Chapter 6: Pengakuan

5.3K 561 66
                                    

Sekarang sudah hampir jam makan siang. Artinya sekitar 3 jam sudah Chanyeol lewatkan untuk bermain game playstation di apartemennya, kebetulan hari ini ia juga tidak ada jadwal apapun. Di samping itu Chanyeol juga menghabiskan waktu bersama game sepak bola kesayangannya itu sambil menunggu kedatangan sang kekasih. Kurang-lebih sekitar 1 jam yang lalu gadis itu mengabarinya bahwa ia sudah berangkat.

Tapi, tumben sekali Rose belum tiba. Setahunya gadis itu juga sedang tak ada kegiatan apapun hari ini dan dia berada di dorm Blackpink. Jarak dari dormnya ke apartemen Chanyeol juga tidak terlalu jauh. Apa mungkin Rose sedang menginap di apartemen baru orang tuanya semalam? Kebetulan jarak apartemen orang tua Rose ke apartemen Chanyeol memang cukup jauh.

Ia melihat chat terakhir yang dikirim oleh kekasihnya ketika Chanyeol baru menyelesaikan gamenya. Rose mengirim pesan kalau ia akan segera berangkat ke sana sekitar 1 jam yang lalu dan sampai saat ini belum juga ada pesan lagi yang dikirim oleh kekasihnya itu. Lama-lama hal ini malah membuatnya mulai khawatir. Apa terjadi sesuatu di jalan?

Sejenak ia meninggalkan gamenya untuk menghubungi Rose. Namun, bertepatan dengan itu, bel pintu apartemennya berbunyi. Sepertinya gadis itu baru saja tiba. Tidak biasanya Rose datang terlalu lama begini. Tapi setidaknya ini jauh lebih baik daripada Chanyeol dibuat cemas seharian karena tidak ada kabar darinya.

Ia membuka pintu dan menemukan sosok jelita itu di depannya.

"Oppa," Rose menyapanya. "Maaf karena kau menunggu lama."

"Gwenchana. Aku juga sedang main game," balas Chanyeol sambil bergeser. "Masuklah. Pasti kau kepanasan di luar."

Gadis itu melangkah masuk sebelum pergi menuju ruang tengah, tempat di mana Chanyeol bermain playstation tadi. Rose juga membawakan oleh-oleh yang ia beli beberapa hari yang lalu ketika gadis itu memiliki sebuah jadwal di California. Bisa dibilang ini adalah pertemuan pertama mereka setelah hampir 2 minggu lamanya tidak bertemu.

Chanyeol membereskan peralatan gamenya lebih dulu sebelum bergabung dengan Rose yang sudah lebih dulu menyibukkan diri di dapur. Sejak semalma gadis itu memang cukup bawel untuk memasakan sesuatu di apartemennya, apalagi sejak Rose mengetahui kalau Chanyeol seringkali memesan junk food. Hampir 1 jam Chanyeol diceramahi oleh kekasihnya sendiri betapa berbahayanya junk food untuk tubuhnya.

Seulas senyuman menghiasi bibir Chanyeol melihat betapa telatennya Rose menyiapkan bahan-bahan masakan. Tampaknya Rose akan memasakan salmon steak untuknya karena gadis itu selalu bilang kalau daging ikan itu jauh lebih menyehatkan dibanding daging sapi ataupun ayam. Walaupun Chanyeol terkadang sebal mendengar ceramahannya masalah kesehatan, pria itu tidak bisa menyanggah betapa ia merasa begitu diperhatikan. Rasanya seperti memiliki is--

"Oppa, kok diam saja?" tanya Rose dengan tatapan heran. Gadis itu tampak sibuk mengenakan apron. "Apa kau kurang sehat?"

Alih-alih menjawab, Chanyeol justru berjalan mendekat sampai berdiri di belakang gadis itu. Tanpa mengatakan apapun Chanyeol menyingkirkan secara halus kedua tangan Rose sebelum mengikatkan tali pada apron. Mendapat perlakuan sederhana namun manis seperti ini tetap saja berhasil membuat Rose tersenyum malu.

"Gomawo."

"Kau tidak tahu betapa aku merindukan senyumanmu itu," kata Chanyeol sebelum berdiri berhadapan dengan Rose. "2 minggu hidup tanpamu, semua kegiatan yang kulakukan terasa menyebalkan. Apalagi kau sulit dihubungi."

"2 minggu itu belum seberapa jika dibandingkan dengan waktu hampir 2 tahun saat kau wajib militer nanti," balas Rose tak mau kalah.

"Baiklah, kau menang. Maksudku selalu menang," Chanyeol memutar bola matanya sehingga membuat Rose terkikik geli.

AMOUR✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang