Hal yang paling dibenci oleh Park Chanyeol bukan ketika ia kalah dalam sebuah permainan ataupun ketika jam tidurnya diganggu saat ia sedang dalam kondisi yang sangat lemah. Ada hal lain yang jauh lebih menyebalkan dari kedua hal tersebut, yakni ketika Chanyeol menghabiskan waktu semalaman suntuk bermain game sepak bola pada playstationnya dan ketika pria itu hendak untuk tidur di pagi hari, sang pujaan hati memaksanya untuk datang ke dorm gadis itu.
Dengan mulut yang masih mernguap beberapa kali Chanyeol tetap mengendarai mobilnya menuju letak di mana dorm Blackpink berada. Apalagi ini masih terlalu pagi untuk bepergian ke luar, namun mustahil juga jika Chanyeol mengunjungi kekasihnya di siang hari dengan resiko ketahuan penggemar lebih tinggi. Sehingga tidak ada cara lain selain tetap datang sebelum jam menunjukkan pukul 7 pagi. Alasan lainnya tentu saja karena Chanyeol cukup lelah untuk mendengar ocehan Rose jika ia tidak datang.
Namun, rasanya pria itu malah berakhir dengan penyesalan setelah mendekam di kamar sang kekasih selama kurang-lebih 20 menit. Tidak tidak tidak, jangan langsung berpikiran mesum, mereka tidak melakukan apapun. Jikalaupun mereka melakukannya, tidak mungkin Chanyeol menyesal. Logis, 'kan? Hal yang dilihatnya sedari tadi alih-alih hal yang mengundang hasrat justru Chanyeol disajikan dengan tumpukan pakaian yang ada di atas ranjang kekasihnya.
Entah sudah berapa kali Rose bolak-balik dari kamar mandi menuju kamarnya lagi hanya untuk meminta pendapat Chanyeol. Benar sekali, Rose memintanya datang sejak pagi sebelum anak-anak masuk sekolah hanya untuk memperlihatkan belanjaan barunya yang dibeli secara online dan rencananya gadis itu akan menggunakan salah satu barang belanjaannya tersebut di acara fanmeeting nanti sore.
Peduli amat, andai saja Chanyeol berani mengatakan itu kepada Rose. Sayangnya energi pria itu untuk berdebat dan mendengarkan argumen kekasihnya tidak pada titik puncaknya sehingga Chanyeol memilih untuk diam saja dan menuruti segala ucapan yang dikatakan Rose.
Tapi, ada sesuatu yang Chanyeol perhatikan dari raut wajah Rose ketika gadis itu mencoba pakaian ke lima. Kali ini gadis itu justru terlihat tidak nyaman.
"Kau kenapa? Mau BAB?" tanya Chanyeol dengan polosnya.
Wajah Rose bersemu merah seketika. "Ugh, bukan, oppa! Aku merasa sesak menggunakan dress ini!"
Alis sebelah kiri Chanyeol naik setelah mendengar penuturan Rose.
"Memang kau membeli yang ukuran berapa?"
"Tentu saja aku selalu menggunakan ukuran S, oppa!" gerutu Rose yang sesungguhnya merasa tersinggung dengan pertanyaan kekasihnya. "Kau sedang meledekku gendut, ya?"
"Hah?" Chanyeol mengernyit heran mendengar pertanyaan Rose. Ya ampun, ia hanya bertanya mengenai ukuran dress tersebut dan secara tiba-tiba, entah kekasihnya itu tersambar petir atau apa, Rose justru sekarang menuduh Chanyeol tengah mengejeknya gendut.
"Huh! Sudahlah, melanjutkan pembicaraan ini hanya akan membuat mood-ku hancur," kemudian Chanyeol melihat gadis itu kembali ke dalam kamar mandi dan kembali lagi ke kamar dengan pakaian awalnya.
"Sudahlah," Chanyeol langsung berdiri untuk memeluk gadis itu, berusaha membuat suasana lebih menyenangkan, terutama untuk kekasihnya. "Jika dress ukuran S ini tidak muat, aku ada solusi lain."
"Jinjja?!" kedua mata Rose berbinar cerah. "Apa solusimu?"
"Pakai saja dress ukuran M atau L."
Senyum lebar di wajah Rose perlahan memudar kala mendengar ucapan pria di hadapannya itu. Raut wajah kesal kini terpampang jelas di wajah Rose seolah-olah ia adalah bom waktu yang akan siap meledak kapanpun. Melihat tanda-tanda kemarahan kekasihnya membuat Chanyeol perlahan memundurkan langkah sebanyak tiga kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUR✅
FanfictionSampai detik ini, Roseanne Park masih tidak tahu alasan macam apa yang membuatnya betah menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Park Chanyeol. Kumpulan ficlet dan oneshot special for Kyra_JL