"Poseidon?!?."
Jungkook tersenyum mengangguk.
"Iya, Rena. Dia adalah dewa penguasa laut, sekaligus kakekku."Mata Rena lagi-lagi membulat.
"K-kakekmu?.""Iya. Ayahku Jeon adalah salah satu putranya. Sebenarnya aku sendiri belum pernah melihatnya. Tapi, aku diberitahu oleh ibuku kalau seluruh pemimpin lautan juga punya pemimpin. Dan pemimpin itu juga adalah kakekku. Namanya Poseidon."
"Ah, aku benar-benar tidak mengerti tentang seluk-beluk keluargamu. Ini sungguh membingungkan."-Ucap Rena sembari membuang napas kasar.
"Baiklah, sekarang akan ku ceritakan sedikit tentang keluargaku."
Jungkook mengatur napas sebelum melanjutkan ucapannya.
"Ayahku adalah siren hijau dan merupakan salah satu anak Poseidon. Beliau ditunjuk untuk memimpin Samudra Hindia di usia yang cukup muda. Lalu beberapa abad kemudian, ia dipertemukan oleh ibuku yang merupakan siren biru dari Samudera Arktik Barat. Ayah dari ibuku juga merupakan pemimpin di sana. Lalu setelah beberapa abad lagi, ibuku melahirkan kakakku. Dan hampir seabad kemudian, barulah ibuku melahirkan seorang anak lagi, yaitu aku."Rena terdiam melongo, dan berusaha mencerna penjelasan Jungkook yang di luar akalnya. Ini benar-benar masih membingungkan untuk Rena, tapi setidaknya ia jadi sedikit lebih tahu tentang kelurga Jungkook.
"Jadi ekor birumu ini didapatkan dari ibumu ya?."
Jungkook mengangguk.
"Ah, aku menyukai warna birunya. Indah sekali."-Takjub Rena.
Mendengar hal itu, Jungkook langsung tersenyum.
"Benarkah? Terima kasih, Rena."Rena tersenyum balik.
"Aku juga baru tahu kalau di lautan ada pemimpinnya juga.""Ya, setiap wilayah lautan selalu diberi pemimpin untuk mengatur kehidupan di wilayah tersebut. Pemimpin akan memimpin wilayah yang sudah ditugaskan oleh Poseidon. Seorang pemimpin bisa terpilih karena kekuatan atau keistimewaannya."
"Oh begitu. Jadi kau ini sebenarnya anak dari salah satu pemimpin lautan?."
Jungkook mengangguk.
"Iya. Aku adalah putra dari Raja Jeon."'Anak raja? Astaga..'-Batin Rena sembari menatap kejut.
"Lalu kenapa kau harus tinggal sendirian di pulau terpencil? Apa kehidupan kerajaan tidak menyenangkan?."-Tanya Rena.
"Bukan begitu. Tapi aku hanya menghindari perjodohan. Aku ingin hidup bebas tanpa ada kekangan."-Jelas Jungkook.
"Wahh, di laut ada sistem perjodohan ya?."
"Iya. Tapi bagiku dijodohkan itu tidak menyenangkan. Mangkanya aku lebih memilih meninggalkan kerajaan daripada harus menerima perjodohan itu."
Rena mengangguk paham. Sekarang ia tahu kenapa Jungkook bisa tinggal di pulau terpencil itu.
"Jadi... yang waktu itu bicara dan bernyanyi di dalam laut saat malam hari adalah kau?.""Iya. Saat itu, tepat saat malam bulan purnama terakhir, aku tak sengaja mendengar tangisanmu. Mangkanya aku menghampiri sumber suara tangismu dan mengamatimu dari dalam laut. Kau terlihat sedang patah hati saat itu. Tadinya aku juga cuma berniat menolongmu sih."
"Hahh? Menolong bagaimana maksudnya?."
Jungkook mengulum senyum sejenak.
"Ya.. menolongmu agar melupakan seseorang yang membuatmu patah hati. Lalu sejak awal mengamatimu, aku juga berniat membuatmu jatuh cinta padaku. Tapi yang terjadi malah aku duluan yang jatuh cinta padamu."Mendengar hal itu Rena langsung terkekeh.
"Haha, niatan yang bagus. Setidaknya sekarang aku juga suka padamu kan."Jungkook tersenyum mengangguk.
"Kau gadis yang manis."
KAMU SEDANG MEMBACA
SIRENA✔
FanfictionSIRENA (2018) Rena terguncang atas pengakuan dari Taehyung yang membuat hatinya terluka. Kesedihannya itu membuatnya berpaling pada laut pasang. Namun ternyata, itu menjadi titik awal dari pertemuannya dengan siren yang selama ini hanya dianggap seb...