anta masih tidak menyangka naya mengidap penyakit itu. sudah cukup dirinya saja yang menderita, gadis itu jangan.
Drrt!
"kak anta!" gadis di seberang sana melambaikan tangannya senang.
anta tersenyum. Indira Mawar Adhya, putri bungsu dari Altair dan Karina. adik perempuan kesayangan anta setelah bundanya.
"adek? ngapain malem-malem begini nelpon?"
"ih, emang ga boleh ya??"
"ya boleh... tapi ga tengah malem ini juga kali. kamu gak bobo?"
"engga, aku lagi sibuk ngerjain pr. banyak banget. kakak kapan ke bandung?"
"liburan semester ini, mungkin? kelas 12 ini sibuk banget, dek."
sudah satu jam video call, akhirnya indira menutup telponnya karena gadis itu sudah mengantuk.
•••
sebelum video call dengan anta...
Drrtt!
"eh bunda? tumben nelpon?" indira mengambil ponselnya yang terletak di nakas.
"halo, kenapa bunda?"
"indira sayang. apa kabar nak?"
"aku baik kok bunda. bunda sama ayah apa kabar? kak anta gimana?"
"alhamdulillah bunda sama ayah baik. tapi kak anta..."
indira mengernyitkan dahinya. "kak anta kenapa, bun?"
"gini nak... kak anta..."
indira terdiam. menyimak perkataan bunda nya.
"kak anta mengidap tumor otak. gak bisa disembuhin." suara bundanya parau.
indira terkejut tentu saja. kakak laki-laki kesayangannya mengidap penyakit mematikan itu? astaga, sejak kapan?
"bunda... are you okay? maaf gak bisa peluk dan tenangin bunda disana."
"bunda gak apa-apa. jaga kesehatan ya, nak. kalo ada sesuatu, kasih tau bunda. oke?"
"siap, bunda. insya allah, liburan semester ini aku pulang ke jakarta, ya, bun?"
"iya sayang, kabarin aja ya?"
"oke, bunda."
"bunda tutup ya telponnya? jaga kesehatan ya, nak. dah!"
"iya, bunda. dah!"
telpon ditutup, indira beranjak dari ranjangnya. gadis itu menatap sendu bingkai foto keluarga kecilnya.
"kak anta..." indira mengusap bingkai tersebut.
meraih ponselnya lalu menelpon anta.
―TBC―
KAMU SEDANG MEMBACA
memories
Fanfiction―𝐜𝐡𝐚𝐧𝐲𝐞𝐨𝐥, 𝐰𝐞𝐧𝐝𝐲 [✔] tentang ia, yang dengan lancang mengambil alih hati dan fikiran saya. ❝didedikasikan untuk Kanaya❞ papehrtown © 2019