19. cowok misterius

41 3 0
                                    

Warkop warba...

Tempat yang mampu membuat semuanya nyaman dengan suguhan yang diberikan dan canda celoteh anak-anak di dalam warkop ini.

Sudah dua hari Wulan menghabiskan waktu sekolahnya di tempat warkop ini bisa dikatakan Wulan bolos dua hari, bukan karena ia masih sakit hati gara-gara Arya itu mungkin terlalu lebay tetapi ada satu alasan yang mampu membuat Wulan malas sekolah dan itu semua karena ada seseorang spesial didalam warkop ini.

Jujur saja dirinyanya memang sayang kepada arya tapi hatinya tidak bisa mengatakan cinta yang sesungguhnya buktinya saja saat melihat seorang cowok dengan perawakan yang bisa dibilang membuat para wanita tergiur atas ketampanannya, Wulan bukan tipe cewek yang suka kepada cowok ganteng saja bukan juga suka kepada cowok jelek tapi ia lebih suka kepada cowok yang lebih tinggi darinya.

"Lan sekolah gihh, nanti kakak Lo nyamperin kesini lagi."

Wulan mendengus, memang ia semenjak dirinya bolos kakaknya pasti akan mendapat kabar dari guru dan hal itu membuat nazwa menghampiri Wulan ketempat tongkrongannya dan nazwa bisa tau itu semua gara-gara Audi yang keceplosan berbicara.

"Gue bolos dari kemaren, kalau mau nyamperin seharusnyanya udah dari kemaren, Ucok."

Lelaki yang baru saja dipanggil ucok itu pun mengangguk, "lagian tumben Lo kesini biasanya gak pernah mau diajak nongkrong lagi, gara-gara lagi ngejar cintanya Arya."

Ucok memang sudah tau tentang kedekatannya dengan Arya karena Ucok sendiri adalah temen sekolahnya sekaligus Adik kelas yang songongnya minta dihajar sama kakak kelas.

"Gue lagi dalam mode gak mood jadi gak usah banyak omong."

Ucok berdecih, "sejak kapan Lo jadi alay?"

Wulan terdiam, apa benar ya dirinya menjadi alay? Dan mulai sejak kapan? Atau mungkin sejak mulai dekat dengan Arya? Ah tapi tidak, buktinya saja Arya tidak alay, tapi kenapa Wulan jadi alay seperti sekarang?

"Woii Bro, tumben udah datang biasanya nanti siang."
Wulan yang tadi nya sedang memikirkan dirinya yang mulai aneh pun langsung mengerjap saat mendengar suara Ucok yang menyapa seseorang.

Wulan melihat pria yang sepertinya baru saja datang itu pun dengan pandangan tidak dimengerti, sekali lagi ia melihat pria tersebut dengan teliti, bukan karena apa tapi karena pakaiannya yang serba hitam dimulai dari atas hingga bawah.

Apalagi wajah pria tersebut ditutupi dengan masker yang hanya memperlihatkan matanya saja yang seperti elang dan alisnya yang tebal.

"Eh Wulan diam aja, lagi liatin apa sih Lo." seseorang yang baru saja menghampiri Wulan itu pun bertanya.

Wulan menatap cowok yang ada disampingnya sebentar kemudian kembali menatap cowok dengan berpakaian hitam tersebut.

"Oh Lo lagi liatin bintang."

Pandangan Wulan langsung menatap Ciko dengan tidak mengerti, "sekarang masih pagi mana ada bintang."

Ciko tertawa, "cowok yang barusan Lo liatin itu namanya bintang Wulan."

Wulan mengangguk, jadi cowok itu bernama bintang dan sepertinya cowok itu adalah cowok yang kemaren Wulan liat dan kalau itu benar cowok itu mampu membuat Wulan specheles pasalnya baru melihat pandangan pertama saja Wulan sudah mulai tergiur apa lagi pandangan selanjutnya, maafkan Wulan ya atas janji Wulan kepada Audi waktu itu dan maaf juga kepada cowok yang baru saja ia incar di Warkop ini, tapi kalau memang benar kenapa cowok itu pakai pakaian serba hitam padahal kemaren cowok itu memakai hodi berwarna hitam dan celana sekolah abu-abu dan yang terlihat berwarna hitam itu pun hanya hodi saja tapi kenapa malah ini semuanya.

"Eh lan Lo mau kemana?" Tanya Ciko saat Wulan berdiri dan hendak menghampiri Ucok beserta cowok tersebut.

"Gue mau samperin Ucok.*

"Samperin Ucok apa samperin bintang." ledek Ciko.

Wulan memutar mata malas tidak peduli dengan omongan Ciko kemudian melanjutkan jalannya menghampiri Ucok dan bintang yang sedang mengobrol ala lelaki di depan meja dekat stand babeh, sedikit info aja kalay babeh itu adalah pria tua yang memiliki warung warba ini, anak-anak disini sering memanggilnya babeh karena kepanjangan dari 'warung babeh' atau warba.

"Cok." panggil Wulan saat dirinya sudah berhenti tepat disamping meja mereka.

Wulan memang memanggil Ucok tetapi matanya menatap bintang sedangkan pria yang lagi ditatapnya malah sibuk memainkan ponsel bagaikan seseorang yang ada tapi tidak pernah dihargai.

"Kenapa lan?" Tanya ucok.

Wulan tidak mendengarkan panggilan Ucok , pandangannya masih menatap pria yang sedang asyik bermain game di ponsel gede miliknya.

Ucok menatap Wulan yang sedang menatap bintang kemudian senyum jahil terbit di bibirnya.

"Ehemm, lo mau kenalan sama bintang?"

Dengan segera Wulan langsung menatap ke arah Ucok dengan tampang datar begitupun dengan bintang yang langsung mengalihkan pandangannya.

"Yaudah gue tinggal, selamat berkenalan." Ucok pun pergi meninggalkan Wulan yang hanya diam berdiri mematung sedangkan bintang kembali memainkan ponselnya.

Dengan segera Wulan pun duduk didepan bintang tempat yang sebelumnya diduduki oleh Ucok tadi.

"Haii." sapa Wulan sebelum memulai obrolan dengan cowok misterius didepannya ini.

Bintang, cowok itu hanya diam saja tanpa niat sama sekali menatap cewek yang ada didepannya.

Wulan mendengus, "nama gue Wulandari tifany, gue tipe cewek yang gak suka basa-basi jadi maklum aja kalau gue langsung kenalin nama."

Bintang menghentikan tatapannya dari ponselnya kemudian menatap Wulan.

"Bintang Irlanda." ucap bintang datar dan bersuara tanpa niat sama sekali membuka masker hitam lebih tepatnya sebuah kain yang mengait di bagian bawah mata.

'nih cowok cuek amat paling gak suka nih gue kalau cowok cuek, mendingan sama Arya yang masih ada sedikit perasaan sama seorang wanita'

'emang dasar cowok misterius'






Merasa kegantung atau tidak?
Ada yang bisa tebak bintang akan jadi apa? Yang jelas jadi manusia hehehe.
Masih tahap revisi ya...
Saya menerima kritik dan saran dari kalian semua baik berupa komentar ataupun chat pribadi dalam menggunakan bahasa yang baik dan sopan...

DECIDE Yes, BECOME AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang