Friendzone - Dua puluh tujuh

401 36 23
                                    

• • •

"Senyum kamu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Senyum kamu itu..."

Nathan menaikkan salah satu alisnya bingung mendengar ucapan menggantung dari bianca. Ada apa dengan senyumannya?

Pria itu melihat sekali lagi foto besar berbingkai yang kini sudah terpasang di ruang keluarga. Foto Pre-wedding yang diambil dua minggu yang lalu, menampilkan dirinya dan istrinya tengah berpose berdua mengenakan pakaian serba hitam.

"Kenapa senyuman aku? Jelek ya?"

"Mm..."

Tangan nathan langsung menutup wajahnya di foto tetapi bianca menarik tangan nathan hingga terlepas.

"Kamu membuat kacanya kotor!"tegur bianca dengan kesal.

"Tidak apa-apa ganti foto yang lain saja, kata kamu senyuman aku jelek."

Bianca menoleh ke arah nathan seraya mencondongkan badannya menatap dengan kerutan di dahinya."Sebentar, kamu... Tidak sedang kesal kan?"tanya bianca mencoba menggoda nathan.

"Menurut anda nyonya?"tanya nathan dengan senyuman tipis.

Bianca mengangkat bahunya,"Tidak tau... Mana mungkin aku mengetahui apa yang kamu rasakan wahai pemuda."

"Kamu ingin tau apa yang aku rasakan?"tanya nathan dengan tatapan yang menatap dalam-dalam mata bianca. Wanita itu mengangguk dengan wajah polosnya. Nathan tersenyum menyeringai sambil mendekatkan wajahnya. Bianca menaikkan alisnya ketika nathan mendekat lalu tiba-tiba nathan tersenyum manis seperti di foto. Senyuman nathan benar-benar menular hingga membuat bianca ikut tersenyum juga.

Plak

Tangan bianca menepuk dahi nathan hingga menimbulkan bunyi, kepala pria itu terdorong menjauh ke belakang bersamaan dengan langkah seseorang yang menuju ke arah mereka. Bianca mundur beberapa langkah sementara nathan meringis memegangi dahinya.

"Ada apa yan?"tanya nathan ketika seorang pemuda berhenti di depannya memberi salam.

"Para pekerja sudah datang, pak."

"Baiklah terima kasih,"ujar nathan pada karyawannya yang ia beri tugas mencarikan pekerja untuk mendekorasi kamar mereka."Oh iya yan, besok kamu bisa libur."

Yana mengerutkan keningnya,"Kenapa pak?"

"Kamu tidak mau libur?"

"Bukan begitu, tetapi bukankah saya seharusnya menyibukan diri di perusahaan saat anda cuti?"tanya pemuda itu kebingungan.

Friendzone✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang