Suara ponsel ku berbunyi . Tertera nama umi di depan layar ku .Aku angkat telepon ku .
"Assalamualaikum...." suara terisak terdengar di sana .
"Umii.... ada apa ? " masih terdiam tanpa suara di sana .
Terdengar umi mengatur nafasnya di sana .
"Sayang maaf umi lupa ngabarin kamu ". Sambil bergetar umi berbicara di sebrang sana .
"Kenapa mi ???"
"Abi masuk rumah sakit sayang dan sekarang ada di ruang icu ".
"Astagfirallah....".
Seketika rasanya denyut nadi tak teratur aliran darah mengalir disana , nafas mulai sesak . Aku menjatuhkan badan ku di lantai . Tanpa terasa air mata jatuh di pipi ku . Aku menangis terisak tanpa rasa malu pada dimas .
Serasa semua kehidupan berhenti seketika di sekeliling ku.
Ya rabb... kuatkan lah hamba mu ini . Doa terpanjatkan ketika hujan turun . Hujan yang turun sore ini di bumi akan kan berakhir dengan pelangi atau sebaliknya . Entah lah Allah lah yang maha tau mana yang terbaik untuk hambanya .
"Sayang....kamu gak papa ?".
"Iyaaa mi aku segera ke sana ". Telepon pun di tutup . Rasanya aku ingin segera pergi ke rumah sakit.
"Da....lo kenapa?"
"Abi.... dim abi..."
"Iyaaa kenapa ?".
"Abi masuk rumah sakit , anterin aku ya dim ".
"Sabar da... jangan nangis ini masih hujan lagian gue bawa motor".
"Pliss dim aku mohon " . Tangisan ku terus mengalir di mata ku .
"Yaudah yaudah di tas lo ada jaket kan , pake sekarang jaketnya ". Aku hanya mengangguk dan memakai jaket sesuai perintah dimas. Kami pun berangkat ke rumah sakit . Melawan derasnya hujan . Di belakang aku menggigil kedinginan aku mencoba menahannya .
"Da sabar ya ?". Melihat dimas begitu pucat . Ia melaju begitu cepat melawan hujan yang begitu deras . Aku melingkarkan tangan ku di pinggang dimas , dan diam tanpa suara . Mata ku terpejam melarutkan semua luka yang kurasakan saat ini . Memang ini adalah kesalahan yang aku lakukan . Tapi semoga Allah memaafkan diri ku.
"Da... udah sampe ". Aku hanya terdiam melihat dimas . Aku turun dari motor dimas dan bergegas mencari ruangan tempat abi di rawat . Aku melihat umi di depan ruangan abi . Umi terus terisak tanpa henti . Aku menghampiri umi dan berusaha menenangkan umi .
"Abi... kenapa mi ". Umi masih terdiam tanpa suara . Aku berjalan melihat abi dari balik kaca yang ada di pintu ruangan . Badan ku tiba tiba terjatuh melihat semua alat rumah sakit tertempel di seluruh badan lemah abi.
"Umii... abi kenapa ?". Umi perlahan mengatur nafasnya . Dan memulai pembicaraannya .
"Abi kecalakaan sayang ,dan sekarang abi koma ". Jawaban umi membuat separuh jiwa ku hancur berkeping keping . Rasanya ingin teriak dan pergi jauh jauh dari dunia ini . Rasanya ingin mengulang waktu . Aku kembali larut dalam kesedihan . Semua terlihat hitam dan tak terlihat seperti rumah sakit .
Dari sudut sana seorang laki laki memperhatikan nya . Rasanya nya ingin menghapus semua air matanya dan menguatkannya dengan memeluknya . Melihat ia menangis sama saja menciptakan luka pada orang ini .
Brukkk.... semua terlihat hitam oleh ku .***
Perlahan ku buka mata ku . Aku melihat seorang laki laki tengah berdiri dihadapan ku ia seperti bayangan yang akan hilang . Ia seperti meminta izin untuk pergi . Ku perhatikan dengan teliti sosok itu . Aku perhatikan dengan seksama .
"Abi...." tangis ku pecah melihat abi yang berdiri tepat di hadapan ku .
"Sayang kenapa kamu nangis".
"Abi kenapa ? Apa yang sakit bi ?"
Sosok laki laki ini hanya tersenyum padamu .
"Bi syahda janji gak akan nyusahin abi sama umi lagi ".
"Kamu gak nyusahin abi ko sayang " sambil mengelus kepala ku .
"Abi jangan bikin aku khawatir lagi ya bi ". Abi memberikan senyum nya yang begitu indah . Abi mendekat pada ku memeluku lalu pergi . Tiba tiba abi menjadi bayangan yang memudar lalu menghilang .
"Abiii....." . Aku terbangun
"Istigfar ... syahda " .
"Astagfirallah....".
"Abi mana dim ?aku mau ke abi ".
"Lo baru siuman da , ada umi yang jagain abi ".
"Tapi dim aku mau liat abi ". Aku memaksa .
Dimas menatapku dengan penuh ke khawatiran.
"Lo yakin udah kuat " . Aku mengangguk .
"Yaudah ayo ".
Sesampainya di ruangan abi . Aku masih melihat abi terbaring lemah . Aku mencoba kuat karena tidak ingin terlihat oleh umi dan malah menambah kesedihannya . Aku masuk kedalam ruangan dan Dimas menunggu di luar .
"Sayang kamu pulang aja dulu baju kamu basah , kamu ganti baju terus bawaiin ganti buat umi ".
"Tapi gak papa umi aku tinggal sendiri ?".
"Iyaa gak papa ".
"Yaudah mi aku pulang ya , assalamualaikum.... " sambil menyalami tangan umi . Aku berusaha terlihat kuat di hadapan umi . Walau sebenarnya separuh jiwa ku begitu terluka .
"Iya waalaikumsalam....".
Aku keluar dari ruangan itu dan menemui dimas .
"Dim kamu pulang aja , aku juga mau pulang nih ".
"Gue anter lo ya ?".
"Gak usah lagian lo harus ganti baju kan ".
"Da.... gue gak mau lo kenapa napa . Gue mau nganterin lo ".
"Gak usah ".
"Syahda keadaan lo lagi gak baik gue gak mau ninggalin lo " paksa dimas .
"Tapi dim..." belum ku melanjutkan pembicaraan ku dimas memotongnya . Dan mengambil kunci mobil yang ku pegang .
"Ayo... ntar keburu malem ". Dimas berjalan terlebih dahulu meninggalkan ku . Terpaksa aku mengikutinya di belakang .
Perasaan hampa menyelimuti diri ini . Seketika semua terlihat begitu semu . Aku sulit menerjemahkan perasaan apa yang ada di dalam diri ini . Rasa nya semuanya terlihat begitu menyedihkan . Hati terasa begitu hancur . Seketika nafas terasa sesak dan seperti akan tenggelam dalam kegelapan tanpa cahaya .
***
Bersambung....
Maaf typo .
KAMU SEDANG MEMBACA
Alhabu Fi Simt (New Version)
Novela JuvenilPertemuan kebetulan antara syahda dan dimas . Cinta dalam diam syahda pada al ghifari dan cinta dalan diam alghifari pada aisha .