23. GO TO BALII

36 3 0
                                    

Siapa yang tau? Rencana Tuhan itu kan memang indah.

17:00

Bandara Halim perdana Kusuma, tempat pemberangkatan dari
Jakarta-Bali.

Saat ini Wulan beserta keluarganya yang lain sedang menunggu jadwal keberangkatan yang akan berangkat pada limat menit lagi.

Di ruang khusus menunggu, wulan bersama dengan raja yang berada di samping kanannya sedang mengotak-atik sebuah benda pipih yang berada di tangan mereka masing-masing.

Suami masa depan: Hati-Hati di jalan, kalau udah sampai jangan lupa kabarin yak.

Wulan: makasih Arya, jangan lupa jaga mata juga ya disana👀

Suami masa depan: 😂😂 jangan dibawa serius lan ntar kebawa baper lagi.

Wulan: klao Wulan udah baper gimana dong?😝

Suami masa depan: ya Arya harus tanggung jawab dong, tapi jangan salahin Arya klao Arya juga ikut kebawa perasaan, hehehe

Wulan: ya bagus dong, dengan senang hati Wulan menerimanya😸

Suami masa depan: terima apa?

Wulan: terima jadi pacar Wulan dengan seperangkat senyum yang indah dan cinta yang tulus❣

"Lan, mau sampai kapan Lo main hp terus, pesawat udah mau berangkat noh." ucap raja yang membuat wulan langsung gelagapan menyembunyikan handphonenya di dalam kantong jaket yang ia pakai.

Wulan berdiri dari duduknya kemudian tangannya langsung memegang koper yang ia bawa berwarna hitam.

"Emang udah mau berangkat?" Tanya Wulan sambil memperhatikan keluarganya yang sedang berjalan untuk memberikan paspord.

Raja menggelengkan kepalanya atas kelakuan Wulan, "berangkatnya tahun depan." dan setelah nya raja pergi meninggalkan Wulan sedangkan Wulan mendengus dengan jawaban raja.

****

"Yaampun kak, Lo cantik bangat." puji Wulan saat melihat nazwa baru saja keluar dari ruang ganti dengan memakai gaun pernikahan berwarna putih, gaun itu benar-benar sangat indah sekali saat digunakan oleh Nazwa terlebih lagi banyak mutiara-mutiara yang digunakan sebagai hiasan.

Nazwa tersenyum sambil berjalan ke depan cermin untuk melihat penampilannya.

Satu kata yang bisa ia katakan yaitu cantik, bagaikan satu hari sebagai seorang ratu dikerajaan.

"Kak." panggil Wulan yang membuat nazwa langsung menatap ke arahnya dan membalasnya dengan deheman.

"Nanti jangan lupain Wulan ya." ucapnya serius yang membuat nazwa langsung terdiam.

"Wulan udah gak punya siapa-siapa kalau nanti kak nazwa udah menikah pesan Wulan jangan pernah lupain Wulan ya,"

"Dan nanti kalau suatu saat kak nazwa diberi momongan lebih cepat, kak nazwa harus tetap sayang sama Wulan, Wulan gak suka ya kalau kak nazwa udah gak anggap Wulan lagi karena Wulan disini cuman sendiri." air mata yang sudah tidak tertahan lagi itupun langsung turun membasahi permukaan pipi Wulan, nazwa yang sedari tadi mendengar semua ucapan Wulan pun ikut menangis kemudian ia memeluk Adik satu-satu nyaitu.

"Kakak gak mau dengar kamu bicara kayak gitu lagi, selamanya kakak akan tetap jadi kakak kamu, dan gak mungkin kalau kakak bakal lupain kamu." ucap nazwa didalam pelukan Wulan.

Wulan terkekeh, "Wulan cuman mengingatkan aja kak siapa tau nanti..."

"Nanti apa? Jangan suka bicara yang macam-macam lan." potong nazwa membuat Wulan langsung bungkam.

Kemudian mereka pun melepaskan pelukan masing-masing.

"Yaudah deh Wulan gak bakal bicara kayak gitu lagi, tapi kak nazwa jangan nangis dong nanti make upnya luntur." ledek Wulan dengan tawa yang meledak dan sukses membuat nazwa kembali kesifat aslinya yaitu langsung mengeluarkan omongan pedasnya.

****

"Satu"

"Dua"

"Tigaaa....."

Satu buket bunga yang telah dilempar oleh Nazwa bersama Rizky menandakan tanda pemberitahuan sinyal kepada sang yang mendapatkan agar segera menyusul pengantin yang baru saja melaksanakan akad nikah.

Semua berteriak heboh sambil berdiri dibelakang pengantin yang membelakangi mereka dan hingga kehitungan ketiga yang sudah dihitung oleh MC Bunga pun dilempar ke arah belakang.

Hingga semua para tamu undangan yang sedang berdiri berbondong-bondong demi mendapatkan Bunga tersebut hingga bunga itu pun langsung jatuh dipangkuan seorang pria yang sedang duduk dengan ponsel yang ia mainin.

Pria tersebut sempat kaget saat tiba-tiba bunga itu jatuh dipangkuannya padahal ia sama sekali tidak ada niatan untuk mendapatkan bunga itu.

Para tamu undangan pun beserta para pasutri baru itu pada tersenyum geli atas tampang yang diberikan oleh pria tersebut setelah tau bunga itu ddidapatkan oleh pria itu.

"Ciee, raja akhirnya nyusul kak nazwa juga." ucap Wulan yang sedari tadi duduk disamping raja dan ia lelaki yang mendapatkan bunga itu adalah raja.

"Gue tunggu ya undangannya, tapi ingat kakak ipar gue nantinya harus baik juga sama guem" lanjut Wulan yang sudah memiliki kepedean diatas rata-rata sedangkan raja pria itu hanya memegang bunga dan menatapnya dengan bingung.




Raja, Raja, awalnya sempat susah untuk membuat karakter raja seperti apa tapi akhirnya ide ini pun muncul....
Masih tahap revisi ya..
Saya menerima kritik dan saran dari kalian semua baik berupa komentar ataupun chat pribadi dalam menggunakan bahasa yang baik dan sopan...

DECIDE Yes, BECOME AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang