jumat sore ini terlihat cerah, naya dan anta seperti biasa berkutat dengan soal-soal di meja kafe, nomor sembilan.
"nih, nay." anta menyerahkan jawabannya pada naya.
naya segera memeriksanya.
"bener semua!" seru naya heboh.
anta mendongakkan kepalanya. "eh, serius?"
"iyap! congrats!"
"haha makasih."
naya menyeruput es tehnya. "gak kerasa ya bentar lagi kita mau kelas dua belas. padahal rasanya baru kemarin aku make planga-plongo nyari temen pas MPLS."
anta tersenyum mendengar penuturan naya. "time flies so fast, nay."
"yup."
"btw, lo mau lanjut kuliah kemana?"
"hm... aku mau ambil ptn pendidikan dokter UI."
"ah... kayaknya kita bakal satu almamater nanti." anta tersenyum.
"aamiin! btw, kamu mau ambil jurusan apa?"
"arsitektur."
"wow. semangat! semoga kita bisa sama-sama pake jaket kuning!" seru naya.
anta tertawa pelan. "semangat!"
•••
"argh!" ringis naya.
anta yang sibuk mencari kunci mobil di saku celananya menengok ke belakang.
"eh, nay? lo gak apa-apa?!" anta panik.
naya memegangi dadanya yang nyeri. akhir-akhir ini kondisi tubuhnya melemah. naya jadi sering sesak napas, serta dadanya yang sering nyeri.
"gak apa-apa." naya masih memegangi dadanya.
anta menggendong tubuh naya ala bridal style, lalu membawa gadis itu masuk ke mobil.
sampai di rumah naya, anta membopong tubuh gadis itu.
pintu rumah dibuka oleh bibi anna, pengasuh di rumah naya.
"ya gusti, non naya." bibi ellie panik.
anta membopong naya sampai di kamarnya.
"sebelumnya makasih ya mas―"
"anta, bi."
"makasih ya mas anta. bibi ikutan panik liat non naya."
"emang naya sering kayak gini ya, bi?"
"akhir-akhir ini non naya dadanya sering nyeri, mas. tapi dia gak pernah mau cerita ke ibu. kayaknya non naya cuma kecapekan aja, mas."
"suruh dia istirahat ya, bi."
"siap, mas."
"yaudah, saya pamit pulang. salam ke orangtua naya."
"iya mas, sekali lagi makasih ya mas anta." tutur bibi anna.
―TBC―
selamat sore, peeps!
KAMU SEDANG MEMBACA
memories
Fanfiction―𝐜𝐡𝐚𝐧𝐲𝐞𝐨𝐥, 𝐰𝐞𝐧𝐝𝐲 [✔] tentang ia, yang dengan lancang mengambil alih hati dan fikiran saya. ❝didedikasikan untuk Kanaya❞ papehrtown © 2019