#30 [Faktanya]

710 103 43
                                    

'Sampai sebegitunya Taehyung mencintai kakakku. Huhh.. maafkan aku, Kak. Gara-gara aku kau jadi seperti ini. Aku mohon bangun, aku tidak mau kehilangan kakak lagi.'-Batin Jungkook.

Seokjin beranjak dari tempat duduknya dan mendekat ke arah Rena dan Jungkook. Ia menatap Jungkook dengan tatapan selidik.

"Bisa kita bicara sebentar?."

Jungkook hanya mengernyit sekilas namun akhirnya ia mengangguk.

"Rena, aku keluar sebentar ya."-Ucap Jungkook yang hanya dibalas anggukan dari Rena. Lalu Jungkook keluar bersama Seokjin.

Setelah itu Rena beralih pada Taehyung yang tengah tertidur.

Rena mendekat dan memperhatikan Taehyung yang nampak lelah. Air matanya mendadak menetes, namun Rena segera mengusapnya.
'Taehyung, kau pasti sangat lelah menunggu Hyooran seharian seperti ini. Faktanya kau memang mencintai Hyooran kan. Kau cuma menganggapku sebagai seorang adik. Perhatianmu padaku tidak lebih dari itu. Dan lagipula aku tidak boleh cemburu, aku harus senang karena kau begitu perhatian pada sahabatku. Tapi kenapa hatiku terasa begitu sakit melihat ini? Kenapa begitu sulit menghilangkan perasaanku padamu Taehyung? Kenapa?.'

.....
.


.
.

[Di tempat lain]

Kini Jungkook dan Seokjin berada di luar rumah sakit. Mereka berhenti pada sebuah jembatan yang tak jauh dari sana.

"Aku tahu kau yang membuat Hyooran koma. Aku tidak mengerti kenapa kau begitu kejam padanya. Aku rasa kau itu terlalu terobsesi dengan Rena."-Ucap Seokjin berusaha menahan amarahnya.

Jungkook menghela napas berat.
"Maafkan aku. Waktu itu emosiku tidak terkontrol. Aku sampai tidak sadar telah mencekik Hyooran keterusan. Aku benar-benar menyesal."

Seokjin menoleh ke arah Jungkook dengan tatapan intens.
"Lalu sekarang kau bersikap seolah-olah kau bukanlah pelaku di balik semua ini. Aku tidak menyangka ternyata kau siren yang begitu licik."

Jungkook menghela napas berat.
"Aku tidak bermaksud mengindar dari kesalahan. Tapi teman-temanku bilang, ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengatakan yang sebenarnya. Biar Hyooran yang mengatakan semuanya. Kau tidak perlu khawatir. Aku akan bertanggung jawab atas semua ini."

Seokjin terdiam dan merenung sejenak.
"Ya, melihatmu dekat dengan Eunchan, sepertinya kau bukan siren jahat. Untuk sementara waktu aku akan mempercayaimu sampai Hyooran benar-benar sadar dan mengatakan semuanya."

Jungkook melebarkan kedua matanya terkejut.
"Kau kenal dengan Eunchan?."

"Tentu saja. Dia adalah siren yang pernah menolongku saat aku patah hati."

Jungkook mengangkat kedua alisnya.
"Itu artinya dia adalah siren yang pernah dilihat oleh Hyooran?."

Seokjin mengangguk.

'Kenapa Eunchan tidak bilang kalau dia sudah bertemu dengan kakakku?.'-Batin Jungkook.

"Tapi Eunchan hanya memperlihatkan wujudnya saja tanpa menoleh. Aku rasa dia tidak ingin Hyooran tahu wajahnya."-Jelas Seokjin.

SIRENA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang