Chapter 14: Perpisahan

3.6K 448 23
                                    

Kejutan yang harus Chanyeol temukan di pagi hari, beberapa jam sebelum ia berangkat wajib militer, adalah penampakan sang kekasih yang muncul dari balik pintu dorm EXO.

Untungnya, belum ada satu pun anggota EXO yang sudah bangun tidur kecuali dirinya dan Jongdae serta Baekhyun yang masih ada di kamar masing-masing untuk persiapan. Khusus Jongin dan Sehun memang butuh waktu 1 jam lagi untuk bangun sebelum bersiap-siap untuk mengantar ia dan yang lainnya berangkat.

Ditariknya Rose ke dalam dorm. Lebih tepatnya menuju kamar pria itu. Mengingat ini di dorm, Chanyeol tidak bisa sembarangan membawa Rose masuk ke dalam. Pria itu juga tak menduga kekasihnya akan datang padahal ia sudah bilang ke Rose sejak minggu lalu bahwa ia akan menetap di dorm sebelum berangkat wajib militer.

"Matamu kenapa?" tanya Chanyeol heran ketika mereka sudah berada di dalam kamar pria itu. "Sembab begitu. Pasti kau menangis lagi semalam."

"Dan pagi ini juga," tambah Rose sambil cemberut. "Memang kau harus pergi wajib militer sekarang? Tidak bisakah ditunda tahun depan atau 2 tahun lagi?"

Chanyeol mengulum senyum sebelum mengajak Rose duduk di tepi ranjang kamarnya.

"Chagiya, dengarlah. Kalau aku menunda wajib militer nanti sama saja dengan menunda karir. Kalau aku menunda karir, otomatis jam terbangku untuk menikah juga diundur," Chanyeol menepuk halus kepalanya. Tatapannya berubah jenaka. "Memangnya kau mau jadi perawan tua?"

Rose merengut. "Suasana sedang sedih begini, kau sempat-sempatnya bercanda!"

Chanyeol terkekeh. "Aku serius. Tidak mungkin aku melanggar aturan negara karena permintaan kekasihku sendiri. Lagipula, aku masih bisa menemuimu saat diberi waktu libur. Kau juga bisa menemuiku di markas militer kalau kau tidak sibuk dan tentunya tidak keberatan."

"Aku tahu," Rose menghembuskan napas cukup kencang. "Tapi rasanya aku seperti akan kehilanganmu dalam waktu yang sangaaat lama. Memangnya kau tidak akan merindukanku?"

"Aku hanya wajib militer, bukan ikut berperang. Keadaan negara juga cukup aman," Chanyeol segera menarik Rose ke dalam pelukannya. "Aku juga pasti akan merindukanmu. Tenang saja, kita masih bisa bertemu. Kau juga akan jadi orang pertama yang aku telepon di sana."

"Memangnya kau hapal nomor ponselku?" tanya Rose.

"Em ... tidak sih," Chanyeol terkekeh ketika dipelototi oleh Rose. "Nanti akan aku hapal. Jadi, tidak usah menangisiku lagi. Aku tidak mati, chagiya."

"Jangan bawa-bawa soal kematian. Kau membuatku semakin paranoid."

"Baiklah, intinya jangan menangis lagi," Chanyeol tersenyum sambil memberi jarak. "Sini, aku cium."

Rose bisa merasakan kedua sudut bibirnya berkedut menahan senyum sehingga gadis itu buru-buru memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Jangan."

"Jangan ragu-ragu?" goda Chanyeol.

"Tidak!"

"Tidak menolak?" Chanyeol segera menarik tubuh Rose ke dalam dekapannya lagi. Sebelum Rose sempat untuk mengelak lagi, Chanyeol langsung mencium bibir gadis itu.

Ciumannya begitu lembut sampai Rose tak kuasa untuk menahan diri lagi demi bersikap sok jual mahal. Lagipula Chanyeol sendiri juga pasti sudah tahu bahwa pada dasarnya Rose tidak akan bisa menolak. Hingga pada akhirnya gadis itu membalas lumatan bibir Chanyeol.

Punggung Rose kini berada di atas ranjang milik Chanyeol yang empuk. Kedua lengannya merengkuh leher pria itu, menekannya pelan untuk memperdalam pagutan bibir mereka. Salah satu tangan Chanyeol turut meremas pelan pinggul Rose sehingga membuat gadis itu mendesis.

"Yeol--ups!" Baekhyun yang tiba-tiba membuka pintu kamar Chanyeol melotot lebar dan segera menutup pintu itu lagi. Namun kedatangannya tersebut cukup mampu membuat Chanyeol dan Rose segera melepaskan diri. "Tidak tidak! Aku tidak lihat kau dan Chaeyoung ciuman di ranjang! Yeol, aku dan yang lain menunggu di bawah, jadi sebaiknya kau segera klimaks!"

"Hah? Apa kau bilang?" terdengar suara Jongdae dari lantai bawah.

"Aku juga mau lihat," sahut Sehun dari kamar di sebelah.

Sementara itu, Rose hanya mampu menutupi wajahnya dengan bantal karena merasa amat malu. Sedangkan Chanyeol hanya terkekeh sebelum berteriak cukup kencang.

"Beri aku waktu 30 menit!"

Rose langsung melotot ke arahnya.

TBC

AMOUR✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang