21. Ternyata...

34 3 0
                                    


Sadar diri aja, kalau Lo itu
Gak penting!

Pluit...

Suara Pluit mulai terdengar di Antero lapangan, wasit pun sudah mulai melempar bola basket itu melambung ke atas hingga pada saat jatuh kebawah Arya yang berhasil mengambil bola basket tersebut hingga sekarang bola itu ada dikedudukan team Arya.

Para penonton pun mulai heboh terlebih lagi para wanita yang sebelum pertandingan di mulai pun mereka malah sudah teriak-teriak ada yang menyemangati kelas IPA dan ada juga yang menyemangati kelas IPS terlebih lagi banyak siswa yang memanggil nama Arya dan jujur itu membuat Wulan tambah tidak mood.

"PUTRA, SEMANGATTTT!!" Dari tadi Wulan terus menutupi telinganya dengan sumpelan tissue yang tidak sengaja dikantin ia ambil dan sekarang justru tissue itu berguna untuk mencegah telinganya budek dadakan gara-gara teriakan Audi yang terus menerus meneriakkan nama putra.

"Lan semangatin Arya dong, jangan diem aja." ucap Audi tetapi pandangannya malah fokus ke arah lapangan.

Wulan memutar mata malas, "semangat." ucapnya pelan.

Audi menoleh ke arah Wulan, "bukan kayak gitu semangatin nya."

"Kayak gini nih."

"PUTRA SEMANGAT GO, SEMANGAT GOO!!!" teriak Audi histeris dan justru dari kejauhan putra malah memberikan ciuman jarak jauh dan jujur itu membuat Wulan ingin muntah atas ke alay-an mereka.

"Berisik tau gak sih Lo, mending gue per.."

"YEAY MASUK!!" lagi dan lagi teriakan itu membuat Wulan menggeram kesal.

Mata Wulan menatap papan skor yang berada di pinggir lapangan seketika matanya membulat saat pertandingan ini dipegang unggul oleh team Arya dan tidak bisa diragukan lagi pasti yang menang pertandingan ini adalah team anak kelas IPS.

****

Bel Pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu dan para penghuni sekolah pun sudah mulai meninggalkan tempat sekolah kecuali beberapa guru yang masih mengurus sesuatu di sekolah.

Langkah wulan dan Audi membawanya ke arah gerbang sekolah sehabis mereka melaksanakan kegiatan piket kelas yang sebenarnya Wulan ingin langsung pulang duluan tetapi saat 'Hanny' teman sekelasnya yang terkenal sangat pintar hingga dijuluki si kutu rambut eh maksudnya si kutu buku itu mengatakan sesuatu yang membuat Wulan diam mematung  'lan jangan pulang dulu, kata Bu Sarah yang gak piket bakalan di kasih hukuman berupa baca buku semua perpustakaan dalam satu malam' dan kiranya seperti itulah yang ada pada undang-undang Bu Sarah wali kelasnya.

"Lan Lo udah baikan belom sama Arya?" Tanya Audi yang rasa-rasanya Wulan semakin tidak memiliki gairah hidup gara-gara semenjak marahan dengan Arya.

Wulan menghela napas pasrah, "belom."

"Mau sampai kapan sih lan? Lo kan tau Arya itu cowok yang cuek, sekali dia minta maaf sama Lo tapi Lo tolak ya gak bakal ada peluang lagi." Audi memang sudah tau klao waktu itu Arya sudah meminta maaf kepadanya tetapi Wulan tidak ada niatan untuk menolak permintaan maafnya tetapi hanya saja saat itu memang dirinya belom bisa memaafkan Arya.

"Mungkin belom waktunya gue maafin Arya dim" ucap Wulan pasrah.

"Jangan lebay deh lan, dia itu cuman gak jadi dinner aja sama lo bukan gak jadi nikahin Lo."

DECIDE Yes, BECOME AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang