Chapter 18: Lamaran

3.8K 442 68
                                    

Mulai chapter ini, setting tahun lebih cepet beberapa tahun.
.
.
.
.
.
Sampai detik ini, Rose masih tidak tahu alasan macam apa yang membuatnya betah menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Park Chanyeol. Oke, pria itu memang tampan, tinggi, banyak uang, dan hebat dalam segala bidang yang membuat sosok kekasihnya itu terlalu sempurna untuk hidup di dunia nyata. Chanyeol lebih cocok hidup di dunia wattpad ataupun webtoon. Tapi, tentu saja Chanyeol punya kekurangan--oh, cukup banyak untuk membuatnya sebal.

Pria itu tidak peka, suka mengatur, hobi membuatnya menunggu lama, senang mengabaikannya, sering lupa memberinya kabar hampir setiap hari, selalu bangun tidur di siang bolong, mudah cemburuan, suka narsis, senang menggodanya, dan yang paling utama adalah sangat hobi main game online selama 18-20 jam nonstop. Jika ada yang bertanya kepada Rose, pernahkah Chanyeol selingkuh? Maka jawabannya iya. Chanyeol menyelingkuhinya dengan gadis-gadis bernama PUBG, Mobile Legends, Overwatch, Point Blank, dan sejenisnya.

Jadi, apa yang membuat Rose tetap betah berpacaran dengan Chanyeol selama hampir 7 tahun ini?

Jika diingat lagi, rasanya konyol juga awal mereka bisa memulai ini semua. Berawal dari Chanyeol tak sengaja menerima paket berisi bra yang Rose beli melalui online dan hal itu disebabkan Rose menggunakan inisial nama alih-alih namanya langsung. Gadis itu sama sekali tidak tahu kalau ada Chanyeol di tempat yang sama dan bukan rahasia lagi bahwa inisial PCY lebih identik ke arah pria itu dibandingkan dirinya.

Tak bisa dibayangkan jika memang mereka berjodoh dan kemudian menikah hingga punya anak. Bagaimana jika anak mereka bertanya kepadanya, "Eomma, dulu eomma bisa dekat dengan appa bagaimana caranya?" dan tidak mungkin Rose akan menjawab terang-terangan, "Itu berawal saat appa-mu tak sengaja menerima paket bra untuk eomma." Itu sama saja dengan mempermalukan diri.

Singkatnya, awal hubungan mereka saja bahkan tidak berjalan dengan cara yang normal. Tak ada sisi romantisnya sama sekali. Hanya ada sisi memalukan, khususnya untuk Rose. Mungkin itu yang menyebabkan hubungan mereka selama 7 tahun ini hanya dipenuhi keabsurdan yang tidak terdefinisikan lagi.

Lucunya, Rose malah semakin mencintai Chanyeol dengan segala titik-bengeknya. Semakin aneh dan tidak jelas sikap Chanyeol, maka Rose semakin cinta dengan pria itu. Katakan, apa Rose mulai tidak waras?

"Oppa," Rose memanggil Chanyeol yang masih sibuk selingkuh dengan Mobile Legends. "Kita sudah hampir 7 tahun bersama. Kau sudah membangun agensimu sendiri sehingga kau lebih bebas dalam berkarya di bidang musik. Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau. Aku juga sudah masuk ke agensimu setelah berpikir matang-matang untuk berkarir solo karena Blackpink disband. Dan ... apa kau tahu kalau usiaku sekarang hampir 30 tahun dan kau 35 tahun?"

"Hmmm," balas Chanyeol dalam gumaman singkat. Jemarinya masih sibuk pada layar ponselnya.

"Lalu? Kalau sudah tahu, bagaimana?" tanya Rose.

"Apanya yang bagaimana?" Chanyeol bertanya balik.

Rose cemberut. "Menurutmu? Tidak peka sekali, sih! Lagipula kau sudah berjam-jam main game dan kau bahkan tidak menatapku saat aku mengajakmu bicara."

"Iya, nanti kita makan--aduh! Aku diserang! Tunggu. chagiya, jangan ajak aku bicara dulu soalnya nanti aku bisa kalah!"

"Kau itu keterlaluan," Rose yang semakin kesal mulai merecoki Chanyeol dengan ikut mengotak-atik game di ponselnya itu.

"CHAGIYA! JANGAN!" tanpa sadar Chanyeol meninggikan suaranya.

"Oh! Kau membentakku demi game?!" Rose melotot ke arahnya.

"Tidak tidak, aku keceplosan. Aku tidak membentakmu. Mana berani aku membentakmu," kata Chanyeol dengan cepat sambil kembali fokus main game tersebut. "Sudahlah, kau jangan marah-marah terus."

AMOUR✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang