuk melihatnya. Saat Wooseok beranjak dari tempat duduknya, seseorang dengan sengaja menyenggol bahunya dengan keras.
"Ya! Kim -bisu Wooseok. Kalau jalan lihat-lihat! Sepertinya kau ini bukan hanya bisu ya," sarkas salah satu teman sekelasnya.
Jinhyuk mengepalkan tangannya. Siapa yang berani menghina bidadarinya?
Wooseok tersenyum lalu membungkukkan badannya tanda minta maaf.
Sungguh, Jinhyuk benar-benar marah. Kenapa Wooseok tersenyum disaat seperti itu? Dan apa-apaan teman-temannya yang lain hanya menonton?
"Kau pikir aku akan luluh dengan senyumanmu? Dasar jalang."
Oke Jinhyuk benar-benar habis kesabaran.
Jinhyuk dengan cepat berjalan masuk ke kelas Wooseok. Orang-orang yang menghalanginya ia tabrak begitu saja.
Jinhyuk menatap orang-orang tajam, termasuk dia yang menghina Wooseok.
"Jangan. Pernah. Menghina. BidadariKU," ucap Jinhyuk penuh penekanan.
Wooseok tak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya. Dan Wooseok tak bisa berbohong jika wajahnya tidak memerah sekarang.
Setelah mengatakan itu Jinhyuk dengan menggenggam tangan Wooseok dan menyeretnya pergi.
Wooseok menghentikan langkahnya.
"Ada apa?" tanya Jinhyuk.
Terimakasih
Wooseok menggunakan bahasa isyarat, karena dia tidak membawa notenya.
Jinhyuk tersenyum lalu entah kenapa tangannya bergerak menuju surai kecoklatan milik Wooseok, mengelus-elusnya dengan lembut.
"Sama-sama, bidadariku."
note :
Aku mau ngasih tau ya guys.. Bedanya Wooseok nulis di note sama pake bahasa isyarat.Jadi kalo dia nulis di note, tulisannya bakal aku miringin sama kasih tanda '...', nah kalo dia pake bahasa isyarat, tulisannya cuma aku miringin tanpa tanda itu yaaa
Terimakasih yang sudah membaca sampai part ini ㅠㅠ semoga tidak mengecewakan!

KAMU SEDANG MEMBACA
limerence
FanfictionCinta datang tidak dapat diprediksi, sama seperti hujan. Lee Jinhyuk tiba-tiba saja jatuh cinta dengan dia, dia yang bernama Kim Wooseok. lim·er·ence /ˈlimərəns/ the state of being infatuated or obsessed with another person, typically experienced in...