Alur Semesta

11 1 0
                                    

Tak terasa perjalanan panjang dari kota Bandung akhirnya telah sampai . Semua telah siap siap untuk turun . Aku masih memperhatikan Agif yang sedang berbicara pada aisha .
"Wey... kenapa bengong ayo turun "
"Iyaa... Dimas ". Akhirnya ku melangkah melewati mereka dan sedikit mendengar pembicaraan agif dan aisha .
"Sha pulangnya gue anterin ya "
"Gak usah gif gue tunggu  jemput aja "
"Yakin gak bareng aja ".
"Iyaa...agif ".
"Yaudah gue tungguin ya ".
"Siapa?"
"Lo..."
"Gak usah ah..."
"Wey jangan ngalangin jalan kita mau turun nih ". Tiba tiba dimas mengganggu perbincangan agif dan aisha di pintu masuk .
"Yeah.... santai aja dong dim " tiba tiba aisha melawan ucapan dimas  .
"Da kamu pulang sama siapa ?"
"Belum tau kayanya di jemput abi ".
"Emang belum di di hubungi ?"
"Udah tapi belum di bales hehe..."
"Yaudah bareng aku aja da ".
"Gak ngerepotin kamu sha ?".
"Engga ko ".
"Okk.. "
"Yaudah dimas agif gue duluan ya.. dah..." aku dan aisha pun turun dari mobil dan menunggu jemputan di gerbang sekolah  .
"Oh.. ya azel mana ?"
"Dia pulang duluan . Doi nya udah nunggu dari dua puluh menit lalu katanya makanya buru buru".
"Yaampun kasian banget ya ".
"Iyaa soalnya waktu di perjalanan hpnya mati jadi gak kasih kabar udah sampe mana ".
"Ohh... gitu ya ".
"Iyaaa... " . Dari kejauhan agif masih terus memperhatikan aisha . Aku berusaha mengatur rasa sesak di dalam dada ini.
"Ohh... iya itu mobilnya datang ". Mobil berhenti tepat di depan kami . Seorang laki laki dengan badan atletis keluar dari mobil menghampiri kami , tepatnya Aisha . Ya muhammad Daffa sahabat dekat Aisha. Aku tak tau apa yang agif rasakan sekarang  .
"Yaampun udah lama ya nungguin gue " sambil mengelus ngelus kepala aisha yang tertutup kerudung.
"Daf malu di depan umum ".
"Biarin , abisnya lo nge gemesin  ". Sambil mencubit pipi aisha.
"Anjir... sakit tau daf ".
"Tapi suka kan ". Aisha hanya tersenyum malu .
"Ekhm.... jadi aku di sini jadi penonton ceritanya ".
"Hehe... maaf maaf . Udah lama gak ketemu sama lo da " sambil menyalami ku .
"Iyaa hehe.. maaf waktu di rumah sakit belum sempet jenguk".
"Santai aja ".
" Daf boleh kan syahda ikut pulang bareng ". Tanya aisha pada dafa .
"Iya apasih yang engga buat lo ".
"Ahahaha lebay banget lo . Abis koma tingkat kelebayan nya makin tinggi ".
"Yaudah ayo masuk , kasian tuh syahdanya kayanya udah laper". Aku hanya tersenyum di jadikan kambing hitam oleh dafa .
"Siap kapten". Di dalam perjalanan pulang aku hanya mendengarkan cerita aisha di bandung yang di ceritakan nya panjang lebar kepada dafa . Aku lihat dafa hanya tersenyum mendengar cerita aisha .
"Lo laper gak sha ".
"Lumayan sih daf hehe...".
"Kita mampir ke lestoran untuk makan ya" sambil melihat aisha yang duduk di belakang ke kaca .
"Gimana da ?"
"Aku ikut aja deh ".
" Lo yang teraktir ya ".
"Siap tuan putri " . Aku hanya tersenyum melihat aisha dan dafa .
***
Mobil melaju begitu cepat . Selesai makan kami bergegas untuk pulang . Mungkin dafa engga tega melihat aisha sudah kelelahan . Tepat di depan rumah ku mobil dafa berhenti . Aku melihat aisha sudah tertidur di dalam mobil .
"Yaudah da aku duluan , Makasih". Sambil turun perlahan karena takut membangunkan aisha .
"Iyaaa sama sama ". Setelah aku turun mobil melesat pergi begitu saja . Sepertinya dafa ingin segera sampai tempat tujuan .
Aku membawa barang barang ku masuk kedalam rumah . Ke adaaan rumah terlihat begitu sepi .
"Assalamualaikum.... umi ". Tidak ada jawaban dari dalam rumah . Aku mencoba membuka pintu , tetapi pintu terkunci rapat . Dan ketika berangkat ke bandung aku lupa membawa kunci serepnya  . Aku mencoba menelepon umi . Tapi tidak ada jawaban . Beberapa kali ku telepon masih tidak ada jawaban .  Akhirnya aku terpaksa duduk di depan rumah menunggu umi dan abi .
Drettt.... telepon ku bergetar aku langsung membuka nya  .
"Huh... dimas ".
"Assalamualaikum...."
"Walaikumsalam.... ada apa dim ? ".
"Engga cuma mau cek keadaan lo doang "
"Ohh... aku baik ko ".
"Gue ganggu istirahat lo ya ".
"Gimana mau istirahat dim , masuk rumah aja belum ".
"Emang kenapa ?"
"Umi sama abi gak ada di rumah . Terus kayanya lupa deh ninggalin kunci serepnya  " .
"Ohhh... gitu mau gue temenin gak ?"
"Gak usah makasih , kayanya umi sama abi juga bentar lagi dateng ko ".
"Yaudah .... kalau lo baik baik aja gue tenang ".
"Hehe... makasih udah peduli ".
"Iya kan sesama temen da , yaudah jangan lupa kabarin gue kalau udah datang  ya assalamaualaikum..."
"Waalaikumsalam". Keheningan tercipta kembali . Waktu makin sore umi dan abi belum sampai juga . Tiba tiba suara gerbang terbuka . Aku lihat dari kejauhan seorang laki laki dengan motornya masuk .
"Dimas ". Ucapku dalam hati , dia berhenti tepat di hadapan ku .
" umi sama abi lo udah pulang ?"
Aku hanya menggelengkan kepala.
"Yaudah gue temenin nunggu ya ".
"Gak usah dim  soalnya kita cuma berdua mana udah mau magrib , lagian ngapain coba hujan hujanan gini. Basah aku ngerasa ngerepotin ".
"Engga ko da lagian kita kan di depan banyak orang yang liat dan gue gak repot ".
"Tapi dim..." sebelum aku melanjutkan dimas memotongnya .
"Kalau ada orang jahat gimana ?" Aku hanya terdiam mendengar perkataan dimas . Tiba tiba hujan turun cukup lebat aku mencoba menepi agar tidak terkena air hujan .
Dreettt...
Suara ponsel ku berbunyi . Tertera nama umi di depan layar ku .
Aku angkat telepon ku . Seketika rasanya denyut nadi tak teratur aliran darah mengalir disana , nafas mulai sesak . Aku menjatuhkan badan ku di lantai . Tanpa terasa air mata jatuh di pipi ku . Aku menangis terisak tanpa rasa malu pada dimas .
Serasa semua kehidupan berhenti seketika di sekeliling ku.
Ya rabb... kuatkan lah hamba mu ini . Doa terpanjatkan ketika hujan turun  . Hujan yang turun sore ini di bumi akan kan berakhir dengan pelangi atau sebaliknya . Entah lah Allah lah yang maha tau mana yang terbaik untuk hambanya .
***
Bersambung....
Maaf kalo ada typo
#janganlupabersyukur :)

Alhabu Fi Simt (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang