Hari hari mulai berubah ketika aku mengenal lelaki itu. Ia yang selalu ada ketika matahari mulai tenggelam meninggalkan siang. Tapi apakah salah jika makhluk tak berdaya ini mengagumi dia yang memang jangan kan untuk menggapainya , mendekatinya saja aku tak punya keberanian untuk itu .
Hari ini adalah hari libur di semester ganjil kelas XII. Setelah abi mengalami kecelakaan memang aku banyak menghabiskan waktu membantu umi mengurus abi di rumah . Hampir lupa tentang agif beberapa waktu , sampai pada waktu itu .
Flasback
"Hallo mi kayanya aku pulang telat deh soalnya ada beberapa tugas yang harus aku urus di sekolah " Aku menelepon umi sambil tergesa gesa pergi keluar sambil membawa tumpukan buku ditangan kanan dan handphone di tangan kiri .
"Yaudah jangan sampe ke magriban ya sayang ...".
"Iya mi insyaallah.... yaudah mi assalamualaikum.....".
"Waalaikumsalam...". Aku pun menutup telepon sambil melangkahkan kaki ku ke arah perpustakaan sambil terburu buru karena masih ada satu tempat yang harus ku kunjungi .
Brukkkk...
"Aish... " aku berdecak kesal , karena memang aku sedang terburu buru .
"Maaf .... maaf " suara laki laki yang kuhafal . Hati ku kembali berdesir hebat . Badan yang tiba tiba mematung di hadapannya . Pasti sekarang semesta sedang menertawakan ku melihat ku yang tiba tiba mendadak kaku diam seribu bahasa.
" Da maafin gue ya ". Aku masih menundukan pandangan ku .
" iya gif gak papa ".
"Lo belum pulang da ? "
"Iya... masih ada beberapa tugas yang harus aku beresin , sekalian mau ngembaliin buku ke perpus ".
"Biar gue bantu ya ".
"Gak usah gif ".
"Udah sini " sambil mengambil buku yang ada di lengan ku . Jatung ku kembali bergedup kencang .
"( ya rabb semoga agif gak dengar suara degup jantung ku )" sesampainya disana agif langsung menaruh buku di meja yang ada di perpus .
"Ok kita mulai dari mana da ?"
"Apa ??".
"Lo kenapa da bengong mulu , gerogi ?"
"Apaan sih gif".
"Yaudah cepet gue bantu takut kesorean loh " .
Aku pun menunjukan beberapa tugas yang harus di salin dari buku paket ke buku tulis ku . Kami pun mulai mengerjakan tugasnya . Aku sesekali melihat agif menulis . Tulisannya begitu rapih , aku hanya tersenyum melihatnya .
"Da jangan liatin gue gitu dong , gue deg degan tau ".
"Apaan sih gif " agif hanya tersenyum . Selesai mengerjakan tugas kami pun bergegas pergi dari perpustakaan. Sesampainya di parkiran aku melihat agif mengambil mobilnya yang terparkir .
"Da bareng ya ?"
"Gak usah gif takut ngerepotin "
"Gak papa ".
"Gak usah gif "
"Gue khawatir kalau lo pulang sendiri " aku hanya diam membisu mendengar perkataan agif tadi .
"Masuk... da ngapain bengong ". Ia turun dan membuka pintu depannya .
"Da..."
"Eh ... iya gif " aku terpaksa masuk kedalam mobil agif . Hampir Setengah perjalan aku dan agif tidak ada yang memulai pembicaraan .
"Da kenapa lo bengong aja "
"Aku bingung apa yang harus di bicarain gif hehe..."
"Santai aja kali da ". Tiba tiba agif meminggirkan mobilnya dan berhenti .
"Da...."
"Iyaaa..."
" lo kan tau pacaran itu gak boleh , nah terus kalau kita mau ungkapin perasaan kita sama seseorang itu gimana ?" Tiba tiba jantung ku kembali berdegup kencang . Aku masih memalingkan pandangan kedepan .
"Aku gak tau gif , seorang laki laki harus mampu menjaga perasaan nya sampai ia benar benar mampu secara lahir maupun batin nya baru ia pergi ke rumah perempuan itu dan melamarnya " . Sambil memainkan tangan ku .
" Lo mau nunggu gue sampe gue udah siap lahir bantin gak da ? "
Jantung ku hampir copot dari tempatnya . Ucapan agif tadi berhasil mepercepat laju jantung ku .
Drettt.... Ada pesan masuk dari umi
"Umi gif , kayanya aku harus cepet pulang ". Aku mengalihkan pembicaraan tanpa menjawab pertanyaan agif . Tanpa bicara agif kembali mengantarku pulang. Sesampainya di rumah , tak ada kata lagi yang keluar dari aku maupun agif , hanya ucapan terimakasih yang ter ucap.
Aku tak tau apakah agif serius atau tidak berbicara pada ku waktu itu , tapi akhir akhir ini aku ngerasa agif menghindari ku .
"Syahda..." terdengar suara umi memanggilku . Membuyarkan lamunanku .
"Iyaa mi... "
"Ada temen kamu sayang "
"Oh iya mi tunggu bentar " Aku bergegas mencuci mukaku dan memakai pelembab kemudian menggunakan kerudung ku dan merapikan baju ku . Aku bergegas pergi ke bawah .
"Dimas...". Sambil heran karena melihat dimas yang begitu berani datang ke rumah ku .
"Hai da ".
"Kamu ngapain kesini ?"
"Gue rindu sama lo eh... maksudnya gue mau nengok abi lo "
" ohh iya abi ada di kamar , ayo " sambil membawa buah buahan yang segar segar . Aku pun mengantarkan dimas menemui abi di kamar .
"Bi ada dimas " memang semenjak kecelakaan itu dimas sering menjenguk abi di rumah sakit . Aku melihat dimas berbeda dari dimas pertama kali bertemu . Dimas itu orangnya humoris sehingga orang orang di dekatnya banyak yang menyukainya .
Ku sandarkan badan ku di tembok di depan kamar abi , abi terlihat begitu akrab dengan dimas . Sampai tak terasa waktu berlalu begitu cepat . Aku hanya tersenyum memandangi mereka berdua . Abi seperti sedang berbicara dengan anak laki lakinya . Ya rabb jangan biarkan lekungan indah di bibirnya itu sirna... ucap ku dalam hati. Sambil tersenyum melihat abi yang begitu bahagia .
Andai bisa ku bertanya mengapa aku tidak bisa percaya diri bila di dekatnya . Jika bintang di langit bisa lebih dekat dengan bulan , apakah aku makhluk bumi tidak bisa menggapainya .
***
Bersambung....
Maaf kalau ada typo
Masih belajar ya :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Alhabu Fi Simt (New Version)
Fiksi RemajaPertemuan kebetulan antara syahda dan dimas . Cinta dalam diam syahda pada al ghifari dan cinta dalan diam alghifari pada aisha .