Chapter 16: Failentine

3.4K 443 16
                                    

Hari Valentine seharusnya menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk semua perempuan di seluruh dunia yang memiliki pasangan. Setidaknya mereka bisa menghabiskan waktu bersama pasangan masing-masing berdua saja tanpa diganggu siapapun, namun hal itu tidak berlaku untuk Rose di tahun kali ini. Gadis itu benar-benar menghabiskan waktunya di hari Valentine ini sendirian di dorm.

Jennie baru saja pergi untuk makan malam bersama Irene Red Velvet di luar sementara Jisoo dan Lisa pergi membeli cemilan malam untuk di dorm. Mereka sempat mengajaknya karena tidak ingin Rose merasa kesepian di dorm, hanya saja gadis itu menolak dengan alasan tidak enak badan. Nyatanya yang tidak enak justru suasana hatinya. Toh jika ia pergi dengan Jisoo dan Lisa tetap saja ia merasa kesepian juga. Kalau dipikir-pikir Rose terdengar seperti gadis yang ditinggal mati kekasihnya.

Sudah seminggu ia dan Chanyeol tidak bicara melalui telepon ataupun bertemu langsung lantaran pria itu sedang bertugas di wilayah yang berbeda dari markas militer yang sebelumnya. Jika Rose memaksa keadaan untuk mengunjunginya ke Daegu, tempat di mana pria itu bertugas, hanya akan memakan waktu saja dan sama sekali tidak ada waktu yang cukup berkualitas untuk mereka berdua bicara. Gadis itu hanya bisa bersabar sampai akhir pekan ini.

Kalau dipikir lagi memang cukup berat posisi Rose di sini. Mereka menjalin hubungan sebagai sesama idol dengan tingkat kesibukan yang sama, ditambah lagi Chanyeol kini bertugas untuk memenuhi tugas wajib militernya di kota lain sehingga waktu mereka begitu terbatas. Hal yang lebih buruknya adalah tak ada ucapan ulang tahun untuk Rose dari Chanyeol pada tempo hari. Singkatnya, hari ulang tahun dan valentine-nya terasa hambar tahun ini.

Tiba-tiba terdengar bunyi bel pada dormnya. Rose beranjak malas dari posisi rebahannya di sofa yang ada di ruang tengah lantai dasar. Leo dan Luca mengikutinya dari belakang, mungkin kedua kucing itu mengira kalau Rose akan mengambil makanan untuk mereka.

Ketika ia sudah berdiri di depan pintu, dibukanya pintu tersebut dan kedua matanya langsung membulat lebar ketika melihat seseorang mengantarkan buket bunga mawar putih dan juga boneka chipmunk. Rose langsung menerima kedua benda itu setelah memastikan kepada si pengirim bahwa bunga dan boneka itu memang ditujukan untuknya. Kemudian, Rose menutup pintu dan segera pergi ke kamarnya.

Rose menutup pintu kamar dan langsung duduk di tepi ranjangnya. Ia menghirup aroma harum khas bunga dari buket bunga mawar yang ia yakini hampir mencapai seratus tangkai bunga mawar putih. Pada buket bunga itu diselipkan sebuah amplop kecil yang sepertinya sebuah surat dari seseorang yang memberikan kedua hadiah itu untuknya.

Dibukanya surat dari dalam amplop berwarna merah marun tersebut dan ia mulai membaca setiap kalimat yang tertulis di sana.

'Dear, Park Chaeyoung. Maaf karena baru bisa menghubungimu sekarang meski itu melalui surat. Di sini jaringannya tidak bagus sehingga sulit untuk menghubungimu melalui telepon atau mengirimkan pesan singkat kepadamu.

Aku minta maaf karena tidak sempat mengucapkan selamat ulang tahun kepadamu di tanggal 11 lalu. Omong-omong, agak sulit mencari kado dan hadiah valentine yang sesuai dengan keinginanku untuk diberikan kepadamu. Anggap saja bunga dan boneka itu adalah hadiah pembuka dariku, sisanya nanti saja jika kita bisa bertemu. Bunganya kupesan dari toko bunga terbaik di Seoul dan surat serta boneka ini kukirim ke sana. Aku sudah pastikan agar mereka tidak membaca suratku ini 😜

Oh iya, tekanlah tombol di bagian tengah bonekanya. Aku merekam sesuatu melalui alat perekam yang kupinjam di markas sebelum pergi ke Daegu. Walau suaranya tidak begitu jernih, setidaknya masih bisa terdengar. Nah, sepertinya itu saja dulu yang bisa kukatakan sekarang. Mari bertemu setelah aku kembali dari Daegu. Aku merindukanmu.

Love,

Park Chanyeol.'

Rose menutup surat tersebut dan mengambil boneka chipmunk pemberian pria itu. Seperti instruksi Chanyeol, Rose menekan tombol bagian tengah pada boneka tersebut dan pada saat itulah ia bisa mendengar suara berat Chanyeol.

"I love you, Chaeyoung."

Gelak tawa bahagia terdengar dari mulutnya. Tanpa sadar Rose menangis terharu karena hadiah pemberian dari Chanyeol tersebut. Pria itu masih menyempatkan diri untuk menyiapkan semua ini untuk ulang tahun dan hari valentinenya. Hari valentine Rose yang dipikir gadis itu gagal, nyatanya tidak benar karena Chanyeol selalu mempunyai cara untuk membuat keinginan gadis itu terwujudkan.

TBC

AMOUR✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang