16. Dinner

36 4 0
                                    

Malam ini sesuai janji yang telah disepakati bersama dan telah ditanda-tangani dengan materai.

nazwa yang sudah mempersiapkan semuanya dengan teliti untuk acara dinner Wulan dan Arya beberapa jam lagi sudah sangat matang, mulai dari memberikan kabar kepada arya untuk datang ke tempat menjemput wulan dengan menggunakan tuxedo sedangkan Wulan yang juga sudah rapi dengan gaun yang dipilihkan khusus oleh desainer gaun pernikahan, tenang, wulan bukannya mau menikah tetapi saat Wulan meminta bantuan kepada nazwa untuk memilihi gaun apa yang di pakainya nanti malam nazwa malah bilang seperti ini 'iya nanti gue pilihin' dan setelah nazwa pulang dengan membawa gaun pilihannya mata wulan berbinar dan saat dibuka ternyata gaun itu adalah gaun pernikahan dan nazwa malah tertawa terbahak-bahak saat melihat Wulan malah memarahinya karena memilih gaun pernikahan.

"Gue mau ganti gaun ini."

Nazwa mengangkat bahunya, "ganti aja sana."

Wulan mendengus, "tau gak, kak nazwa itu cuman ngehabisin uang aja tau, ngapain coba pakai pilih ini kan gak kepakai juga sama gue."

"Eh bocah, itu gaun nantinya bakal lo pakai buat acara repsesi pernikahan gue."

"Ihh kak nazwa gak tau model nihh, masa Wulan suruh pakai gaun pernikahan, emangnya Wulan mau nikah."

Nazwa berdecak, "seterah, seterah Lo, urus aja hidup Lo sendiri."

Dan setelahnya nazwa malah melenggang pergi meninggalkan Wulan yang sedang memasang wajah cemberut.

"Seterah, seterah Lo, urus aja hidup Lo sendiri, gitu tuh kelakuannya kalau mau nikah, semoga aja nanti kalau punya anak mirip nya kayak gue aja jangan mirip kak nazwa." setelah selesai berargumen sendiri Wulan pun pergi ke kamarnya untuk mengganti gaun yang selayaknya pantas digunakan.

****

Suara klakson mobil terdengar menggema hingga ke setiap sudut ruangan.

Wulan yang meyakini bahwa mobil tersebut adalah mobil arya akhirnya Wulan pun memutuskan untuk turun ke bawah dan menemui Arya.

Saat sudah berada di depan pintu tangannya pun bergerak membuka gagang pintu hingga pintu pun terbuka dan menampilkan sosok laki-laki yang sedang menyengir tidak jelas.

"Mau ngapain Lo kesini?" Tanya Wulan ketus.

Raja mendengus atas perlakuan tidak sopan dari Wulan, "tamu itu adalah raja dan seharusnya nya Lo bisa perlakuin gue seperti raja."

Wulan memutar kedua bola matanya, "seterah Lo deh, gue mau pergi."

"Mau kemana?" Tanya Raja setelah itu pandangannya menatap Wulan intens dari atas hingga bawah.

"Tumben amat mau pakai gaun, biasanya juga cuman pakai kaos oblong." sindirnya setelah itu tertawa tidak jelas.

Wulan hanya memperhatikannya dengan tangan yang dilipat didepan dada.

"Kalau tujuan Lo disini cuman buat hina gue, mending Lo balik deh ke New York sana."

Raja manggut-manggut, "tenang gue pasti balik kesana kok tapi setelah melihat kak nazwa yang akan menikah nanti."

"Yaudah terserah Lo, gue mau pergi sekarang."

"Minggir." bukan raja namanya kalau tidak mengganggu Wulan dan tidak mengintrogasi Wulan dulu mau pergi kemana.

Saat langkah Wulan mengambil kanan maka raja pun ikut menghalangi wulan dari kanan dan saat Wulan mengambil langkah kiri raja juga menghalangi wulan dari kiri.

Dan hal itu mampu membuat Wulan kesal tingkat dewa, karena ia tidak bisa tahan dengan kelakuan raja disaat itulah ada kesempatan yaitu Wulan menginjak kaki kiri raja dan hal itu sukses membuat raja meringis kesakitan terlebih lagi sepatu yang digunakan Wulan higkless tinggi yang mampu membuat kakinya nantinya akan memar.

Saat sudah sukses melakukan apa yang ia harus lakukan Wulan pergi berlari dari area rumahnya karena rumahnya di daerah perkomplekan Wulan lebih memilih menunggu Arya di depan komplek saja.

"Wulan emang sinting."  umpat raja sambil membuka sepatu yang ia gunakan kemudian mengelus-elus kakinya yang terasa sakit akibat injekan maut Wulan.

****

Di Malam hari udara semakin sejuk, serangga pun mulai bersuara seperti jangkrik yang mulai mengeluarkan suara malamnya dan nyamuk yang mulai memangsa-mangsanya, membuat seorang gadis yang sedang berdiri dengan menggunakan dress berwarna biru muda itu sedang kedinginan pasalnya dress yang ia gunakan tanpa lengan dan hanya sebatas lutut.

Didepan komplek tepatnya di samping pos satpam yang selalu menjaga perumahannya agar aman, Wulan terus saja menelpon seseorang tapi sayangnya orang yang ia telpon belum sama sekali membalas telponnya bahkan di chat pun dan sepertinya ponsel orang tersebut memang tidak aktif.

"Mba Wulan, udah malam, mendingan pulang aja."

Wulan tersenyum tipis pada pak satpam yang sedari tadi menemaninya mengobrol sambil menunggu seseorang.

"Iya pak, satu jam lagi, saya lagi nunggu seseorang soalnya."

"Dari tadi kan emang lagi nunggu seseorang mba, emangnya siapa orang yang mba tungguin dari tadi?"

Wulan menghela napass pasrah, "gebetan saya pakm"

Pak satpam yang Wulan ketahui namanya pak Kerto itu pun tersenyum geli kepada warganya yang terlewat polos.

"Yaudah tungguin di rumah aja mba, kalau disini kasihan saya soalnya dingin banyak nyamuk juga lagi."

Memang ada baiknya juga Wulan menunggu di rumahnya tapi masalah nya itu di rumahnya ada raja dan kehadiran raja membuatnya akan sulit untuk leluasa pergi bersama Arya, dan sepertinya raja sekarang juga sudah pulang.

Tapi dari pada menunggu di depan komplek yang posisinya sekarang sudah jam 10 yang melewati jam dinner yaitu jam 8 dan yang Artinya Wulan sudah menunggu disini sejak 2 jam lamanya.

"Yaudah pak kerto, Wulan pulang dulu ya, makasih udah mau temenin Wulan ngobrol."

Pak Kerto tersenyum sambil mengangguk, "sama-sama mba, besok gebetan nya marahin aja mba, masa udah nungguin 2 jam orang nya enggak datang-datang, lah piye itu."

Wulan tersenyum kecut, "iya pak, Wulan pergi dulu, assalammualaikum."

"Waalaikumsalam, titip salam ya buat mba nazwa."

Wulan mengangguk kemudian berjalan menuju rumahnya dengan perasaan kecewa.

Arya keterlaluan.

Wulan bete sama Arya.




Gimana perasaan kalian kalau jadi Wulan?
Apa yang akan kalian lakukan untuk membalas perbuatan Arya...
Masih tahap revisi ya..
Saya menerima kritik dan saran dari kalian semua baik berupa komentar ataupun chat pribadi dalam menggunakan bahasa yang baik dan sopan..

DECIDE Yes, BECOME AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang