Chapter 1: Hitam Polkadot

11.5K 796 89
                                    

I present this special for Kyra_JL
.
.
.
.
.
Berkali-kali Rose berdecak kesal karena paket yang seharusnya ia terima sekitar satu jam yang lalu belum juga tiba. Padahal menurut pengirim, pesanannya tersebut sudah sampai di tujuan.

Sebenarnya ini salahnya sendiri juga karena memesan barang di waktu yang kurang tepat. Dikarenakan jadwal padat akibat debut stage solonya, Rose sama sekali tidak ada waktu untuk menunggu kiriman di dorm sehingga gadis itu terpaksa meminta pengiriman di gedung SBS karena ia ada jadwal di sana.

Sayang sekali Jisoo, Jennie, dan Lisa sedang tidak ada di dorm sehingga Rose tak punya pilihan selain menerima barang tersebut saat ia ada jadwal untuk SBS Inkigayo. Kemudian, ada hal lain yang membuatnya khawatir saat mengingat kalau ia menggunakan inisial namanya sebagai tujuan pengiriman barang tersebut.

"Astaga," ia menggigit jari tangannya. "Bagaimana jika pengirimnya tidak tahu kalau aku orang yang ditujunya?"

Buru-buru Rose melangkah keluar dari ruang tunggu dan bersamaan itu pula ia berpapasan dengan seorang manajer yang cukup familiar untuknya. Mereka bertegur sapa sebelum manajer itu membuka pintu berlabel 'SUBUNIT: Chanyeol x Sehun' yang ada tepat di seberang ruangannya. Pada saat itulah, dari celah pintu Rose melihat pemandangan yang justru membuatnya membulatkan mata.

Di dalam ruangan itu, Rose melihat Chanyeol tengah sendirian di sana sambil mengamati sebuah bra berwarna hitam polkadot. Sebuah bra yang sangat mirip dengan bra yang ia pesan lewat online shop--tunggu, Chanyeol juga memegang sebuah dus dengan insial PCY.

Rose menepuk keningnya, pantas saja!

Dengan langkah cepat ia menerobos manajer tadi dan gerakannya membuat Chanyeol melongo karena Rose yang baru saja melesak masuk itu mirip lobak rebut, hanya saja terlampau matang sampai berasap. Bra yang ada di tangan Chanyeol langsung dirampas.

"Maaf, tapi ini milikku!"

Rose langsung berlari cepat keluar dari sana setelah mendapatkan bra tersebut. Wajahnya sudah pasti sangat merah karena menanggung malu. Barang yang sangat pribadi itu dilihat oleh Chanyeol, pria yang bahkan bukan suaminya. Demi ketampanan Krunk, Rose tak berani menoleh ke belakang.

Namun sebelum gadis itu sempat masuk ke dalam ruang tunggunya, tangannya di tahan. Ia menoleh dan menemukan Chanyeol menahan kepergiannya. Mau apa lagi orang ini?

"Ada apa?" Rose tidak bisa menahan nada bicaranya yang terkesan sedikit galak. Semakin ia malu, maka semakin garang suaranya.

"Kenapa kau pergi begitu saja setelah masuk tanpa izin?"

Rose menatapnya tidak percaya.

"Tentu saja karena aku malu. Kau melihat, tidak, bahkan kau menyentuh barang pribadiku. Kau melanggar privasi, sunbae--"

"Yak, itu terdengar kasar. Aku juga bingung saat seseorang mengirim paketan atas nama PCY kepadaku. Jadi, salahku apabila kau menggunakan inisial namaku karena sebuah B-R-A? Untung saja Sehun di toilet."

"Oke oke aku lupa kenyataan kalau bukan hanya aku satu-satunya PCY di dunia ini," Rose menghela napas. "Aku terpaksa memakai inisial itu karena tidak ingin ada yang tahu barang pesananku. Aku bahkan tidak tahu kalau kita satu acara."

"Lupakan saja. Anggaplah aku tidak tahu kau memesan bra hitam polkadot ukuran 38A--maksudku, barang pribadimu," Chanyeol memalingkan wajah sesaat karena nyaris keseleo lidah. Kemudian ia menyerahkan kardus tadi kepada gadis di depannya. "Ambil ini."

"Hah?"

"Tidak mungkin kau menenteng bra itu seharian. Taruhlah di dalam kardus ini agar kau tidak malu lagi."

" ... oh," Rose menerimanya. "Kamsahamnida."

Chanyeol mengangguk. "Lain kali hati-hati."

Rose segera masuk ke dalam ruangannya lagi. Dengan cepat ia memasukkan branya ke dalam kardus lagi hingga gerakannya terhenti saat menemukan secarik kertas di dalam kardus itu. Tunggu, apa itu nomor ponsel? Belum lagi ada pesannya.

'Ini nomorku. Aku sudah mengambil foto nomor ponselmu dari data tujuan pengiriman yang ada di kardus itu. Nanti malam kutelepon. -PCY'

Rose yakin kalau hanya ada satu PCY yang mungkin menuliskan itu untuknya.

"Dasar modus."

TBC
.
.
.
Fyi, genre seluruh ficlet di sini adalah romance/fluff artinya manis-manis gulali semua kontennya. Anggep aja peringanan karena biasanya gue bikin ff yang berat mulu. Tapi gue juga nggak jago bikin ff fluff sih karena jarang bikinnya wkwk. Semoga suka.

AMOUR✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang