#52 [Perhatian (2)]

616 88 92
                                    

"Aku boleh melihat ekor indahmu lagi tidak?."

"Hah?."

Jungkook spontan melongo sembari menatap Rena yang tengah tersenyum malu-malu ke arahnya.

"Boleh ya."-Ucap Rena agak memohon.

"Tidak. Nanti kalau dilihat bibi bisa bahaya."-Tolak Jungkook.

"Yahh... padahal aku ingin sekali melihatnya."-Ucap Rena dengan nada kecewa.

Jungkook tersenyum.
"Nanti saja ya."

"Kapan?."

"Kapan-kapan."

"Aishh."

Jungkook langsung terkekeh.
"Nanti malam saja ya."

"Nanti malam? Benarkah? Boleh?."

Jungkook tersenyum mengangguk.

Rena spontan tersenyum dengan mata berbinar.
"Aaa terima kasih! Terima kasih!."-Ujarnya sembari memeluk Jungkook. Spontan hal itu membuat jantung Jungkook mendadak berdebar kencang.

"Mmm Rena, anu.."

Rena yang menyadari langsung melepas pelukannya sembari tersenyum kikuk.
"Ma-maaf, aku terlalu senang."

"Kenapa sampai sesenang itu?."-Tanya Jungkook heran.

"Oh tentu saja. Ini pemandangan langka yang belum pernah ku lihat sebelumnya. Berpacaran dengan seorang duyung tampan, haha."-Ucap Rena setengah berbisik.

"Sudah ku bilang aku ini siren, bukan duyung."-Balas Jungkook pelan, takut kalau bibinya Rena mendengarnya.

"Ah sudahlah, sama saja."

Jungkook hanya menanggapi dengan ekspresi datar.
"Beda tahu!."

"Bagiku, mau kau siren, duyung atau manusia, kau tetaplah seorang Jungkook. Yaitu seorang namja tampan nan imut yang sangat aku cintai."

Jungkook langsung menampilkan bunny smilenya sembari mengacak rambut Rena dengan gemas.

"Yaa! Jangan mengacak-ngacak rambutku!."-Ucap Rena kesal.

"Kau ini pintar menggombal juga rupanya."

"Hei, aku tidak sepertimu yang menjadi raja gombal. Aku bicara sesuai kenyataan."

Jungkook terkekeh pelan.
"Aku juga tidak gombal tuh. Kau saja yang selalu menganggapnya begitu. Padahal kan, aku juga serius."

Rena langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Aishh, sudahlah."
.
.
.
"Habis dari kedai, kita menemui kakakku ya."-Ucap Jungkook sembari tersenyum tipis.

"Kakakmu yang mana?."

"Aishh kau ini. Aku sudah menjelaskannya semalam bukan."

Rena terdiam sembari berpikir.
"Oh iya-iya aku ingat. Memangnya kenapa kau mau menemui Hyooran?."

"Ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengannya."

SIRENA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang