Who is singing?

914 93 3
                                        

Hujan masih mengguyur lebat jalanan kota seoul. Hari ini Jiyeon tengah berbaring dikasur dengan posisi menyamping sambil memeluk boneka beruangnya. Jarinya bermain ditelinga si boneka beruang dengan tatapan merengut.

"Kenapa langit selalu saja menangis?." Jiyeon berbicara sendiri. Mencurahkan keluh kesahnya pada boneka beruang kesayangannya.

Terdiam didalam kamar tanpa pernah keluar dari rumah barang sejenak pun membuat Jiyeon merasa bosan. Tentu saja. Diam tanpa melakukan apa-apa sangatlah membosankan. Semalam demamnya kembali membuat Jungkook khawatir ketika mengecek suhu panas sang adik yang tiba-tiba saja naik. Dan semalaman juga Jungkook terjaga untuk menemani sang adik yang terbaring lemah dikasur. Dan untungnya ketika fajar menyapa demamnya telah kembali pulih. Memang, karena kalau bukan Jungkook yang memaksakan dirinya untuk meminum obat maka suhu tubuhnya tidak akan pernah turun hingga pagi menjelang. Maka oleh sebab itu mau tak mau ia harus meminum obat walau terpaksa karena mengingat ia juga tak ingin terus-terusan demam. Terlebih ia juga ingin cepat kembali kesekolah bersama-sama dengan Jaehyun jika ia telah sembuh dari demamnya.

Ketika hening menyelimuti. Samar-samar ia mendengar sebuah suara. Bukan suara apa-apa. Tapi sepertinya ada seseorang yang sedang bernyanyi dengan merdunya dibarengi suara hujan. Walau suara hujan lumayan keras tapi indera pendengarannya masih berfungsi baik dalam mendengar suara itu-suara seseorang yang tengah bernyanyi.

"With every breath that I take
I want you to share that air with me
There's no promise that I won't keep
I'll climb a mountain, there's none too steep"

Mengerutkan kening Jiyeon lalu bangkit mendudukkan diri." Siapa yang bernyanyi?"

"When it comes to you, there's no crime
Let's take both of our souls, and intertwine"

Lagi-lagi suara itu.

Jiyoen semakin merasa penarasan akan siapa yang bernyanyi itu. Karena rasa penarasan mendominasi gadis itu lalu beranjak menuruni kasur. Berjalan pelan menuju pintu keluar. Sesaat setelah gadis itu keluar dari dalam kamar netranya memicing setiap sudut rumah sembari kembali mempertajam pendengarannya.

"Want you to share that
(When it comes to you)"

Sebuah lagu yang masih dapat ditangkap oleh rungunya membuat gadis itu lalu mulai melangkahkan tungkainya. Berjalan pelan sambil mengikuti arah suara itu berasal hingga langkahnya mrmbawa dirinya ke sebuah kamar yang tak jauh dari letak kamarnya. Langkahnya terhenti saat kini ia telah berdiri tepat didepan pintu kamar sang kakak.

Jiyeon menyerngit," Apa suara itu dari kamar kakak?." Tanya-nya penasaran.

Jemari Jiyeon baru akan mendorong pintu yang tidak tertutup sempurna, agar memudahkan Jiyeon untuk masuk ke kamar sang kakak. Jiyeon lalu melangkah masuk. Irisnya menelisik keadaan disekitar kamar hingga pandangannya terhenti pada sebuah kasur. karena melihat tak ada seseorang yang tengah berbaring disana Jiyeon lalu mengerutkan kening,"Kakak kemana?."

"When it comes to you, there's no crime
Let's take both of our souls, and intertwine"

Jiyeon sontak menoleh ke arah sumber suara. Netranya lalu memicing sembari mendekat ke arah kamar mandi-dimana sumber suara itu berasal. Hingga sesaat dirinya telah berada didepan pintu kamar mandi Jiyeon segera membuka suara,"Apa kakak ada di-"

Namun sebuah pintu yang telah dibukakan membuat Jiyeon menghentikan perkataannya. Netranya sontak melebar sempurna ketika mendapati sang kakak yang kini baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan sebuah handuk yang menutupi daerah asetnya saja. Begitupun halnya dengan Jungkook, Pria itu juga terkejut ketika mendapati sang adik yang tiba-tiba saja muncul didepannya.

Jeon SiblingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang