Maaf untuk para pembaca yang udah nungguin lanjutannya selama beberapa minggu.
Saya beberapa minggu malas ngeliat tulisan yang banyak, idenya ada cuma malas baca dan ngetik 😅
Semoga part ini sedikit memuaskan yaa.
Saya gak sempet edit. Hehe males..
Jadi kalo ada kesalahan ketik dsb mohon dimaklumi hehe 😹Selamat membaca 💙
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Kau yakin tidak akan memberitahu mereka?”
Lilyana menoleh pada Darrick. Mereka berdua saat ini sedang berada di salah satu kedai kopi yang terkenal dan memiliki cabang di seluruh dunia di salah satu mall yang ada.
“Aku tidak tahu. Aku sayang pada mereka dan sebenarnya tidak tega tetapi mereka sungguh keterlaluan.”
Ia memangku tangannya di atas meja lalu mendesah berat. Mengingat kembali persahabatan ketiganya yang terjalin dengan baik. Kalaupun ada keributan itu hanyalah menyangkut hal-hal kecil lalu mereka akan langsung berbaikan.
“Lily!”
Lilyana membalikkan badannya lalu melihat Arya yang sedang berjalan menghampirinya.
“Hai, Ar,” sapa Lilyana, begitu Arya sudah berdiri di depan mereka.
Arya menyalami Darrick dengan sopan. “Arya.”
“Darrick,” ucap lelaki itu dengan dingin.
Arya sudah tentu hanya mengabaikannya kemudian beralih menatap Lilyana dengan serius.
“Syukurlah ketemu kamu di sini dengan nggak sengaja. Kamu masih marah sama mereka?”
Lilyana menatap Arya dengan lesu. “Masih.”
“Terus kenapa mukamu begitu? Ly, mereka sayang padamu,” kata Arya kemudian.
Ia menarik bangku kemudian duduk di samping Lilyana.
“Aku tahu. Aku sangat tahu itu, Ar. Tapi apa yang sudah mereka lakukan keterlaluan. Aku tidak ada di ulang tahun mereka selama dua tahun ini tetapi aku selalu ada di hari ulang tahun mereka sebelumnya jadi tidak masalah tetapi ini pertunangan, Ar, sekali seumur hidup. Kedua sahabatku, bertunangan.”
“Lily, perasaanmu adalah prioritas mereka. Aku mengakui mereka salah tetapi nggak sepenuhnya salah. Ada hati yang mereka jaga, yaitu kamu, Lilyana.” Arya menatap Lilyana dengan hangat yang membuat Darrick yang sedari tadi memerhatikan mereka menjadi kesal, kepalanya sepertinya sudah berasap.
“Arya! Mereka tahu aku bisa mengabaikan seorang laki-laki hanya untuk mereka apalagi untuk Gloria! Mereka egois, ngambil keputusan sendiri seakan nggak pernah mengenalku,” bantah Lilyana.
Ia merasa emosinya tiba-tiba saja naik ketika mengingat kembali bahwa Ginta dan Gloria hanya memikirkan apa yang menurut mereka benar yang padahal sudah tentu salah. Mereka hanya mengira-ngira padahal sudah ada jawaban yang pasti dari Lilyana.
“Mereka mikirin kamu, Ly. Cobalah mengerti dari posisi mereka,” bujuk Arya kembali.
“Kamu di posisi aku, aku di posisi mereka. Apa yang akan kamu rasakan kalo aku berbuat hal yang seperti itu padamu?”
“Aku akan berusaha mengerti tentu saja.”
Lilyana tertawa sumbang. “Siapa yang coba kamu bohongi di sini, Arya? Kamu akan merasakan yang sama bahkan melakukan hal yang sama sepertiku. Aku nggak perlu permintaan maaf mereka. Aku hanya mau mereka introspeksi diri dan berpikir apakah mereka sebenarnya mengenalku atau tidak.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloom 2; Can I Trust.. [Completed]
RomanceDarrick dan Lilyana telah berkencan bukan menikah begitu yang diinginkan oleh Lilyana dan tentu saja dalam hubungan percintaan mereka apalagi ke arah yang lebih serius ada saja kerikil yang ditemukan. Suatu bentuk kejujuran, ketulusan, pertanggungj...