Lemas. Iya Gadis cantik yang tengah duduk berhadapan dengan Jungkook sekarang hampir kehilangan kesadarannya karena terlalu banyak meminum soju. Faktanya Jiyeon terlalu awal kalah dalam permainan itu karena sialnya botol itu berhenti berputar tepat mengarah padanya. Ini baru kali pertama ia kalah dan sekarang sudah disuruh untuk menghabiskan tiga botol soju. Bayangkan saja tiga botol soju yang Jiyeon habiskan sehingga membuat mata gadis itu memerah dan terasa berat untuk dipaksa terbuka. Karena faktanya begini; Jiyeon terpaksa melaksanakan tantangannya yang diberikan Jungkook. Maka Jiyeon tidak bisa menolak. Mau menolak tapi tidak bisa karena sang kakak akan mengancamnya jika gadis cantik itu menolak. Seberusaha keras apapun menolak, tetap saja pada ujung-ujungnya Jiyeon yang kalah dan mengalah.
"K-kakak mata ku berat sekali" Keluh Jiyeon. Tangan kanannya terangkat guna mengusap matanya menggunakan punggung tangan sembari memasang tampang merengut.
Jungkook tersenyum,"Sekali lagi. Apa kau masih sanggup melanjutkan permainannya?"
Tak ada jawaban. Gadis itu mungkin sibuk menahan diri agar tetap sadar sehingga perkataan Jungkook tak ia dengar dan jawab.
"Jiyeon. Kau masih ingin mengalahkan ku bukan?"
Namun setelah mendengar perkataan sang kakak, gadis cantik itu sontak mendongak dan keinginan untuk mengalahkan sang kakak muncul. Maka pikirannya memlih tetap melanjutkan permainan demi mengalahkan Jungkook,"Tentu saja. Kau lihat saja nanti, Aku akan mengalahkan mu kak!" Ucapnya semangat kendati sebenarnya terpaksa.
Pria Jeon itu hanya terkekeh sebelum kemudian memandang sang adik,"Baiklah-baiklah. Mari kita lanjutkan."
Dengan lincah Pria Jeon itu lalu kembali memutar botol soju dimeja. Cukup lama botol itu berputar sehingga membuat kedua kakak beradik untuk memandang fokus pada pergerakan botol itu seakan tak ingin sampai terlewatkan sedikitpun.
Di detik ke lima pergerakan botol itu mulai melambat. Jiyeon dan Jungkook sama-sama menegang memandangi benda tersebut, menunggunya berhenti dan penasaran kepada siapa ujung kepala botol itu berhenti. Hingga pada detik ke delapan botol itu telah benar-benar berhenti berputar.
Terdiam. Dan tentunya keadaan salah satu keduanya menegang dan tak berkutik sedikitpun.
"Tidak mungkin!!!!!!!!!!"
Jiyeon berteriak histeris sehingga hampir membuat gendang telinga Jungkook pecah. Dengan cepat Pria itu mengusap-usap telinganya sebelum kemudian memandang Jiyeon tak percaya sekaligus sedikit kesal.
"Aku tidak mau! Aku ingin berhenti saja!" Gadis cantik itu segera beranjak dari duduknya. Kendati tubuhnya hampir kehilangan keseimbangan saat ingin beranjak dari duduknya namun masih tetap dapat berdiri sembari memandang sang kakak tak suka.
"Jangan pergi, Ji. Permainan kita belum selesai dan aku masih belum memberikan pertanyaan Truth or Dare nya"
"Aku tidak mau!" Sarkas Jiyeon. Gadis itu lalu berbalik ingin pergi. Pikirannya lalu terbesit mengenai ingin tidur yang berarti tujuan tungkainya melangkah adalah menuju kasur.
"Hei-hei! Kau mau kemana, Ji?"
"Tidur!"
Tanpa berniat menoleh menatap Jungkook gadis itu lalu berjalan sempoyongan ke kasur. Begitu sampai gadis itu lalu menghempaskan tubuhnya dengan posisi tengkurap di atas kasur yang empuk.
"Baiklah. Tapi sebagai gantinya kau akan ku beri hukuman, Ji"
Seolah tidak mendengar gadis itu tetap diam tanpa mengucapkan kalimat penolakan atau semacamnya. Karena sungguh matanya benar-benar berat, memaksakan dirinya untuk bergelut di kasur sembari memejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon Sibling
FanficKetika sebuah fakta bahwa ikatan darah membuat Jungkook dan Jiyeon sangat merasa terbebankan dalam menjalin hubungan mereka. Fakta yang mengatakan jika sebenarnya mereka berdua adalah saudara kandung membuat perasaan cinta mereka tertahan dan memili...