I Love You Sweet Boy

#15

Suasana di sekolah hari ini sungguh tidak menyenangkan bagi Riel , setelah di abaikan George kemarin , hari ini George pun juga ngga masuk . Riel menjadi merasa bahwa dia telah melakukan sesuatu yang menyinggung perasaaan George tapi apa ? Ia merasa tidak memiliki salah pada George , ahhh Riel pusing memikirkannya . Lesly berusaha menelpon George untuk menanyakan kabarnya tapi tidak ada jawaban , di kirim pesan pun tidak di balas . Alex juga tidak masuk hari ini , Riel bertanya pada Newann mengenai Alex dan kata dia Alex sedang sakit . Setelah itu Newann pergi entah kemana bersama Trizzy dan dua orang lainnya . Riel berencana akan pergi ke rumah Alex setelah sepulang sekolah . Trizzy merasa kasihan pada George , bagaimana bisa Alex meninggalkannya begitu saja setelah menghajarnya sampai tidak sadarkan diri . Trizzy benar-benar ngga habis pikir . Dua orang lainnya yaitu Nick dan Charlyn tidak ingin ikut campur dalam masalah ini , mereka tahu Alex dan mereka tidak akan mau berurusan dengan Alex . Newann mengenal mereka bertiga saat bertemu di perpustakaan , saat itu Newann sedang kewalahan mengerjakan tugas sejarah di perpustakaan , ia pun di bantu oleh mereka bertiga yang kebetulan juga sedang mengerjakan tugas sejarah dan dari situ awal dari pertemanan mereka .

******

Bell pulang berbunyi , semua murid berlarian keluar kelas . Riel ingin pulang bareng Newann , kata Riel " Newann , aku pulang bareng kamu ya . Sekalian aku mau menjenguk Alex " dengan tatapan penuh harap . Newann yang ditatap merasa gerah " Jangan menatap ku seperti itu , aku hari ini pulang bersama Trizzy , aku lagi malas bawa kendaraan . Kalau mau kamu bisa minta tolong Nick untuk ngantarin kamu itu pun jika Charlyn ijinin soalnya Nick kan pacarnya " . Riel melihat ke arah Nick , yang dilihat langsung menggelengkan kepala tanda ia ngga bisa . " Baiklah , aku akan ke sana naik taksi saja" setelah itu Riel pergi dengan wajah lesu . Lesly sudah pulang duluan karena dia harus membantu ibunya membuat kue . Di tempat lain , George sedang memasak menu terbarunya . Ia tahu sejak tadi Lesly terus menghubunginya , tapi hari ini George ingin sendiri , ia juga tidak ingin Lesly melihatnya dalam kondisi seperti ini . Setelah selesai memasak , George mehindangkannya di meja makan . Coba saja Riel ada di sini pikir George . Ia lalu mengambil amplop misterius yang ditemukannya kemarin , George berpikir apakah cokelat waktu itu juga berasal dari orang yang sama ? Iya , itu mungkin saja , karena  Riel juga tidak pernah menyinggung soal cokelat itu . George akan berusaha mencari tahu lelaki misterius ini . Kemudian ia menyantap makanan dengan tenang sambil menikmati setiap cita rasa di dalamnya .

******

Di rumah , Alex sedang menikmati pizza , " Aku pulang " itu suara Newann , akhirnya dia pulang juga . " Newann , sini. Temani aku makan pizza ini " ajak Alex . Newann tidak mungkin menolak makanan selezat itu , tanpa mengganti pakaiannya , ia duduk berhadapan dengan Alex lalu mengambil satu potong pizza. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar , " biar aku saja yang membuka pintu" kata Newann , ia tahu siapa yang datang . Newann membuka pintu dan mempersilakan Riel untuk masuk . Alex terkejut sekaligus senang akan kedatangan Riel.  Alex kemudian mengajak Riel untuk makan bersama . Newann diam-diam menatap Riel dengan tatapan sinis . " Aku sudah selesai , aku mau masuk kamar dulu " kata Newann . Alex mengangguk dan Riel cuma melihat saja . Riel kemudian menatap wajah Alex , lalu menyentuhnya " Apa yang terjadi ? " tanya Riel . Jawab Alex " Bukan apa-apa . Biasa , masalah laki-laki hehe " . Riel menekan kuat luka di wajah Alex " arrrgggh sakit " teriak Alex . Kata Riel " kau lupa kalau aku juga laki-laki hah !? " . Alex berkata " Kamu terlalu manis untuk ukuran laki-laki" Alex berusaha menggoda Riel . Wajah Riel mulai merah. Alex menatap Riel intens , Riel yang ditatap seolah membeku . Alex semakin mendekatkan wajahnya sampai hidung mancung mereka bersentuhan , tidak ada reaksi penolakan dari Riel . Akhirnya bibir mereka berdua bertemu . Riel membulatkan matanya , sedangkan Alex tampak begitu menikmati ciuman itu , merasa Riel memberikan lampu hijau , Alex melanjutkan dengan menggigit kecil bibir bawah Riel , refleks Riel membuka mulutnya dan dengan cepat lidah Alex masuk dan mengabsen apapun yang ada di rongga mulut Riel.  Lidah Alex beradu dengan lidah Riel , Alex mulai memeluk tubuh Riel , mengarahkan tangannya kanannya menuju pinggang Riel sedangkan tangan kirinya berusaha masuk kedalam baju Riel mengelus perut rata Riel yang halus dan naik menuju puting Riel.  Ciuman itu semakin dalam , Riel menutup mata dan mengalungkan tangannya ke leher Alex , meremas rambut Alex , " Ahh" desah Riel . Mendengar desahan Riel membuat Alex semakin bernafsu menjelajahi setiap lekuk tubuh Riel . Ciuman itu berhenti , Riel menatap Alex , melihat pantulan dirinya dimata indah itu . Alex membisikan sesuatu di telinga Riel " Aku mencintai mu " . Satu kalimat yang mampu membuat jantung Riel berdetak lebih cepat , ia tidak bisa menyangkal bahwa ia merasa nyaman berada di dekat Alex dan selalu memikirkan Alex . Awalnya Riel pikir hanya perasaan antara sahabat , tetapi perasaan ini lebih dari itu . Riel merasa ada sesuatu di dalam hatinya yang tidak ingin kehilangan . Ia awalnya menyangkal perasaannya pada Alex , tapi semakin ditahan dan dihilangkan , perasaan itu tumbuh semakin subur . Ya , Riel telah jatuh dalam pesona bad boy Alex , Riel tahu ini salah mencintai seorang lelaki tapi kalau hati sudah memilih siapa yang mampu menahannya . Perasaan dan logika Riel beradu dan satu ciuman lagi dibibir Alex menjelaskan semuanya bahwa ia juga mencintai Alex . Alex menyambut ciuman itu mesrah tidak ada nafsu didalamnya hanya ada cinta yang bersemi di antara dua anak manusia . "Ehemm" , suara Newann mengagetkan Riel dan Alex . " Tolong kondisikan , kalau mau mesum di kamar sana " sambil melipat kedua tangannya di dada . Alex dan Riel malu di lihat Newann , apakah Newann melihat semuanya ? Riel langsung merapikan bajunya yang berantakan , begitupun juga Alex . Hari ini mereka resmi berpacaran , Newann menjadi saksinya .