Chapter 4: Romantis

6K 601 63
                                    

"Apa Chaeyoung suka pria romantis?"

Chanyeol tertegun sejenak saat mendengar pertanyaan itu dilayangkan oleh Sehun. Untuk beberapa saat setidaknya pertanyaan Sehun bisa membuat pria itu mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Kenapa kau bertanya?"

Sehun mengedikkan bahu. "Entahlah, mungkin penasaran. Kalian baru sekitar sebulan atau dua bulan bersama, jadi sepertinya masih hangat-hangatnya. Kalau diingat lagi, dulu Jongin terlalu romantis dengan Jennie sampai-sampai aku merasa geli mendengar obrolan mereka di telepon."

"Yak! Aku mendengarmu!" teriak Jongin dari arah lantai atas dorm yang merupakan letak kamarnya berada. Teriakannya membuat Chanyeol dan Sehun terkekeh.

"Romantis, ya?" Chanyeol berpikir keras. "Selama ini aku sering mengatakan hal yang manis untuknya, tapi selalu berakhir dengan aku dibilang menggombal."

"Memang kau tukang gombal," Sehun menyetujui pendapat Rose. "Fans saja kau gombali."

"Aishh, tidak usah ikut-ikutan. Saat aku bicara artinya aku tulus mengatakannya," Chanyeol berdecak kesal sementara Sehun kembali terkekeh. "Apa menurutmu sebaiknya aku melakukan sebuah tindakan yang romantis kepadanya?"

"Hmmm ... seperti apa?"

"Entahlah," Chanyeol mengacak-acak rambutnya sampai berantakan. "Mungkin candle light dinner? Atau aku bisa saja menyewa bioskop untuk satu malam sehingga kami bisa menonton film sambil membicarakan apa saja--"

"Sekaligus ciuman, ya?" Sehun mengerling nakal sebelum kepalanya dijitak Chanyeol. "Hyung! Kau itu apa-apaan sih menjitak kepalaku segala?!"

Chanyeol membuang muka. "Ucapanmu membuatku jengkel."

Kemudian, Sehun baru menyadari sesuatu saat melihat kedua telinga Chanyeol ikut memerah seperti wajahnya.

"Pfft," Sehun menahan tawa dan itu semakin membuat Chanyeol kesal. "Ohhh, jadi kalian belum pernah ciuman."

"Bukan urusanmu," Chanyeol membalas dengan nada kesal.

"Hah, giliran sikap romantis kau langsung bertanya kepadaku. Giliran soal ciuman malah dibilang 'bukan urusanmu'. Mau kau itu apa sih, hyung? Lagipula aku berani jamin ciuman pertama kalinya di kencan berikutnya saat kau menyewa bioskop, kalian pasti 10% menonton film dan 90% cium--"

"Berisik."

Sehun terbahak. "Baiklah baiklah. Mari kita lihat ... hmmm, apa kalian berdua memiliki panggilan tertentu?"

"Panggilan apa?"

"Panggilan dari kepala sekolah," Sehun memutar bola matanya. "Tentu saja panggilan sayang."

Chanyeol kembali terdiam sebelum menjawab.

"Tidak."

"Kalau begitu saat kalian kencan lagi, cobalah memanggilnya dengan panggilan sayang. Bukankah semua perempuan suka panggilan sayang untuk mereka? Setiap malam aku selalu mendengar Jongin bicara di telepon dengan Jennie dan mengatakan sesuatu seperti 'Nini love nini'. Buatlah panggilan untuk Chaeyoung."

Chanyeol menepuk keningnya. "Aku bingung harus memanggilnya apa."

"Coba saja pikirkan, kau kan kreatif. Lagipula setahuku kau itu pria romantis. Kenapa kau bimbang begini untuk memanggilnya dengan panggilan sayang?" Sehun menatapnya heran.

"Aku tidak tahu," Chanyeol menatap lurus ke depan. "Mungkin ... mungkin karena aku tidak tahu apakah ia suka pria romantis atau tidak."

"Ayolah, hyung. Semua perempuan suka pria romantis. Seharusnya kau lebih peka sedikit."

AMOUR✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang