#12

541 27 0
                                    

Malam ini hujan turun dengan sangat deras seakan memahami perasaan yang dirasakan Alex saat ini . Alex tengah mengerjakan tugas sekolahnya, mungkin dengan cara itu juga bisa sedikit mengalihkan pikiran-pikiran yang terus mengusiknya . Suara petir tidak membuat Alex takut , ia menatap ke arah jendela melihat hujan membasahi semua yang bisa disentuhnya ,,pikiran Alex kembali pada Riel , membuat hatinya sakit . Alex mengacak rambutnya kasar , ia hendak beranjak keluar untuk mengambil segelas air saat pintu terbuka Alex kaget melihat Newann sudah berada di depan pintu . " Arrrghh , kau mengagetkan ku " kata Alex sambil mengelus dadanya . Newann terlihat biasa saja , ia berkata " Aku tadinya akan masuk ke kamar mu , tapi kamu keburu muncul " . Lanjutnya " Makan malam sudah siap , ayo kita makan " . Newann berjalan duluan diikuti Alex dari belakang . Suasana hening menemani makan malam ini. Newann paham situasi jadi ia menunggu Alex membuka percakapan . Sampai makan malam selesai tidak ada satu pun yang berbicara . Setelah makan Alex bangkit dari duduknya dan segera meninggalkan Newann yang menatapnya sendu . Batin Newann " aku harus melakukan sesuatu " , ia masih melanjutkan makannya . Di kamar , Alex sedang berbaring sambil memeluk guling ,, ia harap setelah bangun nanti perasaanya gelisah ini akan hilang . Perlahan Alex menutup mata , membayangkan sosok lelaki yang begitu ia rindukan sampai tanpa sadar ia terlelap dalam lamunannya .

*****

Pagi harinya , seperti biasa sekolah begitu ramai dengan murid-murid yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing . George masuk ke dalam kelas , ia tidak sengaja melihat sebatang cokelat di dalam laci mejanya . George berpikir siapa yang memberikannya cokelat ? Apakah Riel ? George berharap seseorang itu adalah Riel , ia memilih pura-pura terlihat biasa saja saat Riel masuk ke dalam kelas . Riel mengucapkan selamat pagi pada George kemudian ia mengambil earphone untuk mendengar beberapa lagu favoritnya . George tanpa meminta ijin mencopot sebelah earphone Riel dan meletakkannya di telinga kirinya . Riel tidak protes atau apa pun , George menggerakan kepalanya menikmati lagu yang sedang didengarnya, hari ini George sangat senang . Tidak lama kemudian Lesly datang bergabung dengan mereka berdua . Seperti biasa Lesly akan menceritakan banyak hal dari yang penting sampai yang tidak penting sekalipun . Obrolan mereka bertiga tampak seru sampai entah mengapa suasana berubah saat Alex dan Newann masuk ke kelas . Riel menatap Alex , Alex hanya melihat sekilas dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Melihat kebersamaan George dan Riel , membuat hatinya panas , tapi sebisa mungkin ia harus bersikap wajar di hadapan mereka. Newann tanpa canggung bergabung bersama Riel , George dan Lesly . Kata Newann " George , akhir minggu ini mau ngga menemaniku memasak di rumah ? , aku kebetulan ingin mencoba memasak opor ayam . Lagi pula kamu juga pintar masak , jadi aku bisa belajar banyak darimu " wajah Newann sedikit merah karena malu . Jawab George " Tentu saja aku mau , aku sangat suka memasak " . Lesly masuk ke dalam percakapan mereka " Aku juga mau ikut , aku mau belajar masak juga " kata Lesly manja sambil memainkan rambutnya yang panjang . Mendengar itu , Newann menghela nafas , meredam amarahnya pada Lesly , batin Newann " ini cewek ngapain pakai ikut segala. Kacau deh acara berduaan dengan George " . George setuju jika Lesly ikut , " Riel , kamu mau ikut juga ? " tanya George . Jawab Riel " Maaf , aku tidak bisa soalnya aku akan mengantar ibu untuk mengunjungi temannya " . George tampak kecewa tapi ia berusaha menutupinya dengan senyumnya " Baiklah kalau begitu " . Tiba-tiba Newann mendapatkan ide bagus . Ia mengetik pesan singkat pada Alex . Alex yang menerima pesan itu , tersenyum kecil . Tidak lama kemudian guru masuk ke dalam kelas , semua murid buru-buru kembali ke tempat duduknya masing-masing . Alex memperhatikan punggung Riel dari belakang , Alex tidak fokus pada guru yang ada di depan sedang memberikan penjelasan . Andy , sahabat Alex menyentuh pundak Alex , hal itu membuat Alex tersadar dari pikiran-pikirannya tentang Riel " Hey Alex , perhatikan guru di depan , kalau sampai kamu ketahuan bengong lagi di kelas kamu bisa dapat masalah " . Alex hanya mengangguk tanda ia mengerti maksud Andy .

Istirahat pun dimulai , murid-murid berlarian ke luar merasa lega , ada yang pergi ke kantin , duduk di taman , dan ada juga yang sedang menebar gosip di lorong sekolah . George , Lesly , Riel dan Newann sedang menikmati makan siang mereka di kantin tepatnya di sudut kantin yang tidak begitu ramai . Alex datang bersama teman-temanya mengambil tempat duduk di tengah kantin yang menjadi tempat bagi anak-anak populer seperti Alex , tidak ada satu pun orang yang berani duduk di tempat itu karena mereka tidak ingin mencari masalah dengan Alex atau pun dengan anak-anak populer yang lainnya . Suasana kantin menjadi lebih berisik sejak kedatangan Alex dan lainnya , Riel memperhatikan Alex dari sudut kantin Alex tidak banyak berbicara , ia diam mendengarkan Andy dan yang lainnya bercerita sesekali mereka tertawa tapi Alex tidak ikut tertawa , tidak sengaja tatapan mata Alex bertemu dengan Riel . Waktu seakan berhenti bagi mereka berdua , hanya dengan saling melihat mereka menyampaikan perasaan yang sulit di jelaskan dengan kata-kata . Pandangan mata Alex menyiratkan perasaan kangen ? Kecewa ? Riel menatap mata Alex cukup lama sampai Newann menepuk pipi Riel " Kamu kenapa Riel ? " Riel tampak kaget dan kembali fokus pada makanannya " Aku sedang tidak enak badan saja , haha " Riel berusaha untuk tidak terlihat canggung di depan mereka . Newann menjawab " Kamu bisa ijin pulang kalau kamu mau " . Kata George " Aku akan mengantar mu pulang " . Newann sempat menatap George sekilas setelah itu ia kembali fokus pada Riel . Riel menggeleng pelan sambil tersenyum " Aku tidak apa-apa George " . Lesly mengelus pipi Riel " Kamu pasti sedang ada masalah kan ? Tidak apa-apa jika kamu tidak mau menceritakannya kepada kami . Jika kamu butuh tempat untuk cerita , aku siap menjadi pendengar yang baik untuk mu dan memberi mu bantuan jika itu perlu " . Riel senyum tulus pada Lesly " Terima kasih Lesly " . George mengacak rambut Riel gemes " Anak manis , ayo habiskan makanannya " . Riel cemberut di perlakukan seperti itu , mereka pun tertawa melihat ekspresi Riel , imut . Batin George " pengen aku cium bibirnya, gemes banget lihatnya" .

I Love You Sweet Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang