Chapter 5: Demam

5.5K 602 51
                                    

Tubuh Chanyeol masih gemetar sejak pagi-pagi buta tadi. Kepalanya begitu pening sementara seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat dingin sejak semalam tanpa henti. Ia mengecek suhu tubuhnya melalui termometer, masih 39° celcius. Panasnya belum juga turun, padahal hari ini ia ada jadwal fanmeeting.

Sekuat tenaga Chanyeol berusaha bangun dari ranjang, namun semakin ia memaksakan diri justru semakin membuat pandangannya mengabur. Sialnya ia sendirian di apartemen tanpa siapapun. Jika di dorm sudah pasti ada anggota EXO yang merawatnya.

Omong-omong soal EXO, Chanyeol belum memberi kabar kepada satu pun dari mereka mengenai kondisinya sekarang. Atau setidaknya ia harus memberi kabar kepada manajernya. Namun entah di mana ponselnya sekarang, ia tidak ingat semalam ia menaruh benda itu di mana. Lagipula Chanyeol juga terlalu pusing untuk berpikir sekarang.

Lebih baik tidur sebentar, pikirnya sambil kembali memejamkan mata.

Ia kembali menarik selimut hingga menutupi kepala dan ujung kakinya. Baru saja ia nyaris terlelap, sayup-sayup Chanyeol mendengar suara pintu apartemennya terbuka.

Kening pria itu mengerut dalam, siapa yang tahu passwordnya selain keluarga dan kekasihnya? Mungkin ibu atau kakaknya berkunjung karena biasanya salah satu dari mereka akan datang setidaknya sebulan dua kali, yaitu pada awal dan akhir bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kening pria itu mengerut dalam, siapa yang tahu passwordnya selain keluarga dan kekasihnya? Mungkin ibu atau kakaknya berkunjung karena biasanya salah satu dari mereka akan datang setidaknya sebulan dua kali, yaitu pada awal dan akhir bulan. Tapi, bukankah sekarang masih pertengahan bulan?

Kini ia memaksakan diri untuk kembali terjaga. Jangan bilang ada sasaeng atau mungkin perampok masuk ke apartemennya? Astaga, kenapa harus di saat ia terkulai lemas begini masalah malah berdatangan? Merepotkan saja!

"Oppa."

Suara lemah lembut itu mampu membuatnya mengurungkan niat untuk berteriak memanggil bantuan. Oke, memang bukan suatu tindakan yang maskulin untuk pria yang memiliki bisep besar seperti dirinya. Tapi sekarang kondisi Chanyeol sedang tidak stabil sehingga ia hanya bisa berteriak untuk meminta bantuan seseorang jika memang ada sasaeng yang mencoba untuk menerobos lagi ke apartemennya.

Namun, alih-alih sosok tak dikenal, yang Chanyeol lihat justru wajah sang pujaan hati. Rose datang dengan mengenakan hoodie serta masker yang menutupi sebagian wajahnya. Tampaknya gadis itu juga baru saja bangun tidur bila dilihat dari wajahnya yang tidak diberi sentuhan make-up.

"Chaeyoung? Apa itu kau?"

Alih-alih menjawab, Rose menyentuh keningnya.

"Omo! Tubuhmu panas sekali!" Rose memekik. "Seharusnya kau menghubungiku semalam jika sakit seperti ini."

Belum sempat Chanyeol membalas ucapannya, Rose sudah lebih dulu pergi meninggalkan kamar. Entah apa yang dilakukan gadis itu, Chanyeol hanya bisa tetap pada posisi rebahan di atas ranjang sambil menunggu kekasihnya kembali ke kamar. Cukup lama Rose pergi, hingga tak lama kemudian pria itu melihatnya kembali datang sembari membawa sebuah baskom dan handuk kecil.

AMOUR✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang