AMOUR✅

Chapter 20: Mr. and Mrs. Park

Resepsi pernikahan baru saja selesai. Hampir seluruh tamu undangan telah meninggalkan Paradise City Hotel sejak hampir satu jam yang lalu. Hanya beberapa saja yang masih ikut acara makan malam bersama seperti anggota keluarga besar dan para sahabat. Acara malam ini begitu meriah, apalagi yang menjadi MC adalah MC kondang Yoo Jaesuk dan juga Lee Kwangsoo.

Khusus malam ini, Rose makan dua kali lipat lebih banyak sampai mampu membuat Chanyeol kehabisan kata-kata. Namun, pria itu membiarkan dan berusaha memaklumi karena ia pikir Rose begitu lelah setelah berdiri dengan heels selama berjam-jam di resepsi pernikahan mereka tadi. Ia bisa melihat betapa Rose merasa bebas saat gadis itu bisa mengganti gaun pengantinnya dengan dress biasa.

Layaknya pesta makan malam bersama, para orang tua sibuk berbincang mengenai hal-hal yang sedang ramai diperbincangkan di berita. Membahas masalah resep masakan antara para ibu dan membahas masalah perekonomian dan bola antara para ayah. Sementara Chanyeol dan Rose hanya sibuk mendengarkan, begitu pula dengan teman-teman mereka yang masih hadir di sana.

"Yeol," bisik Baekhyun di telinga Chanyeol. Kebetulan mereka duduk bersebelahan. "Nanti malam ada yang siksa kasur nih."

Baik Rose dan Chanyeol melirik ke arah Baekhyun dengan tatapan aneh sementara yang ditatap malah sibuk cekikikan. Anggota EXO yang lain berusaha memberi kode kepada Baekhyun agar jaga mulut di saat masih ada keluarga besar kedua mempelai. Sementara anggota BLACKPINK yang hadir hanya tersipu karena memahami ucapan Baekhyun.

"Kau kira aku sempat berpikir ke arah sana sekarang?" Chanyeol meneguk air minumnya. "Aku dan Chaeyoung terlalu lelah untuk berpikir yang mesum-mesum sepertimu. Paling di kamar hotel kami langsung tidur, apalagi besok kami harus pergi ke Tokyo jam 9 pagi."

Baekhyun memutar bola matanya. "Sekarang kau bilang begitu. Lihat saja nanti malam akan ada yang 'ahhh ohhhh ngghhhh'--"

"Nak Baekhyun, kenapa?" tiba-tiba Clare bertanya karena mendengar suara aneh.

"Ahh i-itu ... tidak apa-apa, Nyonya Park. Aku ... kakiku sakit tiba-tiba," jawab Baekhyun gelagapan.

"Oh, kupikir kau ayan," tambah Yoora. Sementara Baekhyun tersenyum canggung, yang lain sibuk menahan tawa.

Ketika waktu hampir mendekati tengah malam, satu per satu teman mereka mulai pergi meninggalkan hotel, begitupun dengan keluarga besar. Rose dan Chanyeol harus menetap di hotel untuk sementara malam ini karena esok pagi mereka harus segera berangkat ke bandara. Sebelum pergi ke kamar, mereka tentunya menyempatkan diri untuk mengantar keluarga besar mereka sampai lobi hotel.

Lift yang mengantar mereka dari lobi akhirnya tiba di lantai di mana kamar mereka berada. Rose berjalan keluar dari sana lebih dulu sementara Chanyeol mengikuti dari belakang. Pria itu menempelkan kartu otomatis kamar mereka pada bagian sensorik sebelum akhirnya pintu kamar bisa dibuka. Rose masuk lebih dulu dan kemudian Chanyeol menyusul sebelum menutup pintu rapat-rapat.

Bisa dibilang mereka berdua lebih canggung kali ini, setidaknya itu menurut Rose. Gadis itu langsung mengambil lingerie yang ia beli bulan dan membawanya ke kamar mandi setelah memastikan kalau Chanyeol benar-benar menutup matanya setelah merebahkan diri di ranjang.

Sesampainya di kamar mandi, Rose langsung mengganti dressnya dengan lingerie berwarna merah marun tersebut. Rambutnya dibiarkan tergerai dan Rose sedikit bersyukur karena malam ini ia mengenakan pakaian dalam yang cukup seksi dan tentunya tanpa motif yang memalukan. Pernah suatu kali Chanyeol memintanya mengenakan bra hitam polkadot setelah mereka menikah yang pernah Rose beli waktu itu dan alhasil Rose menggigit Chanyeol lagi karena pria itu selalu meledek motif branya tersebut.

Setelah persiapannya selesai, Rose segera keluar dari kamar mandi. Meskipun tidak ada jaminan bahwa mereka akan melakukannya malam ini, Rose hanya bersikap berjaga-jaga saja dengan maksud ia tidak ingin kesan pertamanya tentang seks menjadi runyam karena lagi-lagi Chanyeol meledek pakaian dalamnya. Walaupun ia juga ragu jika pria itu akan kembali meledeknya setelah efek samping yang harus Chanyeol terima setelah pria itu meledeknya.

"Oppa?" Rose memanggil suaminya yang kini rebahan dengan posisi miring memunggunginya. "Kau tidur, ya?"

"Tidak," jawab Chanyeol pelan sebelum akhirnya menoleh. Pria itu menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa kau pakai lingerie malam ini?"

Rose mengikuti pandangan Chanyeol ke lingerie yang ia kenakan.

"Memangnya kenapa? Aneh, ya?"

"Sama sekali tidak. Kau benar-benar tahu apa yang aku inginkan," Chanyeol sedikit bangun untuk menarik Rose naik ke ranjang sebelum akhirnya membawa tubuh gadis itu ke dalam pelukan hangatnya. "Aroma tubuhmu seperti vanilla. Kau mandi susu ya pagi ini?"

"Tidak. Memang seperti vanilla?" Rose mengendus tubuhnya sendiri. "Sepertinya tidak ada aroma vanilla."

"Masa?" Chanyeol ikut mengendus leher Rose. "Tapi aromanya enak."

"Pfft, kau membuatku geli. Napasmu itu loh menggelitik leherku," Rose berusaha menjauh sambil tertawa karena sensai menggelitik di lehernya itu.

"Omong-omong, apa kau pakai yang hitam polkadot malam ini?" tanya Chanyeol tiba-tiba.

Rose merengut. "Tidak! Aku tidak mau kau meledekku lagi malam ini."

"Siapa yang mau meledek? Seharusnya kau pakai yang hitam polkadot. Pasti kau terlihat seksi," Chanyeol mengecup bibir Rose tanpa aba-aba sampai membuat istrinya itu cukup terkejut. Kemudian, ciuman itu berakhir. "Ayo, kita tidur. Aku lelah sekali malam ini. Mungkin besok aku bisa tidur panjang juga di pesawat."

"Tidur?" Rose menaikkan sebelah alisnya. "Apa kau lupa sesuatu malam ini?"

"Apa?" tanya balik Chanyeol.

"Euuugh, lupakan!" Rose langsung merebahkan diri dan memunggungi suaminya itu setelah menarik selimut sampai bahunya.

"Astaga! Aku lupa!" Chanyeol beranjak duduk sampia membuat Rose nyaris terlonjak.

"Kau lupa apa?"

Chanyeol menoleh ke istrinya itu. "Aku belum collect hadiah di Mobile Legends hari ini!"

Rose langsung melempar bantal ke wajah suaminya itu.

TAMAT