19

83 2 0
                                    

       Malam yang tidak seperti biasanya , keadaan mencekam menyelimuti rumah Alex . Ia bingung bagaimana caranya menjelaskan pada Clara mengenai video itu . Ini semua karena ulah sepupunya yang tak mampu berpikir jernih. Newann sebenarnya takut dan tidak nyaman duduk berhadapan dengan Alex di ruang keluarga tapi mau bagaimana lagi kayu sudah menjadi abu , Newann harus bertanggung jawab atas tindakannya. " Huhhh" Alex menarik napas kasar.  " Kamu benar-benar keterlaluan. Apa sih yang ada di otak mu ? Lihat ! Aku sekarang berada dalam situasi yang sulit.  Kalau sampai kak Clara tau dia akan marah besar apalagi jika aku beneran akan dikeluarkan dari sekolah" ucap Alex sambil mencoba untuk tidak menghajar Newann. Si dalang dari masalah ini cuman duduk terdiam tanpa berani menatap mata Alex . " Tatap aku saat aku sedang bicara pada mu , Newann ! " dengan tegas Alex mengigatkan Newann. Hening sebentar, lalu Newann berkata " ya aku minta maaf soal itu , aku sungguh terbawa perasaan ku pada George. Lagian Riel sama sekali tidak peka pada George. Aku memang menyukai George tapi aku tidak suka melihat George sedih meskipun dia tidak menyukai ku" Newann masih mencoba membela dirinya. "Tidak usah mencari pembenaran, Newann. Kau sudah salah dan kau masih bisa menyalahkan orang lain di saat seperti ini ?" Ucap Alex . Lanjut Alex " Riel mau suka dengan siapapun itu tidak ada urusannya dengan mu. Dia punya hak atas perasaannya sendiri" . Newann mulai terpancing emosi" ohh kamu bisa ngomong begitu karena Riel sudah jelas menyukaimu. Coba saja jika sebaliknya, apa kamu masih bisa berbicara seperti itu ? Konyol ! Kamu terlalu percaya diri , Alex " . Daripada situasi semakin memanas Newann memilih untuk pergi ke kamar , meninggalkan Alex. "Prannkkss" Alex melempar gelas ke sudut ruangan, melampiaskan kekesalannya pada Newann.

       Di dalam kamar , Newann tetap pada pendiriannya. Ia akan membuat hidup Riel tak tenang. Entahlah , Newann masih belum bisa menerima bahwa George memiliki perasaan pada Riel yang jelas-jelas hanya menganggap ia sebagai teman. Perasaan Newann masih terasa sakit mengingat kata-kata George di gudang itu "Kenapa harus dia, George ? Kenapa ? " Ucap Newann lirih sambil menangis.

*****

      Pagi ini suasana sekolah sedang heboh dengan kasus video yang beredar. Kepala sekolah memanggil orang tua dan wali dari siswa yang terlibat dalam video tersebut. Clara tanpa senyum sedikit pun masuk ke ruangan kepala sekolah, ia sangat shock mendengar adiknya terlibat kasus memalukan seperti ini pagi tadi. Clara sempat menampar Alex di rumah sebelum berangkat ke sekolah. Ia kecewa pada Alex " Aku tidak percaya kamu bisa melakukan hal memalukan seperti itu, Alex . Sekarang aku bingung harus bagaimana" tangis Clara pun pecah . "Aku sebenarnya tidak tega melihat mu menjadi bahan omongan orang, aku sayang sama kamu tapi bagaimana aku bisa membela mu disaat wajah mu terlihat dengan jelas di video itu !!" .  Lanjut Clara " Apa yang kamu lakukan tidak hanya berdampak pada diri mu tapi juga pada kakak dan keluarga kita , kamu ngerti ngga sih !? " Emosi Clara memuncak. Clara belum mengetahui bahwa Newann adalah biang masalah dari ini semua. Alex sengaja tidak memberitahu Clara agar kondisi tidak semakin keruh , biarkanlah ia yang akan mengurus Newann dengan caranya sendiri. "Plakk" suara tamparan kembali terdengar dari pipi Alex, Clara sudah habis kesabaran " Ayo berangkat ke sekolah" kata Clara . Sedangkan Newann hanya memperhatikan dalam diam. Batin Alex " Munafik sekali , dia bertingkah seakan-akan bukan ia pelaku" sambil mengepalkan tangannya menahan amarah pada Newann. Kembali di momen saat Clara masuk ruangan kepala sekolah, Clara berusaha terlihat tenang. Kepala sekolah mulai membicarakan terkait masalah yang menimpa Alex, saat ini sekolah harus mengambil tindakan tegas dengan hanya menskors Alex selama 2 minggu. Itu merupakan keputusan yang cukup ringan daripada saran yang diberikan berupa dikeluarkan dari sekolah. Clara menatap Alex, mengisyaratkan bahwa ia masih beruntung tidak dikeluarkan. Setelah itu Paman George yang menemui kepala sekolah dan berikutnya ibu Riel. Mereka bertiga menerima hukuman berupa skors selama 2 minggu, tapi semua tidak berakhir sampai disitu , mereka bertiga beserta orang tua dan wali harus menandatangani surat pernyataan yang berisi apabila mereka melakukan suatu tindakan yang memalukan nama baik sekolah serta merugikan orang lain maka mereka harus siap untuk dikeluarkan dari sekolah. Terkait video yang beredar, pihak sekolah akan berusaha untuk menghapus dan memutus penyebaran video tersebut agar tidak semakin meluas.

       Alex, George dan Riel untuk saat ini tidak diizinkan untuk sekolah sampai masa skors mereka berakhir. Newann yang mengetahui hal tersebut tersenyum senang bahwa Riel sudah mendapatkan balasan yang menurutnya masih ringan. Ia sebenarnya ingin Riel dikeluarkan dari sekolah tapi keputusan pihak sekolah seperti itu, Newann tidak terlalu memikirkannya. Disisi lain ia juga jadi tak bisa bertemu George, ia kesal kenapa George harus melabrak Alex dan Riel sih , kenapa tidak langsung pergi aja agar ia bisa merekam hanya Alex dan Riel . Newann menarik napas panjang kemudian bergegas ke kantin untuk mengisi perutnya yang sedari tadi minta diisi.

       Lesly tiba-tiba saja duduk dihadapan Newann. Laki-laki itu terkejut dengan kedatangan Lesly. "Masih bisa makan dengan tenang ya ? " Tanya Lesly yang lebih bernada menyindir. Jawab Newann santai " Iya nih , lapar banget" . Lesly berkata " bagus lah , tapi aku rasa itu tidak akan berlangsung lama" sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Tatapan Lesly sungguh tidak membuat Newann nyaman . "Katakan apa tujuanmu , aku sedang makan . Kalau bukan hal yang penting lebih baik kamu pergi" kata Newann mencoba mengusir Lesly. Perempuan cantik itu mulai berkata " aku ke sini cuman mau ngomong kamu jangan merasa puas dengan apa yang sudah kamu lakukan. Karma itu ada , bisa jadi hal buruk yang kamu lakukan ke orang lain suatu saat akan berbalik pada mu" . Newann menaikkan satu alisnya mendengar ucapan Lesly " Terserah apa katamu, aku tidak peduli. Aku cuman melakukan apa yang aku anggap perlu dilakukan" . Jawab Lesly " Dan menurut kamu ini sudah benar ? Aku tau kamu menyukai George tapi dengan kamu berbuat buruk seperti itu George akan balik menyukaimu ? Tentu saja tidak. Ia malah makin benci sama kamu" . Newann mulai tidak tenang " Aku akan membuat George jatuh cinta pada ku bagaimana pun caranya" . Lesly menggelengkan kepalanya " Kamu sudah tidak waras, cinta tidak bisa dipaksakan". Lanjut Lesly " Ingat ini baik-baik, aku harap kamu tidak melakukan hal-hal buruk pada teman-teman ku lagi karena jika sampai hal itu terjadi kau orang pertama yang akan aku hajar" sesudah berkata demikian Lesly meninggalkan Newann. Laki-laki itu mengepalkan tangannya di meja sambil menatap punggung Lesly dari jauh " Coba saja kau halangi aku" . Newann sudah kehilangan selera makannya, ia bangkit berdiri lalu pergi ke arah belakang sekolah. Ia mulai mencari sebuah nomor dan menekan nomor tersebut agar terhubung pada sang pemilik nomor " Hallo .... Iya .. aku mau ngomong sesuatu .... "

I Love You Sweet Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang