17 | usaha

377 61 0
                                    

besoknya, semua seperti semula. baik-baik saja. naya juga bersikap seolah yang kemarin malam itu adalah hal biasa. mungkin arti spesial sebagai teman. ah, anta sedikit kecewa.

"mikirin apaan sih lu." celetuk satya, sahabat karibnya dari orok.

"anta lagi banyak utang nih kayaknya." cekikik kevin.

"bacot."

"lah nanaonan sia anying." bima melemparkan keripik kentang kearah anta.

"ssstttt diem. gue lagi patah hati nih." anta menarik beanie nya turun hingga menutupi mata.

"GAYAAN SIA WEH PATAH HATI PATAH HATI!" celetuk bima.

"gue doain putus lo ya sama kak tasya." ucap anta dan langsung disuguhi delikan mata bima.

"oh, pdkt lo ngga lancar ya sama naya? hahaha." cerocos satya.

"kok tau?"

"apasi yang ngga gue tau."

"halah alay."

akhirnya anta membuka suara. lelaki itu menceritakan kejadian semalam.

"udah main peluk-pelukan aja sia kampret." celetuk bima.

"anget, lur."

"hahahaha bangsat."

"tembak aja sih udah, nyet! gas dong!" ucap kevin, si pakar cinta.

"apaan ngga mau."

"kenapa? ntar naya diambil yang lain, nyengir lo."

"kalo dia nolak gue gimana..."

"tolak menolak mah urusan belakangan, nyet. yang penting lu udah usaha. ciah ntaps omongan gue." satya menaik-naikkan kedua alisnya.

anta menghela nafasnya kasar. "ah bodo."

•••

bel kelas sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, dan naya baru menyelesaikan tugas kimianya.

ia akui, kelas 12 ini cukup membuatnya stress. dikarenakan banyaknya tugas.

"loh, naya? tumben masih di sekolah." airin menghampirinya ketika naya keluar kelas.

"hehe, aku barusan ngerjain tugas kimia."

"owalah... yaudah, ke depan bareng yuk?" ajakan airin langsung diangguki oleh naya.

"btw kamu sama anta masih belajar bareng?"

"iya masih. tapi akhir-akhir ini jadi jarang, sih. dia lagi sibuk banget katanya."

"hmmm..."

"kamu pulang sama siapa, rin?"

"sama ojol hehe."

"tumben. biasanya pulang bareng samudra."

"sam lagi ada ekskul di sekolahnya. tadinya aku mau kesana sih. tapi sama dia aku langsung disuruh pulang aja."

"hmm..."

beberapa menit kemudian, ojek online yang dipesan airin sudah datang.

"aku duluan ya, nay?"

"iya. hati-hati, rin." naya melambaikan tangannya.

memoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang