Mei 2020
"Datang lagi, Nay?", tanyaku memastikan kepada teman kosku, Naya.
"Iya, Fe. Udah kutaruh di rak sepatumu. Heran aku, siapa sih dia?", Naya mengerutkan kening dan melipat tangan di depan dadanya.
Iya Nay, aku pun heran, siapa yang melakukan ini?
"Yasudah, aku masuk kamar dulu ya, Nay. Makasih udah mau ambil paket dari tukang posnya", ucapku sambil memutar-mutar paket ditanganku, berpikir keras. Naya mengangguk dan kembali ke kamarnya. Begitupun aku yang masuk ke kamar.
Ku coba kembali memperhatikan bentuk paket yang kuterima. Kupasang mata dengan seksama memperhatikan tiap sisi paketnya. Bolak-balik paket itu kuteliti.
Ah.. pasti dari orang yang sama, keluhku.
Segera aku menumpuk paket yang kuterima hari ini dengan seluruh paket yang kuterima sebelumnya. Total ada empat paket, namun tidak pernah berani kubuka.
"Kenapa gak kamu buka sih, Fe?", tiba-tiba suara itu muncul dari balik pintu kamar kos. Aku segera memutar badan karena refleks dengan suara mendadak itu.
"Nay... kebiasaan deh!", ucapku lirih.
"Aku masuk ya.. hehe", Naya segera masuk sebelum aku mempersilahkan.
"Kenapa gak kamu buka?", Naya menegaskan pertanyaan yang sama.
"Gak ah, takut!", jawabku asal.
"Takut? Takut apa? Kan jelas di situ tertulis buat kamu"
"Ya.. tapi kan gak tahu dari siapa. Kalo isinya aneh-aneh gimana?", aku mencoba menjelaskan ketakutanku.
"Mungkin dari Secret Admirer-mu? Salahsatu dari mereka mau deketin kamu dengan cara ini", ucap Naya sambal menaik-turunkan alisnya, menyunggingkan senyumnya.
Apasih maksud Naya?
"Aneh-aneh aja pikiranmu Nay! Siapa aku bisa punya Secret Admirer? Haha..", aku segera menangkis ucapan Naya yang terdengar ngawur itu.
"Yah siapa tahu... setelah kamu menjomlo sekian lama, ada yang berani deketin kamu hihi..", Naya mencoba meledekku. Aku hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan temanku satu ini.
Namun siapa sangka, aku malah terus-terusan terbayang oleh ucapan Naya. Tidak bisa dipungkiri aku sangat penasaran dengan sosok yang terus-terusan mengirimiku paket.
Siapa?
Untuk apa?
Bagaimana dia bisa tahu nama lengkap dan alamatku?
Dan apa isinya?
***
Hari ini adalah akhir pekan, aku berniat ke toko buku di sebuah mall untuk mencari buku referensi pekerjaanku. Aku masih sangat awam dengan bidang yang kutekuni sekarang, walaupun di kantor banyak yang membantu seperti Bang Tachi, kak Alyo maupun Dinda. Tapi rasanya tidak enak terlalu membebani mereka dengan beribu pertanyaanku setiap harinya. Baiknya aku mencoba mandiri mencari tahu apa yang tidak ku mengerti.
Jam tanganku menunjukkan pukul 1 siang saat aku sampai di mall. Aku segera berjalan ke arah toko buku dan mencari apa yang kubutuhkan.
Suasana mall memang luar biasa. Di hari libur semakin banyak saja pengunjung hingga harus fokus dengan langkah, salah-salah bisa menabrak bahu orang lain. Aku sudah hampir tiga kali menabrak dan ditabrak bahu pengunjung lain saat mencoba melihat catatan di ponsel. Aku langsung menghela nafas perlahan dan kembali fokus dengan langkah dan pandangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAITH
RomanceTentang aku dan masa laluku yang belum usai, atau bahkan tentang takdirku yang belum juga ku temukan, ini kisahku. [FAITH] ーーーーーーーーーーーーーーーー Aku bergeming menatap tumpukan kertas kerja dan mengeryutkan bibir mengingat bibir tipisnya dengan suara sedi...