#14

492 26 4
                                    

Sesungguhnya aku katakan
Apa yang di fikirku
Mengapa aku sangat risau
Bila kau masih dengannya
Takkah kau rasakan sesuatu
Yang lain dari biasa
Janggalnya senyumku terpaksa
Karena tak inginkan ini
Mengertilah aku resah
Mungkinkah aku cemburu
Tolonglah tenangkan aku
(Bercintalah Denganku , Melly Goeslaw)

George melajukan mobilnya di tengah keramaian kota , ia sedang tidak dalam mood yang baik . Bagaimana bisa Riel mengabaikannya begitu saja ? Apa yang sedang Riel lakukan bersama Alex ? Pikiran-pikiran itu terus mengganggu George . Ia pun mencoba menelpon Riel , sambungan pertama belum di jawab . George menghela nafas panjang , ia mencoba sekali lagi tidak menunggu lama sambungan pun terhubung " Hallo George , maaf aku baru mengangkat telpon mu sekarang karena aku sedang sibuk menyelesaikan tugas klub " . George pun membalas " Ohh begitu , boleh aku datang ke rumah mu ? Aku bisa membantu mu menyelesaikannya " kata George penuh harap . " Boleh George , aku tunggu ya " balas Riel semangat . Telpon diputus oleh Riel , George melajukan mobilnya menuju rumah Riel . Di perjalanan , George mampir ke sebuah toko kue ia ingin membeli beberapa potong cheese cake kesukaan Riel , niatnya untuk menarik perhatian Riel , setelah selesai membayar George pergi mencari jus melon untuk Riel ,, ia mampir ke tempat jus untuk membeli jus kesukaan Riel , tidak lupa ia membeli jus untuk dirinya sendiri ,,George butuh energi tambahan saat ini karena memikirkan Riel begitu menguras energinya . Setelah mendapat apa yang di cari ,,George bergegas menuju rumah Riel . Dua belas menit kemudian George telah sampai di depan rumah Riel , tampak motor yang tidak asing sedang terparkir manis di depan rumah , ah George sudah tahu siapa pemilik motor itu. Ia turun dari mobil dan segera berjalan menuju pintu rumah , George mengetuk pintu dan tidak lama kemudian pintu terbuka menampakan sosok laki-laki yang berhasil mengguncang perasaan dan logikanya ,, iya siapa lagi kalau bukan Riel. Lelaki manis itu menyambut George dengan senyum manis mengembang di bibir merah alaminya , George terpesona melihat senyum Riel , ia hampir lupa untuk memberikan kue dan jus pada Riel " ohh iya , ini aku membeli kue dan jus kesukaan mu " sambil tersenyum , Riel menerimanya dengan senang hati " wahh kau tidak perlu repot-repot . Terima kasih George " Riel spontan memeluk George saking senangnya , yang dipeluk malah shock tak menduga bahwa Riel akan memeluknya . George tanpa ragu membalas pelukan Riel , ada rasa nyaman yang di rasakan George . Riel melepas pelukannya lalu menarik tangan kanan George memasuki rumahnya . Alex yang sedang fokus pada kegiatan merangkai dan merekatkan kertas merasa terganggu dengan keberadaan George . Alex melihat George sekilas setelah itu kembali fokus pada pekerjaannya. Mereka bertiga duduk di lantai , Riel meminta George untuk membantunya menggulung kertas serta merekatkannya dengan lem sampai membentuk lingkaran , yang di tugaskan hanya mengangguk paham . Riel banyak bercerita mengenai hewan peliharaannya yang manja dan suka berlari di kamarnya , tujuannya untuk menghilangkan rasa bosan . Alex diam-diam mencuri pandang menatap mulut Riel yang sedang mengunyah kue pemberian George , sangat sexy pikir Alex. George menyadari Alex sedang menatap Riel diam-diam , George secara sengaja mengambil kue bekas gigitan Riel untuk dimakan olehnya , Riel menatap George bingung sambil mengerutkan alisnya " ihh George itu kan uda bekas gigit , kenapa ngga ambil yang baru aja " sambil mencubit pipi George gemes dan lembut, George hanya ketawa melihat reaksi Riel yang menurutnya lucu . Alex menatap George tak suka . Alex tidak sengaja mengiris jarinya saat sedang memotong kertas menggunakan cutter karena ia terlalu sibuk memperhatikan Riel dan George yang asik bercanda " Arrgghh" , Riel pun langsung segera mengambil jari Alex dan spontan mengisap darah yang mengalir cukup banyak . Setelah itu Riel berlari untuk mengambil kotak obat , George menatap Alex sinis " Aku pikir jarimu putus , sayang sekali " . Alex membalas George ketus " Diam kamu !!" . Riel kembali dengan kotak obat digenggamannya , " Kamu ceroboh banget , lain kali hati-hati kalau lagi pakai cutter " kata Riel gemes sambil tetap mengobati luka Alex , tampak jelas raut wajah khawatir ditunjukkan Riel. Setelah selesai mengobati luka , Riel menyarankan Alex untuk tak melanjutkan tugasnya , otomatis Riel yang mengambil alih tugas Alex . Alex tersenyum mendapati perhatian Riel yang seperti ini . George seperti ingin meninju senyum kemenangan Alex , tangannya sudah terkepal tapi hal itu tidak disadari Riel . Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.45 , tugas sudah selesai dikerjakan , lelah juga ternyata . Alex dan George ijin untuk pulang . Riel hanya mengantar mereka sampai di depan pintu , Alex pergi duluan dengan motornya disusul George dengan mobilnya .

I Love You Sweet Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang